backup og meta

Gangguan Citra Tubuh pada Remaja, Bagaimana Menghadapinya?

Gangguan Citra Tubuh pada Remaja, Bagaimana Menghadapinya?

Setelah melihat standar penampilan di media sosial, beberapa remaja bisa merasa kurang puas dengan bentuk tubuh yang dimilikinya. Hal ini dapat menyebabkan gangguan citra tubuh pada remaja. Yuk, simak tanda-tanda dan cara mengatasinya di bawah ini!

Apa itu gangguan citra tubuh?

Citra tubuh atau juga disebut body image adalah bagaimana cara seseorang melihat diri sendiri saat berkaca atau saat membayangkan dirinya dalam pikiran.

Body image meliputi perasaan, pikiran, serta emosi seseorang terkait dengan penampilan fisik, termasuk ukuran, bentuk, berat, dan fitur tubuh lainnya.

Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda terhadap image diri mereka, baik secara positif atau negatif.

Orang dengan body image positif akan merasa nyaman dengan tubuh dan penampilannya. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri mereka.

Sebaliknya, orang dengan body image negatif sering merasa kurang puas dengan tubuhnya. Ia cenderung fokus pada kekurangan yang dirasakannya.

Dalam perkembangan remaja, pandangan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan bisa menyebabkan gangguan citra tubuh. 

Tanda dan gejala gangguan citra tubuh

body image negatif

Gangguan citra tubuh ini dapat dialami oleh siapa saja. Namun, hal ini umum terjadi selama masa pubertas, khususnya pada remaja perempuan.

Saat melihat dirinya pada cermin, mereka akan melihat bagian tubuh yang menurutnya buruk rupa, cacat, atau tidak normal. Padahal, anggota tubuh tersebut baik-baik saja.

Beberapa ciri-ciri yang terlihat ketika remaja mempunyai krisis kepercayaan diri dan gangguan citra tubuh adalah sebagai berikut.

  • Sering bercermin dan menilai diri sendiri memiliki kekurangan fisik yang berlebihan.
  • Selalu mengambil hati atau terlalu memikirkan komentar orang lain soal penampilan atau bentuk tubuhnya.
  • Sering membandingkan tubuhnya dengan orang lain dan merasa tubuh orang lain menarik, sedangkan tubuhnya sendiri adalah sebuah bentuk kegagalan.
  • Kerap merasa tidak nyaman dan canggung terhadap tubuhnya.
  • Perasaan malu dan cemas berlebihan dengan tubuhnya.
  • Rela melakukan diet ketat atau cara-cara ekstrem lainnya untuk “memperbaiki” penampilan tubuhnya.

Penyebab gangguan citra tubuh

Remaja dengan body image negatif cenderung merasa bahwa penampilan mereka tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini menimbulkan rasa tidak puas dan tidak percaya diri.

Selain faktor dari dalam diri sendiri, berikut ini merupakan sejumlah faktor eksternal yang berpengaruh terhadap ketidakpuasan remaja terhadap tubuhnya.

  • Media sosial. Menghabiskan banyak waktu pada media sosial membuat Anda menemukan banyak standar penampilan diri cenderung yang tidak realistis dan sulit dicapai.
  • Budaya. Tekanan masyarakat dalam beberapa budaya, seperti wanita harus bertubuh langsing, bisa membuat Anda memiliki body image negatif.
  • Orang dekat. Komentar dari keluarga maupun teman tentang penampilan tubuh yang dianggap kurang ideal rentan menimbulkan gangguan citra tubuh.
  • Bullying. Perundungan di dunia nyata atau media sosial (cyberbullying) mengenai berat badan atau penampilan dapat menyebabkan rasa malu, cemas, dan depresi.
  • Gangguan mental. Depresi, kecemasan, dan gangguan makan membuat pengidapnya lebih berisiko merasakan citra tubuh yang negatif.

Dari sekian faktor tersebut, beberapa penelitian menyebutkan bahwa media sosial berkontribusi paling besar terhadap anggapan citra tubuh ideal pada kalangan remaja.

Kecantikan paras dan kesempurnaan fisik dari orang-orang yang remaja lihat pada media sosial memicunya untuk merasa tidak puas terhadap diri sendiri.

Dampak gangguan citra tubuh

gangguan makan remaja

Body image negatif dapat menimbulkan dampak signifikan pada kehidupan seseorang. Kondisi ini berisiko menyebabkan beberapa gangguan kesehatan seperti berikut.

1. Depresi

Menerima komentar negatif, seperti, “Kamu sekarang gendutan, ya!” bisa memicu depresi pada remaja dengan citra tubuh yang buruk.

Studi dalam Journal of Youth and Adolescence (2020) meneliti hubungan antara ketidakpuasan akan bentuk tubuh dan depresi terhadap perkembangan remaja.

Diketahui, remaja perempuan dengan body image negatif pada usia 14 tahun dapat mengalami gejala depresi berat saat mereka berusia 18 tahun.

2. Body dysmorphic disorder

Body dysmorphic disorder atau gangguan dismorfik tubuh (BDD) adalah gangguan mental yang membuat seseorang merasa cemas berlebihan terhadap penampilan fisiknya.

BDD paling sering terjadi pada remaja usia 12–13 tahun. Kondisi ini bisa memengaruhi remaja laki-laki dan perempuan dalam persentase yang hampir sama besar.

Gangguan mental ini membuat seseorang merasa rendah diri, menghindari situasi sosial, serta menghadapi masalah di tempat kerja atau sekolah.

3. Gangguan makan

Body image negatif berisiko menyebabkan eating disorder atau gangguan makan pada remaja.

Berikut beberapa jenis eating disorder yang berkaitan dengan gangguan citra tubuh.

  • Anoreksia nervosa: membatasi asupan makanan dan memiliki ketakutan yang intens untuk menambah berat badan.
  • Bulimia nervosa: perilaku makan dalam jumlah besar, tetapi diikuti dengan kebiasaan memuntahkan makanan. 
  • Binge-eating disorder: kecenderungan makan berlebihan, dalam waktu singkat, dan tanpa kendali meski telah merasa kenyang.

Gangguan makan bisa menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius. Hal ini menyebabkan pengidapnya kekurangan gizi, terkena penyakit jantung, dan bahkan meninggal dunia.

Tips membangun citra tubuh yang positif

Seiring bertambahnya usia, Anda sudah sewajarnya keluar dari body image negatif dan mulai berpikir positif mengenai tubuh. Hal ini biasa juga disebut sebagai body positivity.

Body positivity dapat diartikan sebagai suatu penerimaan terhadap bentuk tubuh, ukuran, dan kemampuan fisik diri sendiri terlepas dari kondisinya.

Berikut ini beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk membangun citra tubuh positif.

1. Selalu berpikir positif terhadap tubuh

Mulailah untuk tidak mencela diri sendiri. Walaupun ini hanya sekadar omongan, dampaknya bisa sangat besar terhadap diri Anda bila dilakukan terus-menerus.

Daripada memandang seberapa besar berat badan Anda, lebih baik berfokus pada seberapa banyak berat badan yang berhasil Anda turunkan.

Meski angka timbangan turun tidak terlalu banyak, Anda sudah melakukan yang terbaik dan hanya perlu konsisten melanjutkan usaha tersebut.

2. Fokus pada hal-hal yang disukai tentang tubuh

Apabila selama ini Anda selalu fokus pada kekurangan pada tubuh, putar balik perspektifnya. Carilah bagian tubuh yang Anda sukai dan cobalah untuk mulai mensyukurinya.

Selain membantu membangun body positivity, hal ini dapat menutupi kekurangan dan meningkatkan kepercayaan dan harga diri Anda.

3. Jangan membandingkan diri dengan orang lain

menyemangati diri sendiri

Terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain hanya menyebabkan rasa tidak puas. 

Hal ini pulalah yang menjadi penyebab terjadinya gangguan citra pada tubuh. Lagipula, terus melakukan kebiasaan ini lama-kelamaan bisa membuat Anda tidak menghargai diri sendiri.

4. Selalu berpakaian yang baik

Berpakaian yang baik menunjukkan bahwa Anda menghargai dan menghormati diri sendiri. Hal ini juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kecintaan terhadap tubuh.

Kenakan pakaian yang membuat Anda nyaman. Jika pakaian kesukaan Anda kekecilan, jadikan sebagai batu loncatan agar Anda semangat menurunkan berat badan dengan cara yang benar.

5. Perbaiki kepercayaan diri

Rasa percaya diri akan timbul ketika Anda punya pandangan positif tentang penampilan pribadi dan menyadari bahwa orang lain juga merasa nyaman dengan kehadiran Anda. 

Keindahan sejati tidak hanya terpancar dari penampilan fisik. Saat merasa nyaman dengan diri sendiri, Anda bisa menghadapi hidup dengan keyakinan diri yang kuat.

Pada dasarnya, Anda bisa membangun body image positif sendiri. Meskipun prosesnya tidak mudah dan butuh waktu panjang, percayalah bahwa Anda bisa mencapainya.

Kesimpulan

  • Standar penampilan yang ideal pada media sosial dapat menyebabkan ketidakpuasan dan gangguan citra tubuh pada remaja.
  • Kondisi ini umumnya berdampak negatif pada kesehatan mental, seperti menimbulkan depresi, body dysmorphic disorder, dan gangguan makan.
  • Beberapa langkah sederhana, mulai dari berpikir positif dan berhenti membandingkan diri dengan orang lain, bisa membantu Anda membangun citra tubuh positif.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Body image report – Executive summary. (2023). Mental Health Foundation. Retrieved July 24, 2023, from https://www.mentalhealth.org.uk/explore-mental-health/articles/body-image-report-executive-summary

Body Image. (2022). National Eating Disorders Association. Retrieved July 24, 2023, from https://www.nationaleatingdisorders.org/body-image-0

10 Steps to Positive Body Image. (2022). National Eating Disorders Association. Retrieved July 24, 2023, from https://www.nationaleatingdisorders.org/learn/general-information/ten-steps

Body Dysmorphic Disorder (BDD). (2023). Anxiety and Depression Association of America. Retrieved July 24, 2023, from https://adaa.org/understanding-anxiety/body-dysmorphic-disorder

Eating Disorders. (2023). National Alliance on Mental Illness. Retrieved July 24, 2023, from https://www.nami.org/About-Mental-Illness/Mental-Health-Conditions/Eating-Disorders

Thai, H., Davis, C. G., Mahboob, W., Perry, S., Adams, A., & Goldfield, G. S. (2023). Reducing social media use improves appearance and weight esteem in youth with emotional distress. Psychology of Popular Media. https://doi.org/10.1037/ppm0000460

Lawler, M., & Nixon, E. (2011). Body dissatisfaction among adolescent boys and girls: the effects of body mass, peer appearance culture and internalization of appearance ideals. Journal of youth and adolescence, 40(1), 59–71. https://doi.org/10.1007/s10964-009-9500-2

Versi Terbaru

26/07/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

4 Penyebab Gangguan Makan yang Mesti Anda Kenali

Bisakah Mengalami Depresi karena Jerawat? Ini Penjelasannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 26/07/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan