Pada tubuh terdapat ratusan otot, salah satunya otot deltoid. Meski Anda tidak menyadari fungsinya, otot ini penting dalam aktivitas harian Anda. Memang, apa fungsi otot deltoid pada tubuh? Di mana letak otot deltoid dan apa yang menyebabkan cedera otot deltoid? Cari tahu jawabannya pada ulasan berikut!
Apa itu otot deltoid?
Otot deltoid atau deltoideus adalah otot yang berada di depan, samping, dan belakang sendi bahu, tepatnya di sekitar lengan atas bertemu dengan tubuh bagian atas (torso).
Otot deltoid berada dekat dengan permukaan kulit sehingga mudah terlihat. Bentuk otot bahu atau shoulder ini seperti segitiga terbalik, yang setiap sisinya terhubung ke tulang melalui tendon.
Berdasarkan posisinya, anatomi otot bahu ini terbagi menjadi tiga bagian utama, yakni sebagai berikut.
- Anterior deltoid (depan). Otot ini terletak di bagian depan bahu yang terhubung ke tulang selangka. Anda menggunakan otot ini untuk menggerakkan lengan ke depan atau meraih benda di rak.
- Lateral deltoid (samping). Bagian otot ini terletak di sisi bahu dan terhubung ke bagian atas tulang belikat. Anda menggunakan otot ini untuk membantu mengangkat lengan ke samping, atas, dan bawah.
- Posterior deltoid (belakang). Otot ini terletak di bagian belakang bahu yang terhubung ke permukaan datar tulang belikat (scapula). Anda menggunakannya untuk menggerakkan lengan ke belakang.
Seperti otot lainnya di tubuh, otot deltoideus terdiri dari serat elastis. Serat ini membuat otot lentur dan memungkinkan berbagai gerakan.
Termasuk dalam jenis otot lurik atau rangka, deltoideus memiliki warna merah dan putih serta terlihat seperti memiliki garis-garis yang disebut striated (berjalur).
Apa fungsi otot deltoid?
Melansir dari Cleveland Clinic, otot deltoid bekerja sama dengan otot bahu lainnya, seperti otot rotator cuff. Tujuannya untuk membantu Anda melakukan berbagai macam gerakan.
Lebih jelasnya, berikut fungsi dari otot deltoideus yang perlu Anda tahu.
- Abduksi lengan, yaitu mengangkat lengan ke samping menjauhi tubuh.
- Mengganti kekuatan lengan yang hilang jika ada cedera, seperti robekan pada rotator cuff.
- Fleksi, yaitu menggerakkan lengan ke depan dan ke belakang, misalnya ke arah atas kepala atau melewati tubuh ke arah belakang (ekstensi).
- Menstabilkan sendi bahu, agar tidak terkilir atau lepas saat Anda mengangkat lengan atau membawa beban di samping tubuhmu.
Masalah kesehatan yang bisa terjadi pada otot deltoid
Otot bahu merupakan otot yang paling rumit di tubuh karena mendukung Anda bergerak aktif. Untuk itu, otot ini hanya sedikit menempel pada tulang sehingga bisa bergerak hampir ke segala arah tanpa hambatan.
Namun karena sangat fleksibel, otot ini juga rentan mengalami cedera atau dislokasi bahu. Berikut masalah kesehatan yang mungkin terjadi pada otot deltoid di bahu Anda.
- Adhesive capsulitis (bahu beku). Kondisi ini terjadi karena kapsul sendi bahu menjadi kaku dan menebal. Orang dengan kondisi ini umumnya mengeluhkan nyeri bahu, kejang otot, dan kekakuan.
- Kelumpuhan saraf aksilaris (axillary nerve palsy). Masalah kesehatan ini terjadi pada saraf aksilaris yang mengirim sinyal ke otot deltoid. Kerusakan saraf bisa dipicu efek samping operasi, cedera, atau pemakaian kruk berlebihan. Gejalanya meliputi kelemahan otot atau mati rasa di sekitar otot deltoideus.
- Bursitis bahu. Kondisi bursitis menandakan adanya peradangan pada bursa (kantung berisi cairan di sendi bahu). Gejalanya berupa nyeri, sulit menggerakkan bahu, dan iritasi otot.
- Fibrosis deltoid. Kondisi ini terjadi akibat suntikan berulang ke otot deltoid. Lambat laun, otot jadi rusak dan kehilangan kemampuan memperbaiki diri. Biasanya, gejalanya meliputi nyeri dan penurunan kekuatan atau mobilitas otot.
- Robekan rotator cuff. Kondisi ini menandakan adanya robekan parah yang bisa merusak atau mengganggu fungsi otot deltoid. Nyeri bahu parah adalah gejala khas dari robekan rotator cuff.
- Sindrom impingement bahu. Gangguan ini terjadi akibat tendon atau otot yang bergesekan dengan tulang bahu. Gejalanya menyebabkan nyeri dan peradangan pada sendi.
- Dislokasi sendi bahu (shoulder separation). Terjadi jika ligamen antara tulang selangka dan tulang belikat robek. Pada kasus parah, pasien mungkin memerlukan operasi untuk memperbaiki posisi sendi dan otot bahu yang bermasalah.
- Tendinitis bahu. Masalah medis yang ditandai dengan peradangan pada tendon bahu. Gejalanya meliputi nyeri di deltoid dan sulit menggerakkan otot atau sendi.
Sebagian besar masalah kesehatan pada deltoideus dapat sembuh tanpa operasi, misalnya dengan kompres dingin, minum obat pereda nyeri atau pelemas otot, fisioterapi (terapi fisik), dan suntikan steroid.
Namun, tidak menutup kemungkinan operasi perlu dilakukan jika kondisinya sudah parah.