Ada beragam program diet yang dipercaya bisa menurunkan berat badan, salah satunya alternate day fasting (ADF) atau yang lebih dikenal dengan julukan diet puasa Nabi Daud. Dari segi medis, apakah pola makan ini sehat untuk dilakukan?
Bagaimana cara melakukan diet puasa ala Nabi Daud?
Diet puasa Nabi Daud adalah nama lain dari alternate day fasting (ADF) yaitu metode diet yang dilakukan dengan berpuasa berselang satu hari.
Puasa Nabi Daud sendiri merupakan anjuran ibadah dalam agama Islam yang cara melakukannya sama dengan diet ADF.
ADF termasuk metode diet puasa (intermittent fasting), artinya puasa dilakukan dengan tujuan menurunkan berat badan.
Namun, tidak seperti intermittent fasting, puasa dengan metode ADF dilakukan selang-seling. Satu hari berpuasa, besoknya tidak berpuasa, lalu esok lusa Anda kembali berpuasa, dan begitu seterusnya.
Saat melakukan alternate day fasting, Anda juga harus membatasi kalori yang masuk dari makanan sebanyak 1.000 kkal.
Keesokan harinya, Anda bisa makan seperti biasa, bahkan mengonsumsi apa pun yang Anda sukai, tanpa ada batasan jumlah kalori.
Banyak yang memilih melakukan puasa Nabi Daud untuk diet karena dianggap lebih mudah dan tidak terlalu ketat.
Saat melakukan diet puasa Nabi Daud, berat badan mungkin perlahan-lahan akan turun. Ini karena perbedaan asupan kalori yang besar pada hari berpuasa dan pada hari tidak berpuasa.
Efek diet alternate day fasting ini disebutkan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal JAMA Internal Medicine.
Penelitian tersebut melibatkan 100 orang yang memiliki kondisi obesitas yang melakukan diet ADF selama 1 tahun, 6 bulan fase diet dan 6 bulan fase mempertahankan berat badan.
Hasilnya, peserta yang melakukan diet ADF menurunkan lebih banyak berat badan dibandingkan peserta yang melakukan diet pembatasan kalori dan peserta yang tidak diet sama sekali.
Namun, perbedaan penurunan berat badan antara diet ADF dengan diet pembatasan kalori tidak signifikan alias tidak jauh berbeda.
Penelitian ini juga menambahkan temuan lain bahwa diet ADF dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan beberapa penyakit kronis lainnya.
Apa kekurangan pola makan ini?
![berat badan turun karena stres](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2021/11/246608ca-berat-badan-turun-karena-stres.jpg)
Meskipun mudah dilakukan, para ahli menyatakan bahwa cara diet ini tak begitu ampuh menurunkan berat badan dengan cepat daripada membatasi kalori yang masuk ke tubuh.
Diet puasa Nabi Daud tidak akan membuat Anda membentuk kebiasaan makan yang baru dan sehat.
Anda hanya menahan lapar selama sehari dan keesokan harinya Anda bebas untuk makan apa pun sepuasnya.
Kelonggaran dalam diet puasa Nabi Daud ini justru bisa membuat jumlah kalori yang masuk dari makanan tidak terkendali. Esoknya saat tidak berpuasa, Anda cenderung “balas dendam” dengan mengonsumsi makanan apa saja.
Berat badan Anda mungkin akan turun pada awalnya, tapi Anda kemungkinan besar akan mengalami efek yoyo, yaitu kenaikan berat badan yang tak terkendali setelah diet dilakukan.
Bila Anda merasa tidak cocok dengan diet puasa Nabi Daud, cara termudah untuk menurunkan berat badan lainnya yaitu dengan mengurangi asupan kalori harian.
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pola makan defisit kalori adalah mengontrol jumlah kalori yang masuk, tapi tetap memiliki jadwal makan yang teratur.
Anda juga harus mengimbangi pembatasan asupan kalori ini dengan gaya hidup aktif bergerak dan olahraga rutin untuk membakar lebih banyak kalori yang masuk.
Pastikan juga Anda mendapatkan waktu istirahat yang cukup dan bisa mengelola stres dengan baik selama menerapkan diet.
Cara ini bisa meningkatkan suasana hati dan produktivitas sehingga Anda lebih mudah mengontrol nafsu makan dan mengendalikan diri untuk disiplin menjalankan prinsip diet defisit kalori.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa diet puasa Nabi Daud bisa mengurangi berat badan tapi tidak memberikan hasil yang signifikan. Diet ini juga berisiko membuat asupan kalori Anda tidak terkendali.
Jika ingin lebih efektif menurunkan berat badan, terapkanlah diet defisit kalori yang mengurangi kalori yang masuk melalui makanan dan meningkatkan pembakaran kalori dari aktivitas fisik.
Ringkasan
- Diet puasa Daud, atau alternate day fasting (ADF), adalah metode diet dengan cara berpuasa berselang satu hari dengan asupan maksimal 1.000 kkal.
- Diet ini membantu menurunkan berat badan, tetapi jumlahnya tidak signifikan dibandingkan diet defisit kalori.
- Diet ADF justru berisiko memberikan efek yoyo karena kebiasaan makan tidak terkontrol pada hari tidak puasa.
- Alternatif yang lebih efektif adalah mengatur asupan kalori harian, menjaga pola makan sehat, dan rutin berolahraga untuk hasil yang berkelanjutan.
[embed-health-tool-bmi]