Gosip adalah fenomena sosial yang telah ada sejak dulu. Sadar maupun tidak, sebagian dari Anda pun mungkin tertarik atau bahkan pernah berpartisipasi di dalamnya. Lantas, apa yang membuat seseorang suka bergosip? Ini penyebab dan ciri-cirinya!
Apa itu bergosip?
Gosip adalah tindakan berbicara atau berbagi informasi tentang orang lain, seringkali yang berkaitan dengan kehidupan pribadi mereka. Hal ini tentu tanpa persetujuan atau pengetahuan mereka.
Umumnya, bergosip terjadi dalam lingkungan sosial, baik secara langsung atau melalui media sosial dan komunikasi online.
Meski sering dianggap negatif karena merusak reputasi orang, gosip ternyata memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan sosial.
Salah satunya adalah sebagai alat pembelajaran tentang perilaku dan nilai dalam kelompok sosial. Hal ini bisa dicapai tanpa perlu berinteraksi langsung dengan individu yang dibicarakan.
Mengapa orang suka bergosip?
Ada beragam alasan mengapa banyak orang suka bergosip. Tidak hanya mendapatkan informasi, mendengarkan atau menceritakan gosip ternyata bisa memberikan tujuan tertentu. Apa saja?
1. Membantu mengikat kelompok sosial
Gosip bukanlah sekadar tindakan mengoceh tentang kehidupan orang lain. Ini adalah mekanisme penting yang membantu mengikat kelompok sosial.
Psikolog evolusioner Robin Dunbar menjelaskan bahwa bergosip memiliki peran serupa dengan perawatan pada kelompok primata lainnya.
Saat berbagi gosip dengan seseorang, Anda menunjukkan kepercayaan yang dalam, menandakan bahwa Anda yakin informasi tersebut akan diolah dengan baik.
Ini menciptakan ikatan sosial dan rasa kepercayaan di antara anggota kelompok.
Sebagai contoh, bergosip dengan rekan kerja yang dipercaya dapat meningkatkan semangat kerja dan kepuasan kerja.
Hal ini juga menjadi pertanda bahwa Anda adalah bagian yang diterima dalam jaringan gosip kantor.
2. Memberikan perasaan positif
Penelitian terkini menunjukkan bahwa ada dasar kimiawi yang mendukung praktik gosip. Terlibat dalam gosip ternyata memicu pelepasan hormon oksitosin.
Hormon ini berkaitan dengan perasaan baik dan pengalaman positif manusia, seperti empati, ikatan ibu-bayi, dan kerja sama sosial.
Penelitian di Universitas Pavia, Italia, mengungkap bahwa percakapan yang melibatkan gosip menghasilkan lonjakan oksitosin dalam peserta.
Ini mengindikasikan bahwa gosip mungkin memiliki dampak positif pada kesejahteraan emosional.
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa gosip yang positif dan membangun hubungan memiliki manfaat yang berbeda dari gosip negatif.
Mencermati jenis gosip yang Anda ikuti dan bagikan adalah hal yang penting untuk memanfaatkan potensi positifnya.
Ciri-ciri orang suka bergosip
Bergosip bisa saja menjadi perilaku yang dapat mengganggu dan merugikan. Jadi, ada baiknya Anda mengenali ciri-ciri orang yang suka bergosip untuk menghindari dampak negatifnya.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang dapat membantu Anda mengenali orang yang cenderung senang gosip.
1. Terpancing emosi negatif
Orang yang suka bergosip sering merasa bersemangat atau terburu-buru ketika mendengar informasi negatif, mengganggu, atau memalukan tentang orang lain.
Mereka mungkin merasa lebih unggul atau sombong saat mendengar gosip tersebut, bahkan jika mereka tidak menyebarkannya.
2. Sulit menjaga rahasia
Orang yang suka gosip cenderung kesulitan menjaga rahasia dan mencari cara untuk membenarkan pembagian informasi yang seharusnya tetap terjaga.
Hal ini mungkin saja membuat orang-orang di sekitarnya ragu untuk memberikannya kepercayaan.
3. Kurangnya empati
Hal pertama yang dipikirkan seorang tukang gosip saat mendengar berita negatif tentang seseorang bukanlah bagaimana mereka dapat membantu, tetapi siapa yang bisa mereka beri tahu.
Mereka yang senang bergosip cenderung kurang peduli atau tidak berempati dengan kesejahteraan orang yang menjadi subjek gosip.