Sindrom carpal tunnel merupakan sebuah kondisi di mana saraf median, saraf yang melintasi bagian depan pergelangan, tertekan, sehingga menimbulkan gejala berupa mati rasa, kesemutan, dan kelemahan pada tangan dan lengan. Banyak cara untuk mengatasi kondisi ini, salah satunya melalui operasi CTS.
Definisi operasi CTS
Operasi CTS (carpal tunnel syndrome) adalah operasi yang dilakukan untuk mengobati gejala nyeri yang ditimbulkan dari penyakit sindrom carpal tunnel.
Tujuan dari operasi carpal tunnel adalah untuk menghilangkan tekanan pada saraf median dengan memotong tekanan ligamen pada saraf. Setelah menjalani prosedur ini, Anda akan terbantu dalam mengatasi rasa sakit dan mati rasa pada tangan Anda.
Operasi CTS terdiri dari dua jenis, yaitu:
- operasi terbuka, dengan membedah pergelangan tangan, dan
- pembedahan endoskopi, dengan menggunakan perangkat seperti teleskop untuk memotong ligamen.
Kapan saya harus menjalani operasi CTS?
Sebenarnya, tidak semua pasien yang memiliki sindrom carpal tunnel harus menjalani operasi. Sebagian masih bisa sembuh dengan pemberian obat NSAID, kortikosteroid, atau membelat pergelangan tangan.
Namun, bila semua metode pengobatan itu tidak berhasil membuat gejala Anda membaik setelah beberapa minggu atau bulan, maka Anda harus segera menjalani operasi.
Selain itu, ada juga beberapa gejala yang harus Anda waspadai, termasuk:
- mati rasa dan kehilangan kordinasi pada jari atau tangan,
- berkurangnya kekuatan pada jempol, dan
- rasa sakit yang muncul mengganggu tidur Anda.
Mengalami tanda-tanda tersebut bukan berarti Anda telah mengalami kerusakan saraf. Namun, kondisi tersebut tetap berisiko menimbulkan kerusakan pada saraf median. Bila hal ini terlihat pada tes saraf atau Anda kehilangan fungsi tangan, jempol, dan hari, maka kebutuhan operasi menjadi lebih mendesak.
Persiapan sebelum operasi carpal tunnel
Sebelum memutuskan untuk mengoperasi carpal tunnel syndrome, Anda perlu melakukan tes saraf atau elektromiografi. Tes saraf akan menguji kecepatan konduksi saraf pada pergelangan tangan.
Mengenai jenis operasi yang dipilih, hal ini akan bergantung pada kondisi Anda atau pengalaman dokter dengan prosedur ini. Bila ingin operasi yang tidak terlalu menimbulkan sakit setelahnya, endoskopi mungkin dapat menjadi pilihan yang tepat.
Meski demikian, operasi endoskopi biasanya menggunakan peralatan yang lebih teknis. Tingkat kesuksesannya akan lebih tinggi bila dokter sudah sering melakukan prosedurnya.
Setelah operasi, penting untuk menghindari aktivitas apapun yang dapat menyebabkan sindrom carpal tunnel.
Sebelum menjalani operasi, Anda bisa menanyakan seputar risiko dan prosedur alternatif. Hal ini akan membantu Anda untuk mengetahui secara jelasnya mengenai prosedur apa yang akan diberikan dan bagaimana pemulihannya.
Selama sesi konsultasi, beritahu dokter tentang kondisi lainnya yang mungkin Anda miliki dan obat-obatan yang Anda konsumsi termasuk suplemen dan produk herbal.
Dokter akan meminta Anda berhenti meminum beberapa jenis obat-obatan seperti ibuprofen, aspirin, atau naproxen sebelum operasi, sebab obat ini dapat mempersulit pembekuan darah.
Pada beberapa kondisi, Anda mungkin harus menjalani tes darah atau elektrokardiogram (EKG). Kemudian, Anda juga harus berpuasa selama 6 hingga 12 jam sebelum prosedur dilakukan.
Persiapan khusus lainnya akan diberitahukan oleh dokter dengan bergantung pada kondisi Anda.
Prosedur operasi CTS
Operasi biasanya bisa dilakukan di bawah pengaruh bius lokal dan memakan waktu selama beberapa menit.
Pada operasi CTS terbuka, dokter akan membuat sayatan di pangkal telapak tangan untuk membuka ligamen karpal transversal. Setelah terbuka, dokter memotong ligamen kencang yang membentuk atap carpal tunnel guna membebaskan saraf dari tekanan.
Begitu ligamen telah terpotong, dokter akan menutup kembali kulit Anda dengan jahitan. Celah tempat ligamen dipotong akan dibiarkan untuk nantinya terisi dengan jaringan parut.
Sedangkan pada prosedur endoskopi, dokter akan membuat dua sayatan, satu di pergelangan tangan dan satu lagi di telapak tangan. Kemudian, dokter memasukkan tabung kecil dengan kamera di ujungnya ke dalam satu sayatan.
Kamera tersebut akan memandu dokter ketika sedang memotong ligamen karpal melalui sayatan lainnya. Setelahnya, sayatan akan dijahit kembali.
Perawatan setelah operasi CTS
Biasanya, Anda tidak memerlukan perawatan di rumah sakit dan bisa pulang pada hari yang sama. Kemungkinan, pergelangan tangan Anda harus dibalut perban berat atau belat selama 1 hingga 2 minggu. Selama waktu tersebut, lakukan latihan kecil dengan menggerakkan jari untuk mencegah kekakuan.
Anda mungkin akan merasakan sakit atau nyeri di tangan dan pergelangan setelah operasi CTS. Untuk membantu mengurangi rasa sakit, dokter biasanya akan memberikan obat pereda nyeri. Anda juga harus mengangkat tangan yang dioperasi saat tidur di malam hari guna mengurangi risiko pembengkakan.
Begitu belat dilepas, Anda bisa memulai program terapi fisik. Terapi ini akan membantu Anda melatih pergerakan pada pergelangan dan tangan, sehingga penyembuhan akan lebih cepat dan area tangan menjadi kuat kembali seperti sedia kala.
Anda juga dapat membantu pemulihan dengan melakukan olahraga teratur. Sebelum memulai olahraga, tanyakan pada perawat kesehatan atau dokter Anda untuk memastikan keamanannya. Gejala Anda mungkin akan berlanjut membaik dalam waktu 6 bulan.
Perlu Anda ketahui, operasi CTS juga tidak lepas dari risiko komplikasi. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi meliputi:
- infeksi setelah operasi,
- kerusakan pada saraf, pembuluh darah, atau tendon pergelangan,
- kehilangan kekuatan dan merasa kaku ketika menggenggam objek,
- sakit berkelanjutan,
- mati rasa, dan
- kambuhnya gejala sindrom carpal tunnel.
Beberapa komplikasi seperti tangan kaku mungkin hanya akan terjadi sementara dan dapat membaik seiring pemulihan pergelangan Anda.
Namun, bila Anda mengalami demam, kemerahan, pembengkakan dan perdarahan, atau peningkatan rasa sakit di sekitar bekas sayatan, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan.
[embed-health-tool-bmi]