Meski istilah ‘harga diri’ tidak asing di telinga, kenyataannya masih banyak orang yang belum paham konsep dan pentingnya hal ini. Yuk, pelajari seputar self-esteem pada ulasan berikut.
Apa itu self-esteem?
Self-esteem adalah pandangan subjektif akan diri sendiri. Dalam psikologi, istilah harga diri menggambarkan nilai seseorang terhadap dirinya sendiri secara menyeluruh.
Dengan kata lain, ini bisa juga diartikan bahwa Anda mencintai diri sendiri, memahami emosi, perilaku, penampilan, dan keyakinan dalam diri.
Self-esteem yang rendah ini bisa menghalangi seseorang untuk mencapai keberhasilan di sekolah atau tempat kerja, karena tidak kepercayaan diri akan kemampuan diri untuk sukses.
Jika memiliki cukup self-esteem, ini akan membantu seseorang. Ini karena orang tersebut dapat menjalani hidup dengan sikap positif dan asertif untuk mencapai tujuan.
Self-esteem penting dalam kehidupan Anda karena memengaruhi berbagai aspek, di antaranya sebagai berikut.
- Membuat Anda lebih baik dalam memahami, menghargai, dan mencintai diri sendiri. Dari sini, Anda dapat mengenali kelebihan, sisi positif, sekaligus kelemahan dalam diri.
- Membantu Anda mengambil keputusan, percaya bahwa Anda pantas mendapatkan kebahagiaan, bisa meluangkan waktu untuk diri sendiri, serta dapat mengatasi kesalahan tanpa menyalahkan diri sendiri terus-menerus.
Tanda seseorang memiliki self-esteem yang memadai
Orang yang memiliki self-esteem yang baik cenderung akan menunjukkan tanda-tanda di antaranya di bawah ini.
- Tidak terpaku dengan kesalahan di masa lalu maupun pengalaman negatif yang pernah di alami.
- Dapat mengekspresikan pikiran dan perasaan sesuai kebutuhan.
- Berani untuk menolak sesuatu yang memang tidak diinginkan.
- Percaya diri dan memiliki pandangan hidup yang positif.
- Lebih tangguh dalam mengatasi stres.
- Mampu menjalin hubungan yang sehat dan cenderung tidak bertahan dalam hubungan yang tidak sehat.
- Realistis dalam berekspektasi.
Tanda seseorang yang tidak memiliki cukup self-esteem
Ada beberapa orang yang memiliki harga diri yang memadai, ada pula yang yang rendah atau tidak cukup.
Berikut merupakan tanda yang menunjukkan bahwa self-esteem yang dimiliki seseorang rendah.
- Sulit untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan, sulit menolak sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya.
- Fokus pada kelemahan dalam diri dan berpikir bahwa orang lain lebih baik daripada dirinya sendiri.
- Takut akan kegagalan dan sering mengalami kecemasan.
- Punya anggapan bahwa pendapat atau perasaan orang lain lebih penting ketimbang diri sendiri.
Orang dengan harga diri rendah cenderung menyembunyikan diri dari situasi sosial, berhenti mencoba hal-hal baru, dan menghindari hal-hal yang menurut Anda menantang.
Dalam jangka pendek, menghindari situasi yang menantang dan sulit membuat Anda merasa tidak aman.
Dalam jangka panjang, harga diri yang rendah bisa menjadi bumerang karena memperkuat rasa takut dan keraguan dalam diri.
Akibatnya dapat memperburuk kondisi kesehatan mental. Depresi dan gangguan kecemasan merupakan contoh masalah mental yang umum menyerang orang dengan self-esteem rendah.
Efek lain harga diri rendah
Self-esteem rendah bisa memicu seseorang melakukan tindakan impulsif, seperti kecanduan minum alkohol atau kecanduan merokok. Tindakan impulsif tersebut biasanya dijadikan cara untuk melampiaskan semua emosi negatif yang dirasakan.
Lantas, bagaimana cara meningkatkan self-esteem?
Agar Anda terhindar dari dampak buruk akibat harga diri rendah, Anda mungkin bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini untuk meningkatkan self-esteem.
1. Cari tahu apa yang membuat self-esteem menurun
Untuk mengatasi masalah, Anda perlu tahu penyebabnya, bukan? Ini pun berlaku ketika Anda ingin meningkatkan harga diri. Ada banyak hal yang bisa memengaruhi harga diri seseorang.
Melansir laman Mind, berikut berbagai pengalaman hidup yang sering kali menimbulkan stres dan menurunkan self-esteem seseorang.
- Pernah menjadi korban bullying atau pelecehan seksual.
- Diskriminasi dalam lingkungan atau kelompok tertentu.
- Di-PHK dari pekerjaan atau kesulitan mencari pekerjaan.
- Masalah di sekolah, masalah dalam keluarga, mengalami perceraian, atau masalah keuangan.
- Stres, memiliki penyakit mental, atau penyakit kronis.
- Khawatir dengan penampilan dan gangguan pada citra tubuh.
2. Ciptakan pikiran dan keyakinan yang positif
Setelah tahu penyebabnya, cobalah untuk mengubah pikiran dan keyakinan jadi lebih positif. Anda bisa self-talk alias berbicara dengan diri sendiri dan pahami arti sebenarnya dari apa yang Anda hadapi tersebut.
Sebagai contoh, jika Anda berpikiran, “Jika saya tidak berhasil dalam tugas ini, saya gagal total”, maka ubahlah pemikiran tersebut.
Beberapa hal yang Anda lakukan mungkin hasilnya tidak memuaskan. Namun, bukan berarti Anda sepenuhnya gagal. Anda masih punya kesempatan lain.
Kemudian, hindari membuat kesimpulan negatif atau membuat berbagai keluhan yang akhirnya bisa mengikis harga diri.
3. Ubah pikiran negatif menjadi lebih positif
Langkah selanjutnya untuk meningkatkan self-esteem yaitu mengubah pikiran negatif menjadi lebih positif. Berikut beberapa tips yang bisa membantu.
- Daripada berpikir presentasi Anda tidak akan berjalan dengan baik, coba katakan pada diri Anda sendiri hal-hal seperti, “Walaupun itu sulit, saya bisa menangani situasi ini.”
- Setiap orang pernah berbuat salah, termasuk Anda. Buatlah kesalahan tersebut sebagai bahan refleksi diri, bukan sebagai bahan untuk menyesali diri tanpa ujung. Cobalah untuk berdamai dengan diri sendiri dan katakan, “Saya memang membuat kesalahan, tapi bukan berarti saya gagal.”
- Hindari kata-kata “seharusnya” atau “seandainya” pada peristiwa yang sudah berlalu karena ini bisa membuat Anda berekspekstasi pada hal yang kurang realistis.
4. Minta bantuan orang yang Anda percaya
Kemudian, hal penting lainnya yang bisa Anda lakukan yaitu pertimbangkan untuk menceritakan kegelisahan ini pada orang yang tepercaya untuk meringankan beban yang Anda rasakan.
Jika perlu, lakukan konseling pada psikolog untuk membantu Anda keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi.