backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Control Freak, Si Gila Kontrol yang Senang Mengatur Orang Lain

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 15/03/2022

    Control Freak, Si Gila Kontrol yang Senang Mengatur Orang Lain

    Setiap manusia ingin memiliki kendali atas hidupnya sendiri, baik dalam kegiatan sehari-hari, saat bekerja untuk menyelesaikan sesuatu, maupun ketika mengambil keputusan yang besar. Namun, ada kalanya Anda dihadapkan dengan orang lain yang selalu ingin mengatur Anda, termasuk bagaimana cara Anda bertindak dan bersikap. Kerap dijuluki sebagai control freak, yuk, ketahui lebih dalam tentang kepribadian ini.

    Apa itu control freak?

    merasa paling hebat

    Terkadang, sikap penuh kontrol memang dibutuhkan agar sesuatu dapat berjalan sesuai dengan aturan dan tujuan. Namun, sikap ini akan terasa mengganggu bila dilakukan secara berlebihan, terutama ketika sudah di luar urusan yang bersangkutan.

    Bayangkan bila seorang rekan kerja mulai mengatur cara Anda berbicara atau berpenampilan, pastinya ini bisa menimbulkan rasa kesal di hati Anda.

    Memang, seperti namanya, orang-orang dengan sifat ini memiliki kecenderungan untuk terus-terusan mengontrol orang lain di lingkungan sekitarnya.

    Mereka selalu merasa bahwa mereka lebih mengetahui apa yang terbaik untuk semua orang. Tak jarang, mereka juga memaksakan standard yang mereka anut kepada orang lain.

    Sering kali seorang control freak melakukan tindakannya dengan dorongan perfeksionisme. Pada beberapa orang, sifat hobi mengontrol ini juga bisa muncul karena kecemasan berlebih dan ketakutan.

    Mereka kerap merasa ketakutan bahwa akan ada hal-hal buruk yang terjadi. Ketakutan tersebut tak bisa dikendalikan sehingga mereka berusaha melakukan segala cara untuk menghindarinya.

    Ciri-ciri seorang control freak

    kekerasan emosional

    Berikut beberapa ciri yang bisa menandakan bahwa seseorang memiliki sifat control freak.

    1. Senang mengoreksi orang lain ketika melakukan kesalahan

    Seorang control freak sering merasa perlu mengoreksi orang lain ketika mereka salah, misalnya mengoreksi ejaan atau pengucapan orang lain, rincian tentang suatu peristiwa yang terjadi di masa lalu, atau menasehati orang ketika mereka melakukan sesuatu yang tidak pantas.

    Seseorang yang melakukan tindakan ini cenderung berpikir bahwa dirinya selalu benar dan merasa orang lain harus mengakuinya.

    2. Selalu ingin memenangkan argumen

    Orang-orang yang gila kontrol selalu merasa bahwa dirinya paling hebat, cerdas, dan logis di antara semua orang, padahal mungkin mereka malah tidak tahu apa-apa.

    Meski begitu, bereka akan berusaha untuk selalu mendominasi perdebatan. Dalam ranah psikologi, fenomena sok tahu ini dikenal sebagai Dunning-Kruger Effect.

    3. Kesulitan saat harus bekerja dalam tim

    Bekerja dalam sebuah tim mengharuskan Anda untuk berbagi kendali dan tanggung jawab dengan anggota tim lainnya. Ini tentu jadi hal yang sulit dilakukan bagi para control freak, sebab mereka jadi kehilangan kendali atas orang lain.

    Bilapun mereka bersedia bekerja secara kelompok, mereka akan mengajukan diri menjadi pemimpin agar bisa mengatur para anggota untuk bekerja sesuai dengan keinginannya.

    4. Sering mengkritik orang lain

    Seorang control freak sangatlah kritis terhadap orang lain. Dengan berpaku pada standard yang mereka miliki, mereka akan menghakimi tindakan orang lain atau cara mereka dalam menjalani hidup yang tidak sesuai dengan standardnya.

    Bahkan, ini mungkin juga mereka lakukan sampai ke hal-hal yang tidak penting sekalipun, misalnya seperti potongan rambut Anda yang baru, cara Anda berpakaian, atau selera musik Anda.

    5. Tidak mau disalahkan

    tidak mau disalahkan tanda Control Freak

    Si control freak biasanya tidak mau menerima kritik dan masukan dari orang lain. Ketika terbukti apa yang mereka lakukan salah, mereka tidak akan mengakuinya karena merasa dirinya paling benar.

    Bahkan ketika mereka dihadapkan dengan konfrontasi, mereka akan merasa bahwa orang-orang tersebut hanyalah memanfaatkan situasi untuk melawan mereka atau menganggap mereka tidak kompeten.

    6. Manipulatif

    Terkadang, orang-orang yang gila kontrol tak segan melakukan teknik manipulasi untuk mendapatkan keinginannya. Mereka akan berusaha menarik simpati dan perhatian Anda dengan mengatakan bahwa apa yang dia lakukan demi kebaikan untuk semua orang.

    Mereka mungkin juga akan mencoba mendekati orang lain untuk mengetahui titik lemah yang ia miliki. Suatu hari nanti, titik lemah itu akan menjadi senjata bagi si control freak untuk membuat orang lain menuruti perintahnya.

    Bagaimana cara menghadapi si control freak?

    pasangan marah

    Berhadapan si gila kontrol tentunya akan sangat melelahkan, apalagi bila orang yang memiliki sifat ini adalah orang terdekat seperti saudara atau pasangan.

    Namun, seringkali orang-orang dengan masalah ini tidak menyadari bahwa dirinya telah menjadi gila kontrol.

    Untuk itu, coba pahami dulu alasan apa yang menjadi dasar tindakannya. Terkadang, sifat suka mengontrol ini bisa menjadi tanda suatu kondisi psikis lainnya, seperti gangguan kecemasan.

    Tanyakan kepadanya hal-hal apa yang mungkin membuatnya melakukan tindakan ini atau bila ada sesuatu yang sedang ia cemaskan.

    Dengan mengetahui akar masalahnya, Anda bisa lebih memahami situasi dan mungkin membantu menawarkan solusi untuk mengurangi kecemasan tersebut.

    Selanjutnya, Anda bisa mengajaknya berbicara dengan perlahan. Sisakan waktu untuk mengobrol dari hati ke hati berdua.

    Gunakan kesempatan ini untuk mengutarakan hal-hal yang membuat Anda keberatan. Beri tahu kepadanya bahwa keinginan berlebihan untuk mengontrol segalanya tidak selalu menyelesaikan masalah.

    Anda perlu berhati-hati bila kebiasaan suka mengontrol ini telah disertai dengan unsur-unsur pemaksaan seperti kekerasan fisik, terutama bila orang lain tidak melakukan sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

    Bila hal tersebut terjadi, jangan ragu untuk meminta pertolongan pada pihak profesional. Lagi-lagi, yang terpenting adalah kondisi mental Anda sendiri. Jangan biarkan orang lain memegang kendali terlalu jauh dalam hidup Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 15/03/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan