Rasa nyeri di punggung yang tak kunjung reda bisa membuat aktivitas sehari-hari terasa berat dan melelahkan. Jika Anda merasakan kekakuan, rasa sakit saat bergerak, atau nyeri yang menjalar ke leher atau pinggang, bisa jadi itu disebabkan oleh masalah pada facet joint atau disebut dengan facet joint syndrome. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Apa itu facet joint syndrome?
Facet joint syndrome adalah gangguan pada sendi facet (facet joint), seperti peradangan atau kerusakan pada tulang rawan yang melapisinya.
Kondisi ini menyebabkan nyeri sendi facet, yang umumnya dirasakan di leher atau punggung bawah.
Facet joint atau sendi facet adalah sepasang sendi kecil yang terletak di bagian belakang setiap ruas tulang belakang.
Setiap tulang belakang memiliki dua sendi facet, satu di sisi kanan dan satu di sisi kiri.
Fungsi utama sendi facet adalah memberikan stabilitas pada tulang belakang dan memungkinkan berbagai gerakan seperti membungkuk, memutar, dan berdiri tegak.
Secara anatomi, sendi facet termasuk dalam jenis sendi sinovial, yaitu sendi yang memungkinkan pergerakan bebas dan dilapisi oleh cairan pelumas.
Cairan ini membantu meminimalisir gesekan antar tulang, sehingga tulang belakang bisa bergerak dengan lancar dan bebas rasa sakit.
Sendi ini juga mencegah agar tulang belakang tidak bergerak terlalu jauh atau bergeser.
Seperti sendi lain di tubuh (misalnya lutut atau siku), facet joint juga bisa mengalami keausan karena sering dipakai setiap hari.
Seiring bertambahnya usia atau karena postur tubuh yang kurang baik, facet joint bisa mulai rusak.
Lapisan halus di dalam sendi bisa menjadi kasar, lalu muncul taji tulang (bone spurs), dan akhirnya bisa terjadi peradangan.
Gejala facet joint syndrome
Gejala utama dari facet joint syndrome adalah nyeri yang tidak mengikuti pola saraf tertentu, sehingga sering disebut sebagai nyeri alih (referred pain).
Artinya, otak kesulitan menentukan secara tepat dari mana asal nyerinya. Akibatnya, pasien sering mengeluhkan nyeri yang terasa menyebar dan tidak jelas lokasinya, biasanya di area leher atau punggung.
Selain itu, merangkum UCLA Health, beberapa gejala yang umum dirasakan meliputi berikut ini.
- Nyeri tumpul dan tidak terlokalisasi, biasanya terasa di area sekitar sendi facet di leher atau punggung.
- Rasa nyeri bertambah saat melakukan gerakan tiba-tiba atau setelah berada dalam posisi yang buruk dalam waktu lama (misalnya membungkuk saat berkebun, mengangkat beban, membaca dengan posisi salah, atau menatap layar terlalu lama).
- Nyeri sering memburuk di malam hari, ketika otot-otot mulai rileks dan sendi bergesekan tanpa perlindungan otot yang cukup.
- Terdapat rasa nyeri tekan (tenderness) saat disentuh di area sendi yang terkena.
- Sering disertai kekakuan otot di sekitar tulang belakang (otot paraspinal), yang bisa membuat gejalanya mirip dengan kondisi lain seperti fibromyalgia atau myofascial pain syndrome.
Penyebab facet joint syndrome
Facet joint syndrome paling sering terjadi di bagian leher (servikal) dan punggung bawah (lumbal). Penyebab utamanya adalah proses aus alami pada sendi facet seiring bertambahnya usia.
Bagian bawah punggung menanggung beban tubuh bagian atas dan sering mengalami tekanan akibat gerakan seperti membungkuk atau memutar, sehingga sendi facet di area ini lebih rentan rusak.
Selain faktor usia, beberapa penyebab lain yang dapat memicu facet joint syndrome antara lain sebagai berikut.
- Kelebihan berat badan atau obesitas, yang memberi beban ekstra pada tulang belakang.
- Fraktur atau patah tulang pada tulang belakang.
- Postur tubuh yang buruk, misalnya duduk atau berdiri dalam posisi tidak ideal dalam waktu lama.
- Gerakan berulang seperti sering membungkuk atau memutar tubuh.
- Gaya hidup sedentari (kurang bergerak).
- Peregangan mendadak atau terlalu kuat.
- Robeknya ligamen yang menopang sendi.
- Cedera atau trauma, seperti akibat kecelakaan, jatuh, atau olahraga berat.
Facet joint syndrome dapat dialami oleh pria maupun wanita, dan paling sering ditemukan pada usia 40 hingga 70 tahun.
Selain pada mereka yang memiliki riwayat arthritis, kondisi ini juga lebih berisiko terjadi pada orang yang pernah mengalami cedera tulang belakang.
Diagnosis facet joint syndrome
Untuk memastikan bahwa penyebab nyeri tulang belakang adalah gangguan pada facet joint, dokter biasanya akan melakukan beberapa langkah diagnosis berikut.
- Pemeriksaan fisik. Dokter akan mengevaluasi lokasi nyeri, rentang gerak, dan respons terhadap tekanan.
- Pencitraan medis. MRI atau CT scan digunakan untuk melihat kondisi sendi facet secara lebih detail.
- Foto rontgen. Foto rontgen digunakan untuk melihat kondisi tulang belakang dan sendi facet serta memeriksa apakah ada tanda-tanda arthritis atau cedera.
- Injeksi diagnostik. Dokter dapat menyuntikkan anestesi lokal langsung ke sendi untuk melihat apakah nyeri berkurang. Jika ya, maka sendi facet kemungkinan besar adalah sumber masalah.
Pengobatan facet joint syndrome
Biasanya, dokter akan memulai dengan pengobatan yang ringan terlebih dulu. Misalnya dengan perawatan mandiri di rumah, olahraga atau fisioterapi, dan obat-obatan untuk mengurangi nyeri.
Semua ini adalah cara-cara pengobatan masalah sendi ini tanpa operasi, dan sering kali dilakukan bersamaan.
Bila cara-cara awal itu belum cukup membantu, dokter mungkin akan menyarankan suntikan obat, terapi saraf, atau operasi sebagai pilihan selanjutnya.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa cara mengobati sindrom sendi facet yang mungkin dilakukan oleh dokter.
1. Perawatan mandiri
Menjaga postur tubuh yang benar dan memastikan tulang belakang tetap dalam posisi sejajar sangat penting untuk mengurangi nyeri sendi facet.
Perubahan kebiasaan dalam berdiri, duduk, dan tidur juga perlu dilakukan. Menurunkan berat badan merupakan salah satu cara paling efektif untuk mengurangi tekanan pada sendi facet.
2. Terapi Fisik
Olahraga dan terapi gerak sangat membantu mengurangi nyeri dan mempercepat proses pemulihan.
Fisioterapis akan membimbing pasien dalam melakukan latihan penguatan dan peregangan otot punggung, perut, dan kaki.
Fisioterapi ini juga mengajarkan cara mengangkat benda dan berjalan dengan benar. Konsistensi latihan menjadi kunci keberhasilan pengobatan.
3. Terapi Panas dan Dingin
Mengompres area yang nyeri dengan air hangat atau cold pack dapat membantu meredakan nyeri dan mengurangi peradangan yang terjadi.
4. Penggunaan penyangga
Alat penyangga punggung (brace) bisa digunakan untuk membantu menopang lekuk alami punggung bagian bawah dan mengurangi beban pada sendi facet.
5. Obat-Obatan
Obat anti-inflamasi, baik yang diminum maupun dalam bentuk salep atau patch, bisa mengurangi nyeri dan bengkak.
Jika terjadi spasme atau kram otot, dokter dapat meresepkan pelemas otot untuk mengurangi ketegangan di sekitar tulang belakang.
6. Injeksi steroid
Jika nyeri belum membaik dengan pengobatan awal, dokter dapat menyuntikkan steroid dan obat bius langsung ke sendi facet yang nyeri.
Injeksi ini bertujuan mengurangi peradangan dan bisa memberikan kelegaan yang berlangsung dari beberapa hari hingga tahun. Biasanya, injeksi ini dikombinasikan dengan terapi fisik.
7. Ablasi radiofrekuensi saraf
Prosedur ini dilakukan jika injeksi tidak memberikan pereda nyeri jangka panjang.
Dengan menggunakan ablasi radiofrekuensi, sebagian serabut saraf yang mengirim sinyal nyeri dari sendi facet dihancurkan.
Hasilnya bisa dirasakan selama 9 bulan hingga lebih dari 2 tahun, meskipun saraf bisa tumbuh kembali.
8. Operasi
Jika semua metode nonbedah gagal atau ada cedera serius seperti patah tulang atau kerusakan saraf tulang belakang, dokter mungkin menyarankan operasi.
Salah satu jenis operasi yang dilakukan adalah fusi tulang belakang. Operasi tulang belakang ini dilakukan terutama bila ada kerusakan tambahan akibat penyakit degeneratif atau kelemahan struktur tulang belakang.
Untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat, sebaiknya konsultasikan langsung kepada dokter Anda.
Kesimpulan
- Facet joint adalah sendi kecil di tulang belakang yang berperan penting dalam menjaga stabilitas dan fleksibilitas gerak.
- Kerusakan atau peradangannya dapat menyebabkan facet joint syndrome yang bisa menimbulkan nyeri di leher atau punggung bawah serta spasme otot.
- Penyebab utamanya adalah penuaan dan postur tubuh yang buruk, tapi bisa juga dipicu oleh obesitas, cedera, aktivitas berulang, atau gaya hidup tidak aktif.
- Pengobatan facet joint syndrome umumnya dimulai dengan perawatan nonbedah seperti terapi fisik, perawatan mandiri, dan obat-obatan, lalu dapat berlanjut ke suntikan, ablasi saraf, hingga operasi jika nyeri tidak membaik.
[embed-health-tool-bmi]