Hal ini merujuk pada kebiasaan leluhur yang jumlah penduduknya jauh lebih sedikit ketimbang saat ini, sehingga tidak menutup kemungkinan berada di keramaian justru tidak menyenangkan.
Dilansir dari The Washington Post, kepadatan penduduk memiliki pengaruh terhadap kepuasan hidup. Hal ini dikarenakan keramaian mempunyai efek dua kali lebih besar pada orang dengan tingkat kecerdasan yang lebih rendah dibandingkan mereka yang pintar.

Maka itu, kebanyakan orang cerdas kurang puas terhadap kehidupan mereka ketika sering bersosialisasi di tengah keramaian. Mereka lebih senang melakuka hal-hal yang produktif ketimbang bercengkrama dengan teman-temannya sendiri di kedai kopi.
Selain itu, beberapa ahli percaya bahwa kecerdasan seseorang akan berevolusi seiring dengan berkembangkan sifat psikologis mereka ketika menyelesaikan masalah.
Sebagai contoh, orang yang hidup pada zaman dahulu merasa harus bersosialisasi sebagai salah satu cara untuk bertahan hidup.
Sementara itu, di kehidupan sekarang, orang yang cerdas cenderung bisa menyelesaikan tantangan tanpa membutuhkan bantuan dari orang lain. Akibatnya, mereka mungkin kurang menghargai persahabatan karena merasa bisa sendiri.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar