Meski tidak termasuk dalam daftar obat yang harus ada di kotak P3K, obat sakit pinggang tampaknya menjadi salah satu jenis obat yang tersedia di rumah. Apalagi jika Anda kerap menghabiskan berjam-jam untuk duduk atau sering melakukan aktivitas berat.
Sedang mencari obat sakit pinggang yang ampuh dan aman? Simak beberapa rekomendasi berikut.
Jenis obat sakit pinggang
Hal pertama yang perlu Anda lakukan sebelum memilih obat sakit pinggang adalah mengetahui penyebabnya. Pasalnya, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan pinggang terasa sakit.
Sebagai contoh, perawatan sakit pinggang karena kelelahan tentu berbeda dengan sakit pinggang karena saraf kejepit.
Menurut laman Harvard Health, berikut adalah beberapa jenis obat yang bisa dipakai untuk mengatasi sakit pinggang secara umum.
- Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin untuk meredakan nyeri pinggang, khususnya yang disebabkan oleh peradangan.
- Relaksan otot untuk sakit pinggang yang kerap terjadi secara tiba-tiba dan cepat hilang (nyeri akut). Kondisi ini biasanya disebabkan oleh otot tegang, kaku, dan kejang.
- Opioid, seperti kodein dan oksikodon untuk sakit pinggang kronis. Perlu diingat bahwa opioid termasuk sebagai narkotika sehingga hanya boleh digunakan dengan resep dokter.
Beberapa merk obat sakit pinggang memang bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter. Meski begitu, pastikan untuk tetap menggunakannya sesuai petunjuk pada kemasan.
Pilihan obat sakit pinggang
Jika pinggang Anda terasa sakit dan tidak kunjung membaik setelah istirahat, Anda bisa mempertimbangkan beberapa obat berikut.
1. NEO Rheumacyl Tablet
Perpaduan paracetamol dan ibuprofen pada NEO Rheumacyl tablet akan membantu meredakan nyeri otot, nyeri sendi, sekaligus pegal linu.
Sebagai analgesik, paracetamol akan meningkatkan ambang rasa sakit dengan mengatur mekanisme nyeri pada sistem saraf pusat.
Sementara itu, ibuprofen akan menghambat prostaglandin. Peningkatan prostaglandin dapat menimbulkan nyeri pada tubuh, misalnya ketika Anda mengalami sindrom pramenstruasi (PMS).
Nomor izin edar BPOM: DTL2022727710A1
2. Voltaren Gel
Jika Anda lebih menyukai obat topikal (oles), Voltaren Gel bisa menjadi pilihan untuk mengatasi sakit pinggang belakang.
Obat oles ini mengandung natrium diklofenak (NSID) yang bekerja dengan cara menghambat kinerja enzim siklooksigenase (COX).
COX adalah enzim yang berfungsi untuk membentuk prostaglandin sebagai penyebab nyeri pinggang. Obat ini juga kerap dipilih untuk mengatasi rasa pegal akibat rematik.
Nomor izin edar BPOM: DTL1624504328A1
3. Salonpas Pain Relief Patch
Sensasi dingin dari mentol membuat Salonpas Pain Relief Patch bisa mengalihkan rasa nyeri pada tubuh Anda.
Setelah itu, koyo pereda nyeri ini akan memberikan sensasi hangat yang bertahan lebih lama untuk memberikan kenyamanan.
Jika Anda sudah tidak merasakan sensasi hangat pada koyo yang tertempel, gantilah dengan yang baru. Umumya, produk ini bisa menahan rasa sakit ringan hingga delapan jam.
Pastikan tidak menempelkan Salonpas Pain Relief Patch pada bagian pinggang yang memiliki luka terbuka, iritasi, atau infeksi.
Nomor izin edar BPOM: QI094808831
4. Balsem Otot Geliga
Jika nyeri pinggang juga disertai rasa gatal, coba pertimbangkan untuk mengoleskan Balsem Otot Geliga.
Selain mengandung methyl salicylate untuk meredakan nyeri, Balsem Otot Geliga dilengkapi minyak kamper untuk meredakan iritasi dan gatal.
Pastikan untuk tidak mengoleskan balsem ini pada permukaan kulit yang terluka atau memiliki bekas luka.
Nomor izin edar BPOM: QD142712611
5. Meloxicam
Rekomedasi obat sakit pinggang yang ampuh berikutnya adalah Meloxicam. Sama seperti natrium diklofenak, Meloxicam juga bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin.
Obat yang harus diminum sesudah makan ini hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Anda pun harus menggunakannya sesuai petunjuk karena dosis bagi tiap golongan usia bisa berbeda-beda.
Dokter mungkin tidak bisa memberikan Anda Meloxicam jika Anda memiliki alergi terhadap NSAID lainnya.
Nomor izin edar BPOM: GKL0105030510B1
6. Pirofel
Dengan kandungan utama piroxicam, Pirofel dapat membantu mengatasi radang sendi, nyeri otot, nyeri haid, sampai nyeri setelah operasi atau melahirkan.
Sebagai golongan NSAID, piroxicam akan bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin.
Pirofel termasuk sebagai obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Anda mungkin mendapatkan obat yang berbeda dengan fungsi serupa apabila sedang mengonsumsi pengencer darah seperti warfarin.
Nomor izin edar BPOM: DKL8722207501B1
7. Fasidol Forte
Selain ibuprofen, paracetamol juga bisa membantu meredakan nyeri pinggang. Salah satu obat sakit pinggang yang mengandung paracetamol adalah Fasidol Forte.
Sebagai golongan obat bebas, Fasidol Forte bisa dibeli tanpa resep dokter. Anda juga bisa mengonsumsinya baik sebelum atau sesudah makan.
Obat pereda nyeri biasanya dapat meringankan sakit pinggang. Namun, segeralah kunjungi dokter jika kondisi Anda tidak kunjung membaik usai minum obat pereda nyeri selama tiga hari.
Nomor izin edar BPOM: DBL0609204704B1
8. Painkila Cream
Pinggang terasa sakit karena otot kaku? Painkila Cream akan membantu Anda meredakan kondisi tersebut dengan kandungan metil salisilat yang dimilikinya.
Manfaat tersebut akan semakin terasa berkat tambahan eugenol. Painkila Cream juga diperkaya dengan mentol yang memberikan sensasi dingin sehingga rasa nyeri bisa teralihkan.
Setelah mengoleskan Painkila Cream ke area yang terasa sakit, jangan menutupinya dengan perban. Selain itu, hindari penggunaannya pada luka terbuka.
Nomor izin edar BPOM: QD171715291
9. Hotin DCL Emulgel Gel
Mengandung bahan aktif berupa diklofenak, Hotin DCL Emulsi Gel akan mengurangi produksi zat pemicu perdagangan dalam tubuh. Dengan begitu, rasa sakit akibat peradangan pada pinggang bisa berkurang.
Sebelum mengoleskan Hotin DCL Emulsi Gel, pastikan kulit pada area yang nyeri sudah dalam kondisi bersih. Selain itu, jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan obat ini.
And bisa mengoleskan Hotin DCL Emulsi Gel sampai 3–4 kali sehari pada area yang terasa nyeri. Namun, segera hentikan penggunaan obat jika kulit Anda justru terasa gatal setelahnya.
Nomor izin edar BPOM: DTL1526204228A1
Itulah rekomendasi obat sakit pinggang yang dapat Anda coba. Jika obat di atas tidak mengurangi sakit pada pinggang Anda atau justru membuatnya memburuk, segeralah kunjungi dokter.
Pasalnya, sakit pinggang juga bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu yang membutuhkan perawatan lebih lanjut.
[embed-health-tool-bmi]