Meski istilah “harga diri” tidak asing di telinga, kenyataannya masih banyak orang yang belum paham konsep dan pentingnya hal ini. Lantas, apa yang dimaksud dengan harga diri alias self-esteem? Yuk, pelajari selengkapnya melalui ulasan di bawah ini!
Apa itu self-esteem?
Self-esteem adalah pandangan subjektif terhadap diri sendiri. Pada dunia psikologi, self-esteem menggambarkan nilai seseorang terhadap dirinya sendiri secara menyeluruh.
Dengan kata lain, ini dapat juga diartikan bahwa Anda mencintai diri sendiri, memahami emosi, perilaku, penampilan, dan keyakinan dalam diri.
Harga diri amat penting dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini dapat membantu Anda menjalani hidup dengan sikap yang positif dan asertif untuk mencapai tujuan.
Harga diri yang cukup membuat Anda dapat memahami, menghargai, dan mencintai diri sendiri dengan lebih baik. Dari sini, Anda dapat mengenali kelebihan dan kelemahan dari dalam diri.
Hal ini juga membantu Anda dalam mengambil keputusan, memperoleh kebahagiaan, serta mengatasi kesalahan tanpa menyalahkan diri sendiri terus-menerus.
Ciri-ciri seseorang memiliki self-esteem yang memadai

Orang yang mempunyai self-esteem yang memadai biasanya akan menunjukkan ciri-ciri seperti di bawah ini.
- Tidak terpaku dengan kesalahan atau pengalaman negatif yang pernah dialami.
- Mampu mengekspresikan pikiran dan perasaan sesuai dengan kebutuhan.
- Memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan pandangan hidup yang positif.
- Berani menolak sesuatu yang memang tidak diinginkan.
- Lebih tangguh saat mengatasi stres di dalam kehidupan sehari-hari.
- Mampu menjalin hubungan yang sehat dan cenderung tidak bertahan dalam hubungan yang tidak sehat.
- Cenderung lebih realistis dalam berekspektasi.
Faktor yang memengaruhi self-esteem
Self-esteem dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal yang berkembang sejak masa kanak-kanak hingga dewasa.
Berikut ini adalah penjelasan dari sejumlah faktor yang bisa memengaruhi harga diri seseorang.
1. Kemampuan diri
Keberhasilan untuk mencapai tujuan dalam kehidupan akan meningkatkan self-esteem. Ini karena Anda mampu menumbuhkan rasa bangga dan percaya terhadap diri sendiri.
Sebaliknya, kegagalan berpotensi menurunkan harga diri. Terlebih bila hal ini dibarengi dengan kebiasaan menyalahkan diri dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
2. Persepsi diri
Cara Anda menilai diri sendiri, seperti bagaimana Anda memandang kemampuan, penampilan, serta nilai sebagai individu, akan sangat memengaruhi self-esteem.
Jika Anda punya pandangan yang positif terhadap diri sendiri, harga diri Anda juga akan menjadi tinggi.
Di sisi lain, citra diri negatif atau terlalu kritis pada diri sendiri malah dapat merendahkan harga diri sehingga membuat Anda merasa menjadi individu yang tidak cukup baik.
3. Pola asuh orangtua
Pembentukan harga diri akan dipengaruhi oleh pola asuh orangtua selama masa kanak-kanak.
Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh cinta, dukungan, dan pengakuan akan memiliki self-esteem yang cenderung lebih tinggi.
Sementara itu, pengabaian, pelecehan, dan kritik berlebihan bisa merusak rasa percaya diri anak-anak. Hal ini bisa membuat seseorang merasa tidak berharga di kemudian hari.
4. Lingkungan sosial
Dukungan sosial yang positif dari orang di sekitar Anda akan meningkatkan harga diri. Hal ini karena Anda menjadi merasa lebih diterima dan dihargai.
Namun, self-esteem dapat menurun di tengah lingkungan sosial yang penuh dengan tekanan dan perundungan. Ini lama-kelamaan bisa menimbulkan perasaan rendah diri.
Cara meningkatkan self-esteem

Harga diri yang rendah akan memperburuk kondisi mental. Depresi dan gangguan kecemasan merupakan contoh masalah mental yang umum dialami orang dengan self-esteem rendah.
Supaya terhindar dari dampak buruk tersebut, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini sebagai cara untuk meningkatkan harga diri.
1. Cari tahu apa yang membuat self-esteem menurun
Untuk mengatasi masalah, Anda perlu tahu penyebabnya, kan? Hal ini pun berlaku ketika Anda ingin meningkatkan harga diri. Ada banyak hal yang bisa memengaruhi harga diri seseorang.
Dilansir dari Mind, berikut ini adalah beberapa pengalaman hidup yang sering kali menimbulkan stres sehingga mampu menurunkan self-esteem.
- Pernah menjadi korban bullying atau pelecehan seksual.
- Diskriminasi dalam lingkungan atau kelompok tertentu.
- Khawatir dengan penampilan dan gangguan pada citra tubuh.
- Di-PHK dari pekerjaan atau kesulitan mencari pekerjaan.
- Masalah di sekolah, konflik keluarga, perceraian, atau krisis keuangan.
- Mengidap gangguan mental atau penyakit kronis.
2. Ciptakan pikiran dan keyakinan yang positif
Setelah tahu penyebabnya, cobalah untuk mengubah pikiran dan keyakinan agar menjadi lebih positif. Hal ini bisa dilakukan melalui self-talk alias berbicara dengan diri sendiri.
Contohnya, bila Anda berpikir, “Jika saya tidak berhasil dalam tugas ini, saya gagal total,” mulailah berlatih mengubah pemikiran tersebut.
Beberapa hal yang Anda lakukan mungkin hasilnya tidak memuaskan. Namun, bukan berarti Anda sepenuhnya gagal. Mungkin Anda masih punya kesempatan lain.
Selain itu, hindari membuat kesimpulan negatif atau membuat berbagai keluhan yang akhirnya malah mengikis harga diri Anda.
3. Ubah pikiran negatif menjadi lebih positif
Langkah selanjutnya untuk meningkatkan self-esteem adalah mengubah pikiran negatif menjadi lebih positif. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa membantu.
- Daripada berpikir presentasi Anda tidak akan berjalan baik, katakanlah pada diri sendiri hal-hal seperti, “Walaupun itu sulit, saya bisa menangani situasi ini.”
- Ketika melakukan kesalahan, sebaiknya jadikan hal tersebut sebagai bahan refleksi diri, bukan untuk menyesali diri tanpa ujung. Coba berdamai dengan diri sendiri dan katakan, “Saya memang membuat kesalahan, tetapi bukan berarti saya gagal.”
- Hindari kata “seharusnya” atau “seandainya” untuk peristiwa yang sudah berlalu karena ini bisa membuat Anda berekspektasi pada hal-hal yang kurang realistis.
4. Minta bantuan orang yang dipercaya
Cara lainnya yang dapat meningkatkan self-esteem Anda adalah menceritakan kegelisahan Anda kepada orang yang dipercaya. Ini dapat meringankan beban yang Anda rasakan.
Apabila perlu, lakukan konseling dengan psikolog untuk membantu Anda keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi.
Dengan bantuan psikolog, Anda juga bisa lebih memahami diri sendiri dan menemukan strategi yang efektif untuk mengatasi tekanan hidup di kemudian hari.
Kesimpulan
- Self-esteem adalah cara seseorang menilai dirinya sendiri. Hal ini membawa pengaruh besar terhadap sikap, emosi, dan pengambilan keputusan dalam hidup.
- Harga diri dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kemampuan diri, persepsi diri, pola asuh orangtua, dan lingkungan sosial.
- Meningkatkan self-esteem bisa dilakukan dengan mencari tahu apa yang menyebabkan harga diri Anda rendah, mengubah pola pikir negatif, dan meminta dukungan dari orang yang dipercaya.