Semua orang bisa merasa stres, baik akibat masalah rumah tangga atau pekerjaan. Stres tidak hanya memicu sakit kepala dan tensi naik, tetapi juga bisa menyebabkan gatal dan kemerahan pada kulit. Yuk, cari tahu penyebab gatal karena stres dalam pembahasan berikut ini.
Ciri-ciri gatal karena stres
Stres adalah respons alami tubuh terhadap tekanan fisik dan emosional. Timbulnya gangguan kulit merupakan salah satu respons stres yang umum terjadi.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya ujung saraf yang terhubung dengan kulit. Jadi, saat sistem saraf pusat otak mendeteksi stres, kulit Anda juga akan ikut bereaksi.
Anda mungkin merasakan gatal ketika stres karena otak memicu produksi keringat berlebihan.
Apabila Anda sedang berada di lingkungan yang panas, lembap, atau sirkulasi udaranya tidak lancar, keringat akan terperangkap di dalam lapisan kulit dan tidak bisa menguap.
Kondisi inilah yang bisa menyebabkan biang keringat. Gejala utamanya yakni gatal-gatal pada leher, bahu, dada, pangkal paha, dan area lipatan tubuh.
Selain itu, beberapa ciri gatal yang disebabkan karena stres adalah sebagai berikut.
- Sering muncul tanpa penyebab yang jelas.
- Cenderung memburuk saat pikiran tegang atau cemas.
- Kulit yang gatal bisa tampak normal atau muncul ruam yang ringan.
- Lebih sering terasa pada area leher, bahu, dada, dan punggung.
- Rasa gatal yang hilang timbul, tergantung kondisi emosional.
Penyebab stres bisa menimbulkan rasa gatal

Sebagian orang yang mengidap gangguan kulit, seperti psoriasis, eksim, dan urtikaria (biduran), juga mungkin mengalami gejala gatal yang lebih parah saat stres.
Sebuah studi dalam Neuroscience & Biobehavioral Reviews (2018) menemukan bahwa kondisi gatal kronis berkaitan dengan meningkatnya stres, kecemasan, dan gangguan mood lainnya.
Stres dan kecemasan yang memperparah gatal juga akan memengaruhi kebiasaan menggaruk. Hal ini bisa menyebabkan penyakit kulit yang orang tersebut alami makin parah.
Saat Anda mengalami stres, otak bereaksi dengan melepaskan hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol, sebagai reaksi tubuh untuk mempertahankan diri dari ancaman.
Anda juga akan merasakan dampak stres lainnya pada tubuh, misalnya otot menegang, denyut jantung meningkat, pernapasan cepat, dan tekanan darah melonjak.
Neurodermatitis, gangguan kulit yang dipicu stres
Jika Anda cukup sering merasakan gatal saat stres, ini bisa menjadi tanda dari neurodermatitis.
Neurodermatitis atau lichen simplex chronicus adalah masalah saraf yang memicu peradangan kronis pada kulit. Peradangan ini ditandai dengan munculnya rasa gatal.
Kondisi ini bisa muncul pada bagian tubuh mana pun. Akan tetapi, sejumlah bagian tubuh yang umumnya terdampak neurodermatitis adalah:
- wajah dan kepala,
- lengan bawah,
- pergelangan tangan,
- paha bagian belakang,
- selangkangan, serta
- bokong.
Dilansir dari American Academy of Dermatology Association, rasa gatal karena neurodermatitis bisa mulai terasa saat Anda merasa stres, cemas, dan khawatir.
Rasa gatal bisa sangat kuat sehingga Anda terus menggaruknya. Lama-kelamaan, kulit menjadi kering, kasar, bersisik, berwarna kemerahan, berdarah, hingga mengalami infeksi.
Beberapa orang merasa paling gatal saat bersantai atau tidur. Saat Anda sudah bisa mengatasi stres, rasa gatal biasanya akan menghilang.
Cara mengatasi kulit gatal karena stres

Berikut ini adalah beberapa anjuran yang dapat Anda lakukan saat merasakan kulit gatal-gatal.
- Tidak menggaruk daerah kulit yang gatal karena bisa memicu iritasi.
- Jaga kuku jari tetap pendek untuk mencegah luka akibat menggaruk berlebihan.
- Mengompres dengan kain dingin dan basah untuk menenangkan kulit yang meradang.
- Mandi air hangat dengan menggunakan sabun yang ringan dan tanpa pewangi supaya tidak menyebabkan iritasi kulit.
- Hindari zat-zat yang memicu iritasi atau reaksi alergi, seperti perhiasan, parfum, produk kulit, kosmetik, atau pembersih yang mengandung pewangi.
- Gunakan pelembap atau oleskan salep antigatal untuk mengurangi sensasi kulit gatal.
- Oleskan krim kortikosteroid untuk menenangkan peradangan. Konsultasi dengan dokter untuk memperoleh dosis obat yang lebih tinggi untuk menangani kasus yang serius.
Gatal karena stres akan menghilang ketika Anda mengendalikan sumber stres itu sendiri. Anda dapat mencoba berbagai cara menghilangkan stres agar sensasi gatal kian mereda.
Namun, jangan ragu untuk meminta bantuan dari dokter dan/atau psikolog ketika Anda merasa kesulitan dalam mengendalikan stres dan kecemasan.
Dokter dan psikolog bisa menyarankan Anda untuk bermeditasi, melakukan latihan pernapasan, atau mengikuti terapi psikologi yang efektif guna menangani kondisi tersebut.
Kesimpulan
- Stres bisa memicu gangguan kulit, seperti gatal, ruam, hingga biang keringat. Kondisi ini lebih sering terjadi pada area leher, bahu, dada, dan punggung.
- Gatal karena stres juga bisa memperparah kondisi kulit yang sudah dialami sebelumnya, seperti psoriasis, eksim, dan urtikaria (biduran).
- Mengelola stres dengan baik, memakai pelembap dan salep antigatal, dan menjaga kulit tetap bersih adalah kunci untuk mengatasi gatal akibat stres.