backup og meta

12 Tanda Orang Cerdas yang Jarang Diketahui

12 Tanda Orang Cerdas yang Jarang Diketahui

Sering kali Anda menganggap remeh diri sendiri. Anda pun mungkin berpendapat bahwa diri Anda jauh dari definisi orang cerdas dan pintar. Padahal, mungkin saja Anda memiliki tanda orang cerdas yang jarang disadari seperti berikut ini.

Ragam tanda orang cerdas dan pintar

Kebanyakan orang menilai orang cerdas sebagai seseorang yang jago matematika atau yang memiliki nilai tes IQ (intellectual quotient) yang tinggi. Padahal, tidak selamanya begitu, lho!

Hal ini karena banyak ciri orang cerdas dan pintar yang sering kali tidak terlihat dan masih jarang diketahui oleh kebanyakan orang. 

Yuk, simak tanda-tanda orang cerdas yang mungkin ada dalam diri Anda seperti di bawah ini!

1. Menerima kenyataan bahwa banyak yang tidak diketahui

belajar

Beberapa dari Anda mungkin merasa bahwa berpura-pura mengetahui segalanya dapat membuat diri sendiri terlihat pintar. Padahal, hal ini tidaklah tepat.

Menerima kenyataan bahwa diri sendiri tidak lebih banyak tahu dibandingkan orang lain justru merupakan tanda orang cerdas. Artinya, Anda tahu bahwa akan selalu ada hal yang bisa dipelajari.

Jangan pernah merasa takut untuk mengakui bahwa Anda tidak mengetahui sesuatu. Dengan begitu, Anda tetap bisa mempelajari ilmu baru yang tidak diketahui sebelumnya.

2. Terus-menerus merasa penasaran

Ciri lainnya dari orang cerdas yaitu adanya keinginan untuk terus belajar. Ketika tidak tahu akan suatu hal, Anda akan penasaran dan berusaha mencari tahu tentangnya.

Orang cerdas cenderung memiliki rasa penasaran yang terus ada setiap harinya. Bahkan, rasa penasaran yang mereka alami bisa datang dari hal-hal kecil yang terjadi di sekitar.

Pada dasarnya, keingintahuan dan keterbukaan pikiran untuk menerima pengetahuan baru berkaitan erat dengan kecerdasan.

3. Dapat memperkirakan apa yang hendak dikatakan orang lain

Memahami apa yang hendak orang lain katakan merupakan salah satu tanda kecerdasan emosional.

Empati terhadap apa yang dirasakan orang lain menandakan bahwa Anda tidak hanya melihat dunia dari perspektif diri sendiri, tetapi juga dari sudut pandang orang lain.

Hal ini menjadi tanda bahwa diri Anda siap terbuka dengan kesempatan bertemu orang baru. Punya empati yang tinggi tentu berefek positif terhadap kecerdasan yang Anda miliki.

4. Memiliki kontrol diri yang baik

Orang cerdas cenderung punya kontrol diri yang baik. Hal ini membuat dirinya terhindar dari kemungkinan membuat keputusan yang tergesa-gesa. 

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science (2019) menunjukkan bahwa orang yang punya kontrol keuangan yang baik juga memiliki kecerdasan yang tinggi.

Penelitian ini menunjukkan orang yang lebih mempertimbangkan segala untung-rugi memiliki kecerdasan lebih baik daripada mereka yang memutuskan secara terburu-buru.

5. Berpikiran terbuka

perkembangan anak usia 18 tahun

Pikiran yang terbuka berarti Anda tidak hanya berpatok pada satu sudut pandang, tetapi lebih melihat dari berbagai sisi terlebih dahulu sebelum menentukan pilihan yang tepat.

Anda terbuka dengan berbagai pemikiran orang lain saat berdiskusi. Hal ini termasuk ide dan konsep baru yang sebelumnya mungkin tidak Anda ketahui. 

Dengan terbuka terhadap hal-hal tersebut, Anda selalu bisa mendapatkan pelajaran baru dari berdiskusi dengan orang lain. Ini tentu bisa membuat Anda lebih cerdas dan pintar.

6. Cenderung mengkhawatirkan banyak hal

Pada dasarnya, semua orang pernah merasa khawatir dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan terburuk yang bisa menimpa dirinya.

Namun, salah satu ciri orang cerdas yakni selalu menghabiskan banyak waktu untuk merasa khawatir, bahkan terhadap hal-hal yang bahkan mereka anggap tidak mungkin terjadi.

Hal ini pun terbukti lewat penelitian yang dilakukan peneliti dari Lakehead University, Kanada.

Penelitian ini menyebutkan bahwa ada kaitan antara kecerdasan verbal dan kecenderungan untuk ruminasi, yakni kebiasan kepikiran terus dalam dunia psikologi.

7. Suka menunda pekerjaan

Ada anggapan bahwa orang yang suka menunda pekerjaan atau orang malas punya IQ yang tinggi. Hal ini tidak sepenuhnya salah dan memang bisa menjadi ciri orang yang pintar dan cerdas.

Suka menunda pekerjaan bukan berarti ceroboh dalam mengerjakannya. Anda bisa saja lebih fokus dan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sesempurna mungkin.

Oleh sebab itu, orang cerdas dan pintar sering kali bersifat perfeksionis. Mereka punya standar lebih tinggi untuk tidak melakukan kesalahan dalam pekerjaannya.

8. Tidak bisa bekerja dalam keadaan berisik

Apabila lebih memilih untuk bekerja dalam keadaan sepi atau tidak ada suara sama sekali, itu merupakan tanda bahwa Anda orang yang cerdas. Mengapa demikian?

Penelitian dari Northwestern University, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa orang yang suka bekerja dalam suasana hening memiliki tingkat kreativitas yang tinggi.

Orang tersebut cenderung memberikan ide-ide kreatif, inovasi, dan terobosan baru atas suatu masalah, terutama saat bekerja dalam situasi yang mendukung.

9.  Bisa menghubungkan berbagai topik

punya banyak teman

Kemampuan untuk menghubungan suatu topik dengan topik lain yang sedang dibicarakan bisa jadi salah satu ciri orang yang cerdas dan pintar.

Karena dapat bersikap terbuka dengan berbagai sudut pandang dan pemikiran, orang tersebut lebih mampu menghubungkan topik-topik yang tidak berkaitan menjadi suatu konsep matang.

Meski pola pikir yang cepat ini sering dianggap aneh oleh orang lain, ini merupakan salah satu tanda bahwa Anda memiliki pemikiran yang kreatif dan luar biasa.

10. Tidak takut sendiri

Jika Anda tidak merasa khawatir bila harus melakukan segala sesuatu sendiri, hal tersebut bisa menandakan bahwa Anda merupakan orang yang cerdas.

Berdasarkan sebuah penelitian dalam British Journal of Psychology (2016), orang yang merasa cukup dengan dirinya sendiri memiliki kecenderungan sebagai orang yang cerdas. 

Selain tidak khawatir melakukan aktivitas sendiri, 0rang yang pintar dan cerdas juga senang berbicara pada sendiri

Pasalnya, mengulang-ulang perkataan dengan lantang kepada diri sendiri dapat membuat perkataan tersebut tertanam dalam otak Anda.

11. Suka makan cokelat

Konsumsi cokelat bisa memberikan efek yang baik untuk kecerdasan otak. Flavanol, senyawa yang terdapat pada cokelat, terbukti secara klinis meningkatkan kemampuan kognitif. 

Senyawa yang banyak ditemukan dalam cokelat hitam ini bisa meningkatkan fungsi otak dalam mengingat, memperhatikan, dan meningkatkan kecepatan otak dalam memproses informasi.

Jika Anda termasuk orang yang suka makan cokelat, berbanggalah. Pasalnya, dari kebiasaan tersebutlah kemampuan kognitif Anda bisa makin meningkat.

12. Memiliki hewan peliharaan

Orang yang memelihara hewan peliharaan biasanya memiliki kesehatan mental yang lebih baik.

Memiliki peliharaan, baik kucing maupun anjing, dapat mengurangi kesepian dan membantu Anda menghadapi stres dengan lebih baik.

Secara umum, berbicara dengan hewan peliharaan sama manfaatnya seperti berbicara dengan diri sendiri. Hal ini membantu melepaskan emosi dan membuat suasana hati membaik.

Berbicara dengan hewan juga merupakan salah satu bentuk empati. Tingkat empati yang tinggi juga menandakan tingginya kecerdasan yang Anda miliki.

Kesimpulan

  • Kebanyakan orang dianggap cerdas bila mahir matematika atau punya skor IQ tinggi.
  • Padahal ada banyak hal yang bisa menjadi pertanda dari kecerdasan seseorang, baik itu cerdas secara emosional maupun spiritual.
  • Jadi, tak perlu merasa gagal dan rendah diri bila tidak dianggap cerdas. Pasalnya, setiap orang memiliki tipe kecerdasan yang berbeda-beda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Lavrijsen, J., Soenens, B., Vansteenkiste, M., & Verschueren, K. (2021). Is intelligence related to perfectionism? Multidimensional perfectionism and parental antecedents among adolescents across varying levels of cognitive ability. Journal of personality, 89(4), 652–671. https://doi.org/10.1111/jopy.12606

Gladstone, J. J., Matz, S. C., & Lemaire, A. (2019). Can Psychological Traits Be Inferred From Spending? Evidence From Transaction Data. Psychological science, 30(7), 1087–1096. https://doi.org/10.1177/0956797619849435

Li, N. P., & Kanazawa, S. (2016). Country roads, take me home… to my friends: How intelligence, population density, and friendship affect modern happiness. British journal of psychology (London, England : 1953), 107(4), 675–697. https://doi.org/10.1111/bjop.12181

Furnham, A., & Cheng, H. (2016). Childhood intelligence predicts adult trait openness. Journal of Individual Differences, 37(2), 105-111. https://doi.org/10.1027/1614-0001/a000194

Zabelina, D. L., O’Leary, D., Pornpattananangkul, N., Nusslock, R., & Beeman, M. (2015). Creativity and sensory gating indexed by the P50: selective versus leaky sensory gating in divergent thinkers and creative achievers. Neuropsychologia, 69, 77–84. https://doi.org/10.1016/j.neuropsychologia.2015.01.034

Penney, A. M., Miedema, V. C., & Mazmanian, D. (2015). Intelligence and emotional disorders: Is the worrying and ruminating mind a more intelligent mind? Personality and Individual Differences, 74, 90-93. https://doi.org/10.1016/j.paid.2014.10.005

Schretlen, D. J., van der Hulst, E. J., Pearlson, G. D., & Gordon, B. (2010). A neuropsychological study of personality: trait openness in relation to intelligence, fluency, and executive functioning. Journal of clinical and experimental neuropsychology, 32(10), 1068–1073. https://doi.org/10.1080/13803391003689770

Kruger, J., & Dunning, D. (1999). Unskilled and unaware of it: how difficulties in recognizing one’s own incompetence lead to inflated self-assessments. Journal of personality and social psychology, 77(6), 1121–1134. https://doi.org/10.1037//0022-3514.77.6.1121

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Cara Cerdas Menghadapi Bullying di Tempat Kerja

Apa Hubungan Kebugaran Tubuh Terhadap Kecerdasan Anak?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan