Kemoterapi adalah salah satu pengobatan yang cukup diandalkan untuk membunuh sel-sel kanker. Meski begitu, pengobatan ini bisa menimbulkan banyak efek samping, salah satunya nafsu makan menurun sampai berat badan menyusut. Padahal, pasien kanker yang sedang kemoterapi sangat butuh asupan nutrisi supaya mempercepat pengobatannya. Supaya kemoterapi tetap lancar, begini panduan makan saat kemoterapi bagi pasien kanker.
Kenapa saat kemoterapi nafsu makan menurun drastis?
Sebenarnya, pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh bisa menyebabkan selera makan menurun. Jadi, sel kanker akan mengeluarkan zat sitokin yang merangsang otak untuk menekan nafsu makannya.
Nah, ditambah lagi dengan efek samping pengobatan kanker yang rata-rata dapat membuat selera makan makin menurun, pengobatan kemoterapi salah satunya. Meski begitu, efek samping kemoterapi yang dialami pasien akan tergantung dengan jenis obat serta seberapa lama obat tersebut digunakan.
Obat kemoterapi biasanya akan menimbulkan gangguan pencernaan, kesulitan menelan, mual, muntah, dan sariawan. Kondisi ini yang membuat pasien tak berselera makan.
Ditambah lagi, ketika kemoterapi indra penciuman serta pengecap menjadi kurang sensitif. Jadi, pasien kurang merasakan rasa dan aroma makanan. Efek samping ini semakin membuat orang yang sedang kemoterapi tidak mau makan.
Maka itu, pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi butuh pengaturan makan yang tepat supaya nutrisinya tetap terpenuhi dengan baik meski sedang susah makan.
Apakah kebutuhan gizi saat kemoterapi berbeda dengan biasanya?
Pasien kanker tentu saja memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dengan orang yang sehat. Pemenuhan asupan makan saat kemoterapi sebaiknya dalam pengawasan dokter penanggung jawab pasien dan melibatkan dokter gizi klinis atau ahli gizi yang ada di rumah sakit tersebut.
Sebelum melakukan perencanaan makan, pasien biasanya akan diperiksa kesehatannya secara umum, dilihat riwayat penurunan berat badannya, efek samping kemoterapi yang dialami, jenis obat yang diberikan, hingga massa otot yang dimiliki.
Setelah itu, biasanya dokter dan ahli gizi akan merencanakan pengaturan makan dan menentukan berapa banyak kebutuhan nutrisi bagi pasien kanker.
Sebagai gambaran umum, pasien kanker yang sedang kemoterapi membutuhkan kalori sebanyak 25-30 kkal/kgBB/hari dan protein sebesar 1.2-1,5 g/kgBB/hari.
Jumlah protein harian pasien kanker memang lebih banyak ketimbang orang yang sehat. Pasalnya, protein dibutuhkan tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak akibat kemoterapi maupun kanker.
Sementara, untuk kebutuhan gizi lainnya seperti lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien dan jenis pengobatan yang dilakukan.
Tak berselera makan, bagaimana pasien kanker bisa memenuhi kebutuhan gizinya?
Biasanya, dokter akan mencari tahu dulu penyebab selera makan yang menurun pada pasien kanker. Dengan begitu, dokter akan memberikan terapi atau perawatan untuk mengatasi penyebab dari nafsu makan turun.
Agar dapat tetap memenuhi kebutuhan gizi selama kemoterapi ada beberapa hal yang perlu dilakukan:
- Makan 5-6 kali dalam sehari dalam porsi kecil, ditambah camilan jika kapanpun merasa lapar.
- Jangan membatasi jumlah asupan makan.
- Coba perhatikan dan catat kapan waktu merasa lapar dan makan apa yang membuat Anda merasa lapar.
- Makan snack yang memiliki kalori dan protein tinggi, misalnya buah kering, kacang-kacangan, yogurt, keju, telur, puding, atau milkshake.
- Selalu sedia camilan yang disukai, sehingga ketika sedang lapar bisa langsung mengonsumsinya.
- Tingkatkan kalori dan protein dalam makanan dengan menambah mentega, keju, krim, kaldu, kacang atau selai kacang.
- Minum minuman berkalori yang mengenyangkan seperti susu, milkshakes, atau smoothies.
- Buat jadwal untuk makan bersama keluarga atau teman supaya lebih menyenangkan.
- Sajikan makanan dalam piring kecil, jangan piring yang besar.
- Jika bau atau rasa makanan menyebabkan mual, makan makanan tersebut dalam keadaan dingin atau suhu ruang.
- Tambahkan berbagai bumbu dapur supaya menguatkan rasa makanan.
- Makan permen mint atau lemon, bila mulut terasa rasa besi.
- Olahraga ringan seperti jalan 20 menit 1 jam sebelum makan dapat merangsang selera makan.
Apa saja yang harus dimakan sebelum dan sesudah kemoterapi?
Hampir semua makanan yang bergizi baik untuk dikonsumsi pasien kanker, asalkan jumlahnya sesuai dengan kebutuhan dan mengonsumsi makanan yang bervariasi. Namun, sebelum mulai kemoterapi Anda sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter apa saja yang sebaiknya dikonsumsi atau makanan apa yang harus dipersiapkan.
Yang perlu disiapkan sebelum kemoterapi:
- Menyimpan persediaan bahan makanan dan dapat menyimpannya dalam freezer agar tidak terlalu sering keluar untuk berbelanja bahan makanan
- Dapat menyiapkan makanan setengah matang (precooked meal) yang dapat disimpan
- Meminta anggota keluarga membantu mempersiapkan makanan
Selesai kemoterapi, efek samping biasanya masih muncul, jika diperlukan Anda bisa menanyakan pada dokter mengenai obat untuk mengatasi efek samping agar tidak mengganggu selera makan.
Selanjutnya, rekomendasi makanan yang diberikan berupa diet gizi seimbang, diikuti dengan pola hidup sehat yaitu tidak merokok, menjaga berat badan dalam kisaran normal, mengurangi minum alkohol, dan berolahraga.
Adakah makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan saat kemoterapi?
Pada dasarnya semua bahan makanan aman jika dikonsumsi dalam jumlah cukup dan bervariasi. Jika perlu, berikan juga tambahan vitamin atau mineral dalam bentuk suplemen untuk menunjang kebutuhan. Namun ada beberapa makanan yang tidak dianjurkan, yakni:
- Daging yang telah diproses
- Susu tidak dipasteurisasi atau susu mentah
- Soft-cheese
- Makanan yang disajikan setengah matang, termasuk sushi sashimi
- Sayur buah yang tidak dicuci
- Telur setengah matang
- Krimer kental manis
Bagaimana mengatur jadwal makan saat kemoterapi yang tepat?
Asupan makanan yang diberikan dalam porsi kecil tapi sering terbagi dalam 5-6 kali makan. Anda bisa membaginya seperti ini:
- Pukul 07.00 : Makan pagi (sumber karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak sehat, sayur)
- Pukul 09.00 : Selingan (buah, susu suplementasi nutrisi)
- Pukul 12.00 : Makan siang (sumber karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak sehat, sayur)
- Pukul 15.00 : Selingan (buah, susu suplementasi nutrisi)
- Pukul 18.00 : Makan malam (sumber karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak sehat, sayur)
- Pukul 21.00 : Selingan (susu suplementasi nutrisi)
Bagaimana jika pasien tidak mau makan saat kemoterapi?
Jika pasien tak juga mau makan saat kemoterapi, mintalah dokter untuk meresepkan obat untuk meningkatkan selera makan.
Dalam kasus tertentu, jika berat badan semakin turun dan pasien tetap tidak mau makan dapat dipasang selang makan (Nasogastric tube=NGT) antara hidung ke lambung sementara ataupun yang permanen melalui dinding perut.