Pernah merasa tidak sempurna saat bercermin? Itu perasaan yang umum terjadi. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengubah kekurangan menjadi kelebihan dengan menerapkan body positivity. Apa itu body positivity? Simak ulasan berikut.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Pernah merasa tidak sempurna saat bercermin? Itu perasaan yang umum terjadi. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengubah kekurangan menjadi kelebihan dengan menerapkan body positivity. Apa itu body positivity? Simak ulasan berikut.
Body positivity menandakan semua orang berhak untuk memiliki citra tubuh yang positif. Bahkan, sekalipun masyarakat memiliki standar yang jauh berbeda mengenai tubuh dan penampilan. Artinya, semua orang boleh-boleh saja memiliki penerimaan terhadap tubuhnya, meski orang lain mungkin memandang tubuhnya tidak sempurna.
Selain itu, jika Anda memahami apa yang dimaksud dengan body positivity, tandanya Anda juga akan menerima tubuh Anda walau terjadi perubahan bentuk, ukuran, hingga kemampuan Anda secara fisik dalam melakukan sesuatu. Hal ini berarti Anda tidak akan menilai diri Anda hanya berdasarkan fisik dan penampilan saja.
Baik Anda dan orang lain yang mungkin memiliki fisik yang lebih baik daripada fisik Anda, bernilai sama saja sebagai makhluk hidup. Itu merupakan bagian dari Anda memandang secara positif citra tubuh Anda. Maka dari itu, pola pikir seperti ini disebut body positivity.
Dengan begitu, tiap individu bisa lebih percaya diri saat berada di lingkungan masyarakat. Di sisi lain, adanya body positivity diharapkan dapat membuat masyarakat berhenti membuat standar yang tidak masuk akal mengenai bentuk fisik, baik perempuan maupun laki-laki.
Oleh sebab itu, setelah memahami apa itu yang dimaksud dengan body positivity, akan lebih baik jika Anda menerapkannya sebagai pola pikir dalam menilai diri Anda sendiri. Hal ini akan membantu memperbaiki cara Anda memandang diri Anda menjadi lebih realistis.
Sayangnya, meski Anda mungkin telah memahami dengan baik apa itu yang dimaksud dengan body positivity, pola pikir ini belum tentu bisa dilakukan dan diterima dengan baik oleh semua orang. Pasalnya, mengubah penilaian terhadap diri sendiri bukan perkara mudah.
Apalagi, di luar sana masih banyak sekali orang yang merasa bahwa badan ideal, kulit putih, rambut panjang, dan sebagainya adalah standar dari seorang perempuan yang cantik. Begitu pula pada laki-laki yang juga memiliki standar tertentu terhadap fisik dan penampilan.
Standar pria yang disebut tampan adalah yang berdada bidang dengan lengan berotot, perut six pack, dan masih banyak standar yang bisa dikatakan tidak masuk akal lainnya.
Mendorong semua orang untuk menerima tubuhnya dalam kondisi masyarakat yang masih mengagung-agungkan fisik yang sempurna sebagai standar tentu susah sekali. Seolah-olah, saat Anda menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, Anda seperti sedang berjuang melawan arus.
Tentu Anda merasa sulit mengabaikan standar tersebut, bukan? Jika Anda tak yakin dan secara ‘terpaksa’ menerima tubuh Anda sebagaimana adanya, Anda mungkin akan merasa lebih stres dan tertekan.
Bayangkan saja, masyarakat secara umum melihat tubuh Anda tidak sempurna. Namun, Anda diminta untuk bersikap positif terhadap tubuh Anda sendiri. Saat Anda tidak bisa melakukannya, Anda akan merasa malu dan bersalah terhadap diri.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar