backup og meta

Arthroplasty

Arthroplasty

Ketika sendi Anda bermasalah ada berbagai metode pengobatan yang bisa dilakukan, salah satunya adalah arthoplasty. Seperti apa prosedur ini berlangsung dan apa saja yang mesti dipersiapkan sebelum menjalani prosedur ini? Simak selengkapnya pada ulasan di bawah ini.

Definisi arthroplasty

Apa itu arthroplasty?

Arthroplasty atau artroplasti adalah salah satu prosedur pembedahan untuk mengembalikan fungsi sendi. Sendi yang bermasalah bisa dipulihkan dengan cara melapisinya kembali dengan tulang pada tubuh Anda. Di samping itu, bisa juga diobati dengan menggunakan sendi buatan, yang Anda sebut dengan prostesis.

Perawatan ini biasa digunakan untuk mengobati sendi pada pinggul, lutut, atau tulang anggota gerak yang bermasalah. Sebagai contoh, sendi pinggul yang rusak akibat rheumatoid arthritis perlu diganti seluruhnya dengan prosedur atroplasti pinggul total.

Pengobatan ini melibatkan penggantian soket pinggul, kepala, dan leher sendi femur dengan tujuan untuk meredakan nyeri, memulihkan rentang gerak, dan meningkatkan kekuatan pada area yang terkena.

Tidak hanya itu saja, pengobatan ini juga bisa memperbaiki atau mengganti sendi tubuh yang lain, seperti sendi bahu, sendi siku, dan sendi pergelangan kaki.

Menurut situs Stanford Health Care, ada dua jenis arthroplasty dalam mengobati sendi yang bermasalah.

  • Operasi pergantian sendi invasif minimal. Merekonstruksi sendi yang rusak untuk menghilangkan nyeri sendi dan meningkatkan fungsi sendi, namun dengan ukuran sayatan yang lebih kecil, yakni sekitar 7-10 cm.
  • Pembedahan dan pergantian sendi spesifik. Mengganti sendi secara menyeluruh, seperti pergantian sendi pinggul total, sendi lutut total, dan sendi bahu total.

Kapan saya perlu menjalani prosedur medis ini?

Dokter biasanya merekomendasikan prosedur arthroplasty ketika Anda mengalami kondisi berikut ini.

  • Terlalu intens minum obat pereda nyeri atau obat antiradang.
  • Terbatas dalam gerak ketika beraktivitas.
  • Sedang menjalani terapi fisik atau menggunakan alat bantu berjalan, seperti tongkat.
  • Perlu menerima penyuntikan kortison ke sendi lutut atau suntikan viscosupplementation (pelumas agar gerakan sendi tidak menimbulkan rasa nyeri).

Mungkin ada alasan lain bagi seseorang untuk menjalani prosedur medis ini. Sebagian besar operasi ini melibatkan sendi pinggul dan lutut. Prosedur ini paling jarang dilakukan pada bahu.

Pencegahan dan peringatan arthroplasty

Dokter dan pasien wanita muslim

Apa yang harus diketahui sebelum menjalani arthroplasty?

Guna mencegah hal yang tidak diinginkan, dokter dan tim medis akan memberi tahukan berbagai hal yang perlu Anda taati sebelum menjalani prosedur.

  • Menyiapkan dokumen yang diperlukan sekaligus menandatangi formulir persetujuan menjalani operasi.
  • Menjalani pemeriksaan fisik lengkap untuk memastikan Anda dalam keadaan sehat sebelum menjalani perawatan. Anda mungkin akan diminta untuk menjalani tes darah atau tes diagnostik lainnya.
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi pada obatan-obatan tertentu, dan obat-obatan maupun suplemen yang sedang Anda minum saat itu.
  • Anda perlu menghentikan penggunaan obat antikoagulan (pengencer darah) aspirin, atau obat lain yang mempengaruhi pembekuan darah.
  • Melakukan puasa selama 8 jam, Anda hanya boleh minum air saja.
  • Pastikan Anda tidak sedang hamil, sehingga dokter mungkin akan meminta pasien wanita melakukan tes kehamilan.
  • Minta anggota keluarga atau orang terdekat untuk menemani Anda selama berada di rumah sakit.

Proses arthroplasty

operasi varises

Bagaimana proses arthroplasty?

Artroplasti bisa saja bervariasi prosedurnya, tergantung dengan kondisi tubuh Anda dan praktik tim medis yang manangani. Meski begitu, umumnya saat Anda menjalani perawatan ini, Anda akan mengalami beberapa tindakan berikut ini.

  • Anda diminta melepas pakaian dan memakai pakaian khusus operasi. Pakaian ini didesain khusus untuk memudahkan dokter mengakses area tubuh yang akan dioperasi.
  • Sebuah infus akan dipasang pada lengan atau pergelangan tangan.
  • Ahli bedah menempatkan Anda pada meja operasi, untuk mempermudah akses ke sambungan berbagai alat yang dibutuhkan.
  • Kateter urin akan dipasang dan jika ada rambut berlebihan di sekitar lokasi operasi, rambut tersebut perlu dicukur.
  • Ahli anestesi akan terus memantau detak jantung, tekanan darah, pernapasan, dan tingkat oksigen darah Anda selama operasi.
  • Kulit di atas lokasi pembedahan akan dibersihkan dengan larutan antiseptik.
  • Sayatan akan dibuat pada area kulit dekat sendi. Kemudian, sendi yang rusak akan diperbaiki atau diganti.
  • Bekas sayatan akan dijahut kembali, perban akan ditempelkan agar luka tidak mudah kotor.

Apa yang harus saya lakukan setelah menjalani arthroplasty?

Pengobatan di rumah sakit

Setelah operasi Anda akan dibawa ke ruang pemulihan untuk observasi. Setelah tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan stabil dan kembali sadar, Anda akan dibawa ke kamar inap. Ini karena pasien yang menjalani artroplasti biasanya membutuhkan perawatan di rumah sakit selama beberapa hari.

Dokter akan membuatkan jadwal terapi fisi dan merencanakan program rehabilitasi olahraga untuk Anda. Selama di rumah sakit, rasa sakit bisa dikendalikan dengan minum obat pereda nyeri sehingga Anda bisa mengikuti perawatan lanjutan tanpa gangguan. Mungkin perawatan tambahan juga akan dijadwalkan yang perlu Anda jalani setelah kembali ke rumah.

Perawatan di rumah

Setelah Anda berada di rumah, penting untuk menjaga area bedah tetap bersih dan kering. Dokter maupun suster akan memberi tahu Anda cara membersihkan luka dan merawat luka. Jahitan atau staples bedah akan dilepas selama kunjungan ke rumah sakit di kemudian hari.

Obat pereda nyeri juga bisa tetap diminum selama rasa nyeri masih Anda rasakan. Namun, Anda perlu menghentikan penggunaan obat jika rasa nyeri sudah menghilang.

Anda perlu memberi tahu dokter jika Anda mengalami kondisi berikut ini setelah arthroplasty dilakukan.

  • Demam atau tubuh kedinginan hingga menggigil.
  • Kemerahan, pembengkakan, pendarahan, atau keluarnya cairan dari bekas sayatan operasi.
  • Peningkatan rasa sakit di sekitar lokasi sayatan atau tidak juga kunjung sembuh.
  • Mati rasa dan atau kesemutan pada area bekas operasi.

Anda perlu mengikuti diet yang ahli gizi anjurkan hingga Anda diizinkan kembali makan makanan lain diluar diet. Selama masa pemulihan, Anda tidak boleh mengendarai kendaraan dan aktivitas fisik cukup terbatas.

Untuk memudahkan Anda bergerak selama di rumah, Anda bisa mempersiapkan beberapa hal berikut.

  • Bangku untuk mandi.
  • Kursi dengan bantalan yang kokoh pada bokong, termasuk pada area tangan. Jenis kursi ini memungkinkan lutut diposisikan lebih rendah daripada pinggul Anda.
  • Pegangan khusus pada tangan, kamar mandi, atau menggunakan alat bantu berjalan untuk menopang tubuh agar tetap seimbang.
  • Mengatur perabotan rumah agar tidak mudah tersenggol saat Anda melewatinya dan merapihkan kabel-kabel yang mungkin bisa menyebabkan Anda tersandung.

Risiko efek samping arthroplasty

gambar luka jenis luka pada kulit

Seperti halnya pengobatan lain, artroplasti bisa saja menimbulkan risiko efek samping. Biasanya, efek samping ini terjadi pada orang yang memiliki penyakit jantung, diabetes yang tidak terkendali, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Berikut ini adalah risiko efek samping dari prosedur pergantian sendi.

  • Perdarahan pada bekas operasi.
  • Bekas operasi yang tidak dibersihkan dengan baik bisa menyebabkan infeksi, sehingga dokter perlu meresepkan antibiotik.
  • Pembekuan darah di kaki atau paru-paru dan dokter akan meresepkan obat pengencer darah.
  • Cedera saraf, seperti kelemahan dan mati rasa, bisa saja terjadi saat sendi yang rusak diganti selama operasi.
  • Sendi baru yang terpasang tidak berfungsi dengan baik, contoh lemah dan kaku. Bisa saja terjadi jika Anda tidak mengikuti terapi rehabilitasi atau perawatan lanjutan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Types. (2018, August 30). Retrieved June 15, 2021, from https://stanfordhealthcare.org/medical-treatments/a/arthroplasty/types.html.

Arthroplasty. Retrieved June 15, 2021, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/arthroplasty.

Manrique, J., Gomez, M., & Parvizi, J. (2014). Stiffness after total knee arthroplasty. Journal of Knee Surgery, 28(02), 119-126. doi:10.1055/s-0034-1396079.

Taheriazam, A., Saeidinia, A., & Keihanian, F. (2018). Total hip arthroplasty and cardiovascular complications: A review. Therapeutics and Clinical Risk Management, Volume 14, 685-690. doi:10.2147/tcrm.s155918.

 

Versi Terbaru

10/12/2021

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Mengenal Tulang Rawan, Termasuk Jenis, Fungsi dan Gangguan yang Mungkin Terjadi

Sendi Bunyi "Krek", Apakah Berbahaya?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 10/12/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan