backup og meta

Anhedonia, Kondisi Saat Anda Sulit Merasakan Senang

Anhedonia, Kondisi Saat Anda Sulit Merasakan Senang

Perasaan sedih yang berlarut-larut bisa menghilangkan kesenangan Anda terhadap hal-hal yang biasanya Anda sukai. Kondisi psikologis ini disebut anhedonia.

Memahami kondisi yang membuat Anda tidak bisa merasakan kesenangan ini merupakan langkah penting untuk mengembalikan kualitas hidup dan kebahagiaan. Simak selengkapnya dalam uraian berikut ini.

Apa itu anhedonia?

Anhedonia adalah kondisi saat Anda tidak lagi memiliki minat atau merasakan kesenangan terhadap hal-hal yang sebelumnya Anda sukai.

Anda mulai tidak tertarik untuk berkumpul bersama teman, tidak semangat selama bekerja, dan tidak memiliki nafsu untuk makan makanan kesukaan.

Semua hal yang sebelumnya membuat Anda merasa puas dan senang kini sudah berubah menjadi hal yang membosankan dan bahkan menimbulkan perasaan tertekan.

Anhedonia merupakan salah satu gejala umum dari depresi. Namun, tidak semua orang depresi mengalami kondisi psikologis ini pada awalnya. 

Selain itu, anhedonia bisa dialami oleh pengidap gangguan mental lainnya, seperti skizofrenia, psikosis, serta anoreksia.

Jenis-jenis anhedonia

ciri-ciri gangguan mental pada remaja

Secara umum, masalah ini terbagi ke dalam dua jenis, yaitu anhedonia sosial dan anhedonia fisik.

1. Anhedonia sosial

Saat mengalami anhedonia sosial, Anda cenderung tidak suka menghabiskan waktu dengan orang lain. Anda pun cenderung antisosial atau menarik diri dari kehidupan sosial.

Berikut ini adalah ciri-ciri anhedonia sosial.

  • Keinginan menyalurkan perasaan negatif kepada diri sendiri dan orang lain, baik itu melalui tutur kata, gerak tubuh, maupun perbuatan lainnya.
  • Kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial.
  • Perasaan kosong dan datar hingga tidak bisa merasakan perasaan apa pun.
  • Kecenderungan memalsukan perasaan senang, seperti pura-pura bahagia di hadapan orang lain.
  • Tidak ingin berkumpul atau menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga meski senang melakukan hal ini sebelumnya.
  • Menolak ajakan untuk datang ke pesta, konser, atau kegiatan lain karena tidak merasakan manfaat dari melakukan kegiatan tersebut.

2. Anhedonia fisik

Dalam kasus anhedonia fisik, Anda cenderung tidak akan mendapatkan sensasi fisik, termasuk sentuhan, bau, atau suara yang umumnya menimbulkan perasaan senang.

Gejala-gejala yang mungkin terjadi saat Anda mengalami kondisi ini adalah sebagai berikut.

  • Perasaan kosong atau tidak merasakan apa pun saat menerima sentuhan kasih sayang dari orang lain, seperti pelukan atau ciuman.
  • Tidak merasakan kenikmatan saat makan makanan favorit, padahal sebelumnya sangat menyukainya.
  • Tidak mudah terangsang atau tidak tertarik untuk berhubungan intim dengan pasangan.
  • Mengalami masalah kesehatan yang berkelanjutan, seperti sering jatuh sakit.

Seberapa umum kondisi ini terjadi?

Penelitian dalam jurnal Frontiers in Psychiatry (2024) menyebutkan bahwa anhedonia menjadi gejala umum dari gangguan depresi mayor atau major depressive disorder (MDD). Kondisi ini setidaknya dialami oleh 35–70% orang dengan MDD.

Penyebab anhedonia

Pada dasarnya, penyebab anhedonia belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menduga bahwa kondisi ini muncul akibat adanya perubahan pada otak.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa membuat Anda tidak bisa merasakan rasa senang.

  • Gangguan mental. Depresi dan skizofrenia berisiko memicu perubahan pada zat kimia otak, seperti serotonin dan dopamin, yang menyebabkan hilangnya kemampuan untuk merasakan kesenangan.
  • Stres kronis. Stres berkepanjangan dapat menyebabkan ketidakseimbangan zat kimia otak yang berdampak pada kemampuan seseorang untuk menikmati hidup. 
  • Trauma. Pengalaman traumatis, seperti kehilangan orang yang dicintai, pelecehan, atau kecelakaan, bisa mengubah cara otak merespons emosi dan memicu anhedonia.
  • Kondisi medis lain. Beberapa kondisi medis, seperti penyakit Parkinson, diabetes, atau penyakit jantung, berkaitan dengan perubahan dalam tubuh yang memengaruhi otak.

Cara mengatasi anhedonia

berkonsultasi dengan psikolog

Anhedonia bisa diatasi melalui pendekatan yang melibatkan kombinasi perawatan medis, terapi psikologis, dan perubahan gaya hidup seperti di bawah ini.

1. Obat-obatan medis

Jika anhedonia berkaitan dengan depresi atau skizofrenia, dokter dapat meresepkan antidepresan atau antipsikotik untuk mengatasi masalah yang mendasarinya.

Beberapa jenis obat juga dapat digunakan untuk mengatasi anhedonia yang disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu.

Sebagai contoh, studi dalam jurnal Translational Psychiatry (2014) menyebutkan bahwa obat anestesi ketamine bisa digunakan untuk mengurangi anhedonia pada pengidap gangguan bipolar.

2. Terapi psikologis

Kombinasi obat-obatan dengan terapi psikologis, seperti terapi kognitif perilaku (CBT), mampu meredakan gejala anhedonia akibat gangguan mental tertentu.

Terapi ini membantu Anda mengenali dan mengubah pola pikir negatif, serta mengembangkan pola pikir yang lebih positif dalam menghadapi situasi dalam kehidupan sehari-hari.

3. Perubahan gaya hidup

Beberapa perubahan gaya hidup sehat, seperti pola makan seimbang, tidur yang cukup, serta manajemen stres, merupakan faktor penting dalam mengatasi anhedonia. 

Hindari pula konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang yang dapat memperburuk kondisi ini.

Di samping itu, dokter kemungkinan juga meminta Anda melakukan aktivitas fisik dan interaksi sosial meskipun awalnya hal ini terasa sulit dan tidak menyenangkan.

Olahraga ringan, misalnya jalan kaki, yoga, atau meditasi, akan merangsang produksi endorfin dan dopamin untuk membantu meningkatkan suasana hati.

Bergabung dalam komunitas atau kelompok pendukung (support group) dapat membantu Anda memahami kondisi ini dan mendapatkan dukungan emosional yang berharga.

Anhedonia yang tidak ditangani bisa meningkatkan keinginan untuk bunuh diri. Jika mengalami kondisi ini, ada baiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter atau psikolog.

Kesimpulan

  • Anhedonia terjadi saat seseorang kehilangan minat atau kemampuan untuk merasakan kesenangan dari hal-hal yang sebelumnya disukai.
  • Kondisi ini umumnya berkaitan dengan masalah mental, seperti depresi dan skizofrenia.
  • Kombinasi obat-obatan, terapi psikologis, serta perubahan gaya hidup dapat membantu mengembalikan rasa senang dan mencegah dampak yang lebih serius.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What is anhedonia? (2023). Cleveland Clinic. Retrieved August 12, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/25155-anhedonia

Cheng, C., Herr, K., Jeon, H. J., Kato, T., Ng, C. H., Yang, Y. K., & Zhang, L. (2024). A Delphi consensus on clinical features, diagnosis and treatment of major depressive disorder patients with anhedonia amongst psychiatrists in the Asia-Pacific. Frontiers in psychiatry, 15, 1338063. https://doi.org/10.3389/fpsyt.2024.1338063

Serretti A. (2023). Anhedonia and Depressive Disorders. Clinical psychopharmacology and neuroscience : the official scientific journal of the Korean College of Neuropsychopharmacology, 21(3), 401–409. https://doi.org/10.9758/cpn.23.1086

Trøstheim, M., Eikemo, M., Meir, R., Hansen, I., Paul, E., Kroll, S. L., Garland, E. L., & Leknes, S. (2020). Assessment of Anhedonia in Adults With and Without Mental Illness: A Systematic Review and Meta-analysis. JAMA network open, 3(8), e2013233. https://doi.org/10.1001/jamanetworkopen.2020.13233

Lally, N., Nugent, A. C., Luckenbaugh, D. A., Ameli, R., Roiser, J. P., & Zarate, C. A. (2014). Anti-anhedonic effect of ketamine and its neural correlates in treatment-resistant bipolar depression. Translational psychiatry, 4(10), e469. https://doi.org/10.1038/tp.2014.105

American Psychiatric Association. DSM-5 Task Force. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-5.

Versi Terbaru

20/09/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

Kenapa Wanita Lebih Mudah Depresi Dibandingkan Pria?

7 Cara Menghibur Orang Terdekat yang Sedang Sedih


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 20/09/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan