Setiap individu memiliki risiko mengalami patah tulang. Anak-anak memiliki risiko patah tulang sebesar 10 persen, kemudian terus meningkat. Pada saat usia lebih dari 50 tahun, risiko tersebut mencapai 25-50 persen. Umumnya, penyebab patah tulang adalah cedera olahraga, jatuh, kecelakaan kendaraan, hingga aktivitas fisik lainnya. Penting mengetahui pertolongan pertama patah tulang sebelum mendapatkan penanganan dari dokter. Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Ciri-ciri orang yang mengalami patah tulang
Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana bisa memberikan pertolongan pertama pada orang yang mengalami patah tulang jika tak memahami apa tanda atau ciri dari patah tulang itu sendiri.
Oleh sebab itu, Anda perlu memahami ciri-ciri orang yang mengalami patah tulang terlebih dahulu. Beberapa tanda dan gejala umum dari patah tulang adalah:
- Mati rasa.
- Rasa sakit yang cukup parah dan intens.
- Terlihat adanya perubahan bentuk pada tulang, atau terlihat tidak pada posisinya.
- Muncul pembengkakan dan memar pada area tubuh yang baru mengalami cedera.
- Tidak bisa menggerakkan bagian tubuh yang mengalami cedera.
Nah, jika Anda melihat orang lain menunjukkan rangkaian gejala tersebut, segera bantu dengan memberikan pertolongan pertama pada pasien patah tulang.
Pertolongan pertama untuk tulang yang patah
Sebenarnya, pertolongan pertama untuk patah tulang tidak hanya bisa Anda lakukan kepada orang lain. Akan tetapi, Anda juga bisa melakukannya jika mengalaminya sendiri dan tidak ada orang lain yang bisa membantu.
Penting untuk mengetahui apa yang harus dilakukan ketika Anda atau orang yang Anda cintai mengalami patah tulang. Anda memang tetap harus menghubungi rumah sakit atau unit gawat darurat terdekat.
Namun, sembari menunggu ambulans datang atau sebelum berhasil mendapatkan penanganan patah tulang segera dari tim medis, ada beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan, seperti:
1. Menghindari terlalu banyak bergerak
Saat mengalami cedera, jangan terlalu banyak, kecuali jika memang perlu. Untuk mencegah cedera, lebih lanjut, stabilkan daerah yang luka dengan tetap berdiam diri.
Jangan memindahkan korban jika punggung atau lehernya terluka. Untuk menangani daerah luka, Anda dapat membuat bidai dengan melipat sepotong karton atau majalah.
Lalu, dengan lembut, tempatkan pada bagian bawah anggota badan. Kemudian, ikat dengan hati-hati menggunakan potongan-potongan kain.
2. Menghentikan pendarahan
Jika Anda atau orang lain mengalami pendarahan pada area yang mengalami cedera, segera hentikan dengan membungkus daerah luka dengan perban.
Namun, pastikan Anda membungkusnya dengan erat menggunakan kain steril. Hal ini dapat Anda lakukan sebagai pertolongan pertama pada patah tulang.
3. Mengurangi pembengkakan
Sementara itu, menurut Mayo Clinic, untuk membantu mengurangi pembengkakan pada area yang mengalami patah tulang, Anda bisa membantu mengompresnya dengan air dingin atau es.
Namun, jangan letakkan atau tempelkan es langsung pada kulit. Pastikan Anda telah membungkus es dalam handuk atau kain terlebih dahulu. Baru setelah itu, kompres area yang mengalami cedera.
4. Mengantar ke rumah sakit
Meski telah melakukan pertolongan pertama pada patah tulang, Anda tetap harus mengajaknya pergi ke rumah sakit atau unit gawat darurat untuk mendapatkan penanganan medis.
Jika tidak bisa mendatangkan ambulans untuk menjemput pasien, Anda bisa mengendarai kendaraan pribadi atau menggunakan kendaraan umum untuk mengantarnya.
Pastikan, pasien yang sedang mengalami patah tulang tidak mengendarai kendaraan atau bepergian seorang diri.
Bagaimana dokter mengobati patah tulang?
Setelah memberikan pertolongan pertama pada pasien patah tulang, kini saatnya dokter yang membantu mengatasi kondisi pasien. Sebelum pengobatan, dokter akan mengonfirmasi patah tulang dengan melakukan tes berikut:
Dokter Anda akan memastikan tulang sudah dalam posisinya sebelum meletakkan gips di atasnya. Pada kasus-kasus tertentu, dokter perlu melakukan operasi patah tulang untuk menempatkan batang logam atau pelat.
Hal tersebut bertujuan untuk menyatukan potongan tulang bersama-sama. Tergantung pada usia dan kondisi kesehatan Anda, tulang Anda mungkin membutuhkan waktu 6-8 minggu untuk sembuh.
Tips perawatan diri setelah patah tulang
Setelah operasi, dokter atau perawat akan memeriksa tanda-tanda infeksi pada area yang mengalami patah tulang. Dokter mungkin akan memberikan penghilang rasa sakit untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
Sampai dokter melepaskan gips, lebih baik Anda beristirahat. Hindari mengangkat beban berat terlebih dahulu atau mengemudi. Jauhi panas dan hindarkan gips dari air agar tidak basah.
Jika Anda harus memakai penopang, Anda harus belajar bagaimana menggunakan kruk dengan baik dan benar. Apabila Anda merasakan gatal pada area yang tertutup oleh gips, jangan menusukkan apa pun pada area antara gips dan anggota tubuh Anda. Sebaiknya, tiup udara dingin ke dalam gips untuk meringankan rasa gatal.
Jika tidak tahu bagaimana mengobati patah tulang, Anda dapat menghubungi nomor darurat lokal dan meminta petunjuk. Ingatlah untuk tetap tenang dan tidak stres.
Saat menemani orang lain yang sedang mengalami patah tulang, pastikan orang tersebut tetap sadar dengan mengalihkan perhatiannya dari rasa sakit. Salah satu cara melakukannya adalah terus berbicara kepadanya.
[embed-health-tool-bmi]