2. Tidak menyatakan poin yang tegas
Anda perlu curiga kepada komunikator yang memberikan pernyataan ambigu atau bertolak belakang dan tidak tegas.
Sebagai contoh, animal communicator mengatakan bahwa ada anjing Anda cukup ramah, tapi ia meminta Anda untuk tidak mempercayai sikap anjing Anda sepenuhnya.
3. Terlalu banyak bertanya
Komunikator palsu biasanya terlalu banyak melontarkan pertanyaan untuk memancing informasi sebanyak-banyaknya.
Informasi tersebut seolah-olah digunakan untuk berbicara dengan hewan peliharaan. Padahal, ini hanya akan menegaskan pernyataan yang sudah jelas disampaikan.
Berbicara dengan hewan sudah dilakukan manusia sejak lama untuk memberikan perintah sederhana.
Hewan yang sudah lama hidup berdampingan dengan manusia bisa memahami gestur tertentu yang ditunjukkan oleh manusia.
Meski begitu, belum ada pembuktian bahwa manusia bisa berkomunikasi dengan hewan dan hewan bisa memahami sepenuhnya bahasa manusia.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar