Borderline personality disorder adalah kondisi psikologis di mana seseorang mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosinya. Kondisi yang juga dikenal dengan sebutan gangguan kepribadian ambang ini umumnya ditandai dengan perubahan mood yang mendadak, tidak percaya diri, dan kesulitan menjalin hubungan sosial.
Borderline personality disorder adalah suatu gangguan yang bisa membuat pengidapnya hampir selalu merasa khawatir, rendah diri (minder), dan ketakutan.
Memang wajar kalau Anda merasa cemas ketika hendak mengambil keputusan penting. Akan tetapi, kalau Anda terus-terusan merasa demikian bahkan ketika tidak ada pemicu yang jelas, bisa jadi apa yang Anda alami adalah gejala borderline personality disorder.
Bayangkan saat di mana Anda berkumpul bersama keluarga. Keluarga Anda sedang mengobrol seru sambil tertawa lepas. Tiba-tiba Anda justru merasa sedih dan kalut, mengapa Anda sendiri tidak bisa menikmati suasana itu seperti yang lainnya? Akhirnya, Anda jadi menyalahkan dan membenci diri sendiri.
Contoh lainnya, ketika Anda dan seorang teman sudah janjian menonton film bersama di bioskop. Sayangnya, teman Anda malah membatalkan janji tersebut.
Meskipun teman Anda membatalkan janji karena memang ada urusan penting, Anda tak bisa mengendalikan pikiran negatif bahwa sebenarnya dia sengaja membatalkan karena tidak mau pergi bersama Anda.
Pikiran-pikiran seperti itulah yang akhirnya membuat Anda merasa begitu hampa dan putus asa. Seolah-olah Anda hanya sendirian di dunia ini dan tidak ada yang mengerti perasaan Anda.
Namun, di sisi lain Anda juga merasa dibanjiri oleh berbagai macam emosi negatif yang campur aduk. Ketika perasaan tersebut muncul, Anda pun bisa meledak-ledak tak terkendali.
Borderline personality disorder adalah kondisi yang dapat menimpa siapa saja. Penyakit ini bisa terjadi pada jenjang usia berapa pun.
Anda dapat membatasi peluang terkena penyakit ini dengan mengurangi faktor risiko Anda. Silakan konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Berdasarkan National Institute for Health and Clinical Exellence pada tahun 2009, seseorang dapat dikatakan memiliki gangguan kepribadian ambang kalau menunjukkan lima atau lebih gejala di bawah ini. Gejala borderline personality disorder adalah:
Gangguan kepribadian lainnya, seperti kecemasan, gangguan makan (misalnya anoreksia nervosa dan bulimia) atau ketergantungan terhadap alkohol dan obat-obatan adalah kondisi yang dapat dialami seseorang yang memiliki borderline personality disorder.
Kemungkinan terdapat tanda-tanda atau gejala yang tidak tercantum di atas. Jika Anda mempunyai kekhawatiran tertentu mengenai gejala, silakan konsultasikan dengan dokter Anda.
Anda harus berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin jika Anda merasa tertekan, frustasi atau memiliki keinginan untuk menyakiti diri sendiri bahkan orang lain. Jika Anda menunda-nunda, Anda berisiko kehilangan waktu terbaik untuk mendapatkan pengobatan
Sampai saat ini para ahli belum dapat menentukan penyebab pasti dari gangguan kepribadian ini. Namun para ahli meyakini bahwa faktor genetik, psikologis, dan sosial seperti riwayat pelecehan atau penyiksaan yang dialami semasa kecil memiliki keterkaitan dengan terjadinya gangguan kepribadian ini.
Selain itu, gangguan kepribadian ambang umumnya juga akan semakin memburuk jika disertai dengan gangguan neurologis lain seperti depresi, rasa cemas, penggunaan narkoba dan juga suasana hati yang terganggu.
Orang-orang yang mengalami tindak kekerasan, pelecehan, atau anak-anak yang diabaikan seringkali lebih mudah terkena gangguan kepribadian ini daripada orang pada umumnya.
Dikutip dari Mayo Clinic, beberapa faktor yang berhubungan dengan perkembangan kepribadian dapat meningkatkan risiko gangguan kepribadian ambang. Faktor risiko borderline personality disorder adalah:
Apabila Anda tidak memiliki faktor risiko di atas bukan berarti Anda tidak akan terserang gangguan ini.
Faktor-faktor tersebut bersifat umum dan hanya digunakan sebagai referensi. Silakan Anda konsultasikan dengna dokter spesialis untuk informasi lebih jelas.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Pengobatan borderline personality disorder adalah terapi psikologis yang digabung dengan terapi perilaku kognitif. Psikoterapi juga dapat dilakukan oleh psikiater. Tujuan pengobatan borderline personality disorder adalah untuk menurunkan gejala dan perubahan perilaku serta mempererat hubungan dengan keluarga, teman dan kolega pasien.
Konseling psikoterapi dengan psikolog atau terapis bisa membantu mereka yang memiliki kepribadian borderline. Psikoterapi bisa dilakukan dua kali dalam satu minggu.
Tujuan dari psikoterapi adalah untuk mengurangi tindakan yang dapat membahayakan hidup, membantu mengatur emosi, memberi motivasi dan membantu meningkatkan kualitas hidup. Psikoterapi dapat dilakukan baik secara individual maupun dalam kelompok.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam jurnal Primary Psychiatry, mereka yang menjalani psikoterapi memiliki tingkat kemajuan yang baik dalam menjalin hubungan sosial, menahan diri dari hal-hal yang impulsif dan bahaya, serta mengendalikan emosi setelah dalam waktu enam bulan.
Terapi perilaku kognitif lebih fokus pada cara-cara berpikir spesifik bahwa gejala gangguan pada pasien muncul. Terapi kognitif digunakan untuk mematahkan hubungan antara stres yang diakibatkan kerja dan respon mental pasien terhadap hal tersebut. Dokter akan menggabungkan kedua jenis terapi untuk menghentikan gangguan pada pasien.
Beberapa obat yang diresepkan oleh dokter akan membantu pasien mengontrol rangsangan yang terjadi dan memperpendek kasus neurosis (misalnya halusinasi, delusi), membantu menjaga suasana hati, juga mengurangi gejala perubahan suasana hati secara tiba-tiba serta depresi.
Psikiater akan mengambil diagnosis berdasarkan gejala gangguan kepribadian ambang yang tercantum di atas. Jika Anda memiliki gejala-gejala tersebut, dokter akan menggelar diagnosis medis dan dengan demikian akan membantu Anda dalam memilih dan menetapkan jadwal terapi.
Diagnosis untuk kondisi ini biasanya dilakukan saat dewasa, bukan ketika usia anak-anak atau remaja. Ini karena gejala yang timbul saat anak-anak mungkin akan hilang seiring berjalannya waktu, ketika mereka mulai bisa berpikir dewasa.
Ada beberapa tips agar orang dengan gangguan kepribadian ambang atau borderline personality disorder merasa lebih baik dan penuh kendali. Tips berikut ini adalah cara yang bisa Anda lakukan ketika gejala-gejala borderline personality disorder sedang kambuh.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar