backup og meta

Sudah Rutin Makan Granola untuk Diet, Kok Berat Badan Malah Naik?

Sudah Rutin Makan Granola untuk Diet, Kok Berat Badan Malah Naik?

Mempunyai berat badan yang ideal merupakan dambaan banyak orang. Selain untuk menunjang penampilan, berat badan yang ideal juga dapat menurunkan risiko Anda mengalami berbagai penyakit, seperti hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes. Untuk mencapai hal ini, banyak orang berusaha menurunkan berat badannya dan mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat. Mengonsumsi makanan sehat juga sudah menjadi tren belakangan ini, salah satunya yaitu granola. Bahkan, beberapa orang beranggapan bahwa makan granola dapat membantunya menurunkan berat badan. Apakah benar?

Kandungan gizi dalam granola

Granola merupakan makanan olahan yang terdiri dari campuran oat, biji-bijian (seperti biji wijen), kacang-kacangan (seperti kacang almond dan kacang mede), buah kering (seperti kismis), madu, dan bahan lainnya. Bahan-bahan ini dicampur menjadi satu dan jadilah granola dengan rasa yang lezat. Tak jarang, granola dimakan dengan cara dicampur bersama yogurt. Pasti menjadi menu sarapan yang sangat lezat!

Dilihat dari komposisi bahan yang sehat tersebut, tampaknya granola bisa menjadi alternatif sarapan sehat. Oat sendiri merupakan sumber karbohidrat yang mengandung tinggi serat. Sedangkan, kacang-kacangan mengandung protein dan lemak sehat, seperti asam lemak omega-3. Madu sebagai pemanis juga mengandung karbohidrat yang sehat untuk Anda.

Tak heran belakangan ini jadi banyak produk granola bermunculan di pasaran yang mengklaim sebagai produk sehat. Hal ini pun membuat banyak orang tertarik membelinya dan memakannya dengan harapan dapat membantu menurunkan berat badan. Tapi, apakah benar membantu?

Makan granola dapat membantu menurunkan berat badan, tapi…

Sebenarnya, granola adalah salah satu makanan sehat dan mungkin bisa membantu Anda dalam menurunkan berat badan. Namun, ini semua akan bergantung dari produk seperti apa yang Anda pilih serta bagaimana cara Anda mengonsumsinya.

Kebanyakan produk granola dikemas dalam bentuk siap makan, seperti sereal, snack bar, kepingan, atau curah. Ini bertujuan untuk memudahkan Anda mengonsumsinya setiap saat — di waktu sarapan, makan malam, atau sebagai selingan. Jarang orang mengolah sendiri granola yang dimakannya.

Adapun informasi nilai gizi yang biasa terkandung dalam kemasan granola mungkin tidak pernah Anda gubris. Yang Anda tahu hanya granola itu sehat, tapi tidak mengetahui apa saja bahan lain yang terkandung di dalamnya dan berapa kalori dari granola yang Anda makan.

Jika dibandingkan dengan oat, granola murni pada dasarnya masih memiliki kalori yang lebih tinggi. Sekitar 50 gram bubur oat matang mengandung 150 kalori, 2,5 gram lemak, dan 1 gram gula. Sedangkan, sekitar 50 gram granola matang mengandung 200 kalori, 5 gram lemak, dan 13 gram gula atau bisa lebih tergantung dari bahan-bahan yang menyusun granola tersebut. Semakin banyak pemanis yang ditambahkan ke dalam granola, akan semakin banyak kalori yang terkandung.

Terlebih, granola pada umumnya dipasarkan sebagai “makanan ringan sehat’ untuk menunda lapar. Tapi tanpa disadari, konsumsi granola yang terlalu banyak (dan sering) akan menyumbang kalori berlebih pada tubuh Anda. Alhasil, makan terlalu banyak granola justru membuat berat badan Anda malah makin bertambah.

Tips memanfaatkan granola untuk menurunkan berat badan

Jika Anda tetap ingin mengonsumsi granola karena rasanya lezat dan sekaligus tetap ingin menurunkan berat badan, sebaiknya ikuti tips ini:

  • Sebelum membeli produk granola, sebaiknya lihat kandungan gizi yang tertera dalam kemasannya, seperti yang disarankan oleh Milton Stokes, RD, MPH, dilansir dari WebMD. Baca dan pahami informasi nilai gizi dengan cermat. Pilih produk granola yang mengandung kalori, lemak, dan gula yang lebih sedikit.
  • Jika ingin lebih sehat, Anda bisa membuat granola sendiri di rumah. Caranya gampang: Campurkan oat, kacang-kacangan, dan madu sesuai selera Anda. Lalu panggang sampai berwarna cokelat keemasan. Dengan begitu, Anda lebih bisa mengatur kandungan granola yang Anda mau.
  • Jangan terlalu banyak mengonsumsi granola. Sebaiknya hindari mengonsumsi granola bar atau kepingan granola sebagai snack. Mungkin ini tidak membuat Anda kenyang lebih lama dan hanya menambah kalori ke tubuh Anda. Anda bisa makan granola sebagai sarapan, bagaimanapun sarapan bisa membantu menurunkan berat badan. Namun, daripada makan sereal granola bersama susu, lebih baik Anda menambahkan sedikit granola ke dalam yogurt sebagai sarapan. Ini bisa menjadi cara Anda memotong kalori dari granola yang Anda makan.
  • Jangan lupa, imbangi dengan konsumsi makanan sehat lainnya, seperti sayuran dan buah-buahan, saat makan siang dan makan malam. Serta, olahraga secara teratur.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Davis, JL. (2005). Lose Weight: Eat Breakfast. [online] WebMD. Available at: http://www.webmd.com/diet/obesity/features/lose-weight-eat-breakfast#1 [Accessed 23 Aug. 2017].

Dreifke, S. Healthy Breakfast: Oatmeal vs. Granola / Nutrition / Healthy Eating. [online] Available at: http://www.fitday.com/fitness-articles/nutrition/healthy-eating/healthy-breakfast-oatmeal-vs-granola.html [Accessed 23 Aug. 2017].

Fetters, KA. (2014). 24 Food Swaps That Slash Calories. [online] Available at: http://www.health.com/food/24-food-swaps-that-slash-calories#breakfast-granola [Accessed 23 Aug. 2017].

Lane, H. (2014). Is Granola Cereal Good for You?. [online] LIVESTRONG.COM. Available at: http://www.livestrong.com/article/353464-is-granola-cereal-good-for-you/ [Accessed 23 Aug. 2017].

Versi Terbaru

18/12/2020

Ditulis oleh Arinda Veratamala

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Aprinda Puji


Artikel Terkait

Bagaimana Porsi Sarapan yang Sehat? Banyak atau Sedikit?

7 Resep Oatmeal Sehat dan Mudah untuk di Rumah


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 18/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan