Memiliki masalah pada sendi tentu sangat mengganggu. Gerak tubuh Anda mungkin menjadi terbatas dan nyeri sendi yang timbul bisa menghambat aktivitas. Bila sudah seperti ini, menjalani pengobatan menjadi satu-satunya jalan agar bisa kembali beraktivitas. Nah, dari sekian banyak pengobatan untuk sendi, arthrocentesis adalah salah satunya.
Apa itu arthrocentesis?
Arthrocentesis atau aspirasi sendi adalah prosedur medis untuk mengeluarkan cairan sendi. Pada prosedur ini, dokter menggunakan jarum tipis untuk menyedot cairan dari sendi yang bermasalah, dan kemudian menyuntikkan obat ke dalamnya. Melalui prosedur tersebut, dokter dapat menemukan penyebab dari masalah pada sendi Anda sekaligus meredakan gejalanya.
Seperti Anda ketahui, sendi adalah salah satu bagian penting dalam sistem gerak manusia. Ini merupakan tempat dua tulang bertemu yang memungkinkan tubuh Anda untuk bergerak, seperti pinggul, lutut, pergelangan kaki, siku, bahu, dan ruas-ruas jari.
Sendi mengandung cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas untuk membantu Anda bergerak dengan mudah. Bila cairan ini berkurang akibat suatu gangguan muskuloskeletal, maka peradangan, nyeri, atau pembengkakan pada sendi bisa terjadi.
Arthrocentesis dapat dokter gunakan untuk mendiagnosis dan mengobati masalah pada sendi di hampir seluruh bagian tubuh. Namun, prosedur ini sering dilakukan pada sendi besar, seperti lutut, bahu, atau pinggul.
Siapa saja yang membutuhkan prosedur ini?
Umumnya, dokter menggunakan prosedur ini untuk memeriksa cairan sinovial guna mendiagnosis penyakit atau kondisi medis tertentu pada sendi. Selain itu, prosedur ini juga dapat menjadi terapi untuk mengatasi masalah pada sendi yang terjadi karena penumpukan cairan.
Secara rinci, berikut adalah beberapa tujuan dari prosedur arthrocentesis:
- Mencari tahu penyebab nyeri, pembengkakan, atau cairan berlebih di sendi.
- Meringankan nyeri sendi dan memungkinkan sendi bergerak lebih baik.
- Mendiagnosis penyebab dan jenis radang sendi (arthritis).
- Memastikan adanya infeksi di sendi.
- Memeriksa kristal urat dalam cairan sendi, yang menjadi tanda penyakit asam urat.
Dari sekian tujuan tersebut, septic arthritis adalah salah satu penyakit yang bisa terdeteksi melalui prosedur ini. Penyakit ini merupakan jenis radang sendi yang terjadi karena infeksi bakteri pada persendian. Umumnya, penyakit ini menyebabkan berbagai gejala, seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan pada area sendi, serta demam.
Selain septic arthritis, beberapa jenis radang sendi lainnya juga mungkin dapat terdeteksi dengan prosedur ini, seperti oesteoarthritis, asam urat, psoriasis arthritis, dan rheumatoid arthritis. Selain itu, dokter juga mungkin dapat mendiagnosis penyebab nyeri sendi akibat kondisi medis lainnya, seperti lupus, penyakit Lyme, atau radang sendi pada anak (juvenile idiopathic arthritis).
Apa saja persiapan sebelum menjalani arthrocentesis?
Sebelum menjalani arthrocentesis, dokter dan perawat akan menjelaskan proses prosedur ini kepada Anda. Selain itu, Anda perlu melakukan beberapa persiapan seperti di bawah ini agar prosedur ini berjalan efektif dan minim risiko.
- Memberitahu dokter mengenai obat-obatan, termasuk herbal dan suplemen, yang Anda konsumsi.
- Tanyakan pada dokter apakah Anda perlu menghentikan konsumsi obat tersebut. Pasalnya, beberapa obat, terutama obat pengencer darah, dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi, sehingga dokter akan meminta Anda untuk menghentikan konsumsi obat ini beberapa hari sebelum prosedur.
- Memberitahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu.
- Memberitahu dokter jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, seperti gangguan pembekuan darah.
- Beritahu pula kepada dokter jika Anda sedang mengalami infeksi di tubuh.
- Berpuasa atau tidak makan dan minum selama beberapa jam sebelum prosedur.
Bagaimana dokter menjalani prosedur arthrocentesis?
Prosedur ini umumnya hanya berlangsung selama 5-10 menit. Selama prosedur, dokter mungkin akan menggunakan USG atau rontgen sinar-x dengan fluoroskopi untuk memandu ke arah sendi yang tepat.
Sebelum memulai prosedur, Anda mungkin perlu melepas pakaian dan mengganti dengan pakaian khusus yang sudah perawat sediakan. Setelah itu, Anda perlu berbaring atau duduk, tergantung pada area sendi yang menjadi sasaran. Pastikan Anda sedang berada pada kondisi yang rileks ketika prosedur berjalan.
Kemudian, dokter atau perawat akan membersihkan area sendi yang akan diaspirasi dengan sabun antiseptik untuk mensterilkan kulit. Anda lalu akan mendapatkan suntikan obat bius lokal untuk membuat area sekitar sendi mati rasa.
Namun, untuk persendian yang lebih kecil, dokter akan mengoleskan krim mati rasa hanya di area tersebut. Sementara pada anak, dokter mungkin akan menggunakan obat bius total, sehingga anak Anda akan tertidur dan rileks selama prosedur berjalan.
Setelah semua siap, dokter akan memulai mengambil cairan sendi Anda. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang biasa dokter lakukan untuk mengambil cairan tersebut.
- Memasukkan jarum tipis ke dalam sendi.
- Memasang spuit atau syringe yang kosong ke jarum dan menarik cairan keluar dari sendi. Dokter mungkin memerlukan beberapa spuit untuk menampung cairan dari sendi tersebut.
- Melepas spuit dan menggantinya dengan jarum suntik yang berisi obat.
- Menyuntikkan obat tersebut ke dalam sendi.
- Setelah selesai, dokter akan melepas jarum dan menutup area bekas suntik tersebut dengan perban.
Apa yang terjadi setelah prosedur arthrocentesis?
Setelah selesai, Anda mungkin akan merasakan sedikit nyeri di area bekas suntikan. Namun jangan khawatir, rasa sakit ini biasanya akan membaik dalam beberapa jam. Meski demikian, dokter mungkin akan memberikan obat untuk mengurangi rasa nyeri tersebut.
Selain itu, Anda pun mungkin perlu mengangkat area sendi tersebut dan mengompresnya dengan es untuk mengurangi pembengkakan. Adapun bila Anda atau anak Anda menggunakan obat bius total selama prosedur, Anda mungkin perlu memulihkan diri di ruang pemulihan hingga efeknya berkurang.
Prosedur ini umumnya hanya dilakukan secara rawat jalan. Artinya, Anda boleh pulang pada hari yang sama setelah prosedur. Namun, untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko, sebaiknya Anda tidak mengangkat beban berat terlebih dahulu, paling tidak selama 48 jam.
Anda pun perlu membatasi aktivitas selama beberapa minggu hingga area sendi dan otot di sekitarnya pulih. Selama masa pemulihan ini, Anda pun mungkin perlu meminta bantuan orang lain untuk menjalani aktivitas sehari-hari, dan Anda pun perlu beristirahat dari pekerjaan Anda.
Selain itu, Anda pun perlu tetap memantau sendi Anda dan kondisi Anda secara keseluruhan. Segera pergi ke rumah sakit jika Anda mengalami kondisi berikut:
- Demam dan menggigil yang bisa menjadi tanda infeksi.
- Kemerahan, pembengkakan, rasa nyeri yang bertambah, perdarahan, atau keluar cairan dari area bekas suntikan.
- Rasa nyeri tidak membaik dengan obat-obatan.
- Reaksi alergi, seperti sulit bernapas.
Apa hasil dari prosedur Arthrocentesis?
Ahli medis akan memeriksa sampel cairan sendi Anda dan mencari tanda-tanda dari infeksi atau peradangan. Hasil ini kemudian bisa Anda peroleh 1-2 hari setelah prosedur dan dokter akan menjelaskan hasilnya kepada Anda.
Bila dokter menemukan adanya radang sendi atau kondisi medis tertentu, Anda mungkin perlu menjalani serangkaian pengobatan yang dokter rekomendasikan.
Selain itu, Anda juga mungkin akan merasakan nyeri dan peradangan mulai berkurang setelah mendapat obat melalui prosedur arthrocentesis ini. Tak hanya itu, pengobatan ini juga bisa membantu meningkatkan fungsi gerak Anda. Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Apa risiko atau komplikasi yang mungkin muncul setelah menjalani prosedur ini?
Arthrocentesis adalah prosedur yang aman. Meski demikian, sejumlah risiko atau komplikasi di bawah ini mungkin saja terjadi.
- Perdarahan
- Infeksi
- Reaksi alergi
- Rasa nyeri meningkat
- Kerusakan pada struktur atau jaringan di sekitar sendi
- Efek samping dari anestesi atau obat bius, seperti mengi