backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Informasi Lengkap Mengenai Cek Asam Urat yang Perlu Anda Tahu

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 04/11/2020

    Informasi Lengkap Mengenai Cek Asam Urat yang Perlu Anda Tahu

    Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan berbagai penyakit. Salah satunya adalah penyakit asam urat atau gout. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengontrol kadar asam urat agar terhindar dari penyakit tersebut. Namun, bagaimana cara cek kadar asam urat dalam tubuh? Tes atau pemeriksaan apa yang harus dilakukan untuk mengetahui kadar asam urat?

    Apa itu tes asam urat?

    Tes asam urat adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar asam urat di dalam tubuh. Asam urat itu sendiri adalah senyawa yang terbentuk ketika tubuh memecah purin, yaitu zat yang ditemukan secara alami di tubuh dan juga bisa berasal dari makanan atau minuman yang Anda konsumsi.

    Asam urat larut dalam darah dan kemudian masuk ke ginjal. Dari ginjal, asam urat akan dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Namun, bila tubuh memproduksi asam urat terlalu banyak atau ginjal tidak mengeluarkan cukup urine, maka asam urat tersebut akan menumpuk dan membentuk kristal di persendian.

    Kondisi tersebut menyebabkan radang sendi (arthritis) yang disebut dengan penyakit asam urat. Selain itu, kristal asam urat juga bisa terbentuk di ginjal dan menimbulkan penyakit batu ginjal.

    Kapan perlu melakukan cek asam urat?

    Kadar asam urat yang tinggi memang terkait dengan penyakit asam urat dan batu ginjal. Oleh karena itu, pemeriksaan asam urat umumnya dilakukan bila Anda memiliki gejala yang terkait dengan kedua penyakit tersebut.

    Gejala asam urat yang mungkin timbul, seperti nyeri, pembengkakan, dan kemerahan pada sendi. Sementara gejala batu ginjal yang umumnya muncul, yaitu rasa nyeri yang parah di bagian perut samping, sakit punggung, adanya darah di urine, sering ingin buang air kecil, atau mual dan muntah.

    Pada kondisi tersebut, tes asam urat dapat membantu dokter menentukan diagnosis serta mencari penyebab dari gejala yang Anda rasakan.

    Selain itu, tes asam urat juga biasa dilakukan pada pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi atau terapi radiasi. Pasalnya, kedua jenis pengobatan tersebut dapat meningkatkan kadar asam urat. Melalui tes tersebut, dokter dapat memastikan bahwa pengobatan diberikan sebelum kadar asam urat menjadi terlalu tinggi.

    Jenis tes asam urat yang biasa dilakukan

    Secara umum, ada dua jenis pemeriksaan asam urat yang umumnya dilakukan dokter. Kedua jenis pemeriksaan tersebut, yaitu:

    • Tes asam urat dalam darah

    Pemeriksaan kadar asam urat dalam darah disebut juga dengan serum asam urat. Sebagaimana namanya, pemeriksaan ini merupakan tes yang dilakukan dengan pengambilan sampel darah.

    Pada cek asam urat ini, seorang tenaga medis akan mengambil sampel darah dari pembuluh darah di lengan Anda dengan menggunakan alat jarum suntik. Sampel darah Anda kemudian akan dikumpulkan ke dalam tabung reaksi untuk kemudian diperiksa di laboratorium.

    Saat pengambilan darah dilakukan, umumnya Anda akan merasakan sedikit sakit saat jarum masuk dan keluar pembuluh Anda. Namun, hal ini sangat wajar dan biasanya hanya berlangsung sebentar, yaitu kurang dari lima menit.

    Selain itu, dilansir dari University of Rochester Medical Center, pengambilan tes darah dengan alat jarum suntik juga bisa menimbulkan risiko lain, seperti perdarahan, infeksi, memar, dan terasa seperti pusing.

    Tes asam urat dalam urine

    Selain sampel darah, pemeriksaan kadar asam urat juga bisa dilakukan dengan pengambilan sampel urine. Sampel urine yang diambil, yaitu urine yang Anda keluarkan selama 24 jam. Oleh karena itu, pengambilan sampel urine ini biasanya dapat dilakukan di rumah Anda.

    Sebelum pengambilan sampel dilakukan, tenaga medis akan memberikan wadah untuk menampung urine dan instruksi tentang cara mengumpulkan dan menyimpan sampelnya.

    Anda perlu memulai mengambil sampel urine sejak pagi hari. Setelah  bangun tidur, Anda perlu langsung buang air kecil, tetapi jangan simpan urine ini. Namun, Anda perlu mencatat kapan Anda melakukan buang air pertama kali pada hari itu, sebagai tanda Anda memulai mengambil sampel urine dalam 24 jam ke depan.

    Selama 24 jam ke depan, tampung semua urine yang Anda keluarkan ke wadah yang disediakan dan catat waktunya. Simpan wadah urine Anda di kulkas atau kotak pendingin dengan es. Kemudian, bawa semua sampel tersebut ke laboratorium atau rumah sakit tempat Anda berobat, untuk kemudian diperiksa di laboratorium.

    Tidak seperti sampel darah, cek kadar asam urat dengan sampel urine tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak memiliki risiko atau menimbulkan masalah tertentu.

    Persiapan yang harus dilakukan sebelum cek asam urat

    Tidak ada persiapan khusus yang harus Anda lakukan sebelum menjalani tes untuk asam urat, kecuali ada instruksi khusus dari dokter Anda. Namun, sebaiknya Anda memperhatikan hal di bawah ini sebelum prosedur pemeriksaan tersebut dilakukan:

    • Beritahu dokter tentang obat-obatan, termasuk suplemen dan obat herbal, yang Anda konsumsi. Pasalnya beberapa obat dapat memengaruhi kadar asam urat dalam tubuh Anda, seperti aspirin, obat asam urat, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dan obat diuretik.
    • Dokter mungkin akan meminta Anda untuk menghentikan obat tersebut untuk sementara sebelum tes dilakukan. Namun perlu diingat, jangan berhenti dan ganti minum obat sebelum dokter Anda mengatakan demikian.
    • Anda mungkin akan diminta untuk berpuasa selama 4 jam sebelum tes dilakukan, terutama untuk cek asam urat dalam darah.
    • Sebelum pengambilan sampel urine, pastikan Anda mengonsumsi air yang cukup agar terhindar dari dehidrasi.
    • Pastikan pula Anda tidak mengonsumsi alkohol selama 24 jam pengambilan sampel urine, karena dapat menurunkan kadar asam urat yang dibuang oleh ginjal.

    Hasil pemeriksaan kadar asam urat

    Hasil cek asam urat, baik dengan sampel darah maupun urine, umumnya baru akan keluar satu atau dua hari setelah sampel dikumpulkan oleh tenaga medis di laboratorium. Dari hasil tersebut, akan terlihat apakah kadar asam urat normal atau tidak.

    Meski demikian, pemeriksaan kadar asam urat saja belum tentu dapat mendiagnosis suatu penyakit, baik penyakit asam urat maupun ginjal. Anda mungkin membutuhkan tes lain untuk membantu dokter menentukan diagnosis tersebut.

    Misalnya, tes cairan sendi bila dicurigai memiliki penyakit asam urat atau tes urinalisis jika dokter menduga Anda memiliki batu ginjal. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai jenis tes yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 04/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan