Hangover adalah sekumpulan gejala yang biasa muncul di pagi hari setelah mabuk terlalu banyak minum minuman keras. Anda mungkin lebih familiar dengan sebutan “teler’. Tapi, istilah medis yang dipakai untuk menggambarkan hangover adalah “veisalgia” — berakar dari bahasa Norwegia “kveis’ yang berarti “kegelisahan setelah pesta pora”.
Tanda dan gejala hangover terdiri dari sakit kepala, tidak enak badan, pusing, mengantuk, kebingungan, dan haus. Ini bisa bertahan seharian. Di samping gejala fisik, peningkatan rasa kecemasan, gelisah, penyesalan, malu, hingga gejala depresi dapat juga muncul sebagai tada hangover.
Kenapa hangover bisa terjadi?
Ilmuwan dan dokter belum sepenuhnya memahami apa yang menjadi penyebab pasti dari hangover, alias mabuk atau teler. Yang kita ketahui, hangover adalah efek samping dari sistem imun tubuh yang kewalahan dengan kadar alkohol melebihi batas toleransi.
Hangover terjadi saat Anda menenggak bergelas-gelas alkohol berdekatan dalam satu waktu. Dilansir dari Medical Daily, sedikit banyak minum alkohol memang terbukti bermanfaat terhadap kesehatan. Misalnya, alkohol bisa menurunkan risiko penyakit jantung dengan meningkatkan kadar kolesterol baik, atau menurunkan risiko kerusakan kognitif seperti Alzheimer dan dementia, hingga 23 persen. Semua manfaat ini bisa didapat jika alkohol dikonsumsi masih dalam batas sewajarnya.
Tetapi, enzim hati mengubah alkohol dalam tubuh menjadi asetaldehida, yang justru berbahaya. Butuh waktu setidaknya satu jam bagi tubuh untuk bisa mengolah senyawa kimia beracun tersebut menjadi asetat, senyawa kimia aman bagi tubuh.
Tiga cara yang salah untuk mengatasi hangover
Banyak mitos keliru di luaran sana mengenai cara-cara efektif menyembuhkan hangover. Tapi, salah-salah, kebiasaan ini justru bisa membuat efek samping mabuk alkohol semakin parah. Apa saja?
1. ‘Membilas’ alkohol sisa semalam dengan alkohol baru
Dilansir dari WebMD, efek hangover mulai timbul saat tingkat alkohol dalam darah menurun; gejala terburuk akan menyerang Anda ketika tingkat alkohol dalam darah mencapai titik nol. Berangkat dari pernyataan inilah timbul mitos bahwa minum alkohol di pagi hari akan meringankan efek hangover.
Dalam keadaan tidak sadar, sistem pencernaan akan berada dalam fase istirahat dan bekerja melambat. Dengan demikian, proses metabolisme asetaldehida juga akan tertunda. Minum minuman beralkohol di pagi hari untuk ‘membilas’ sisa alkohol semalam justru akan meningkatkan kadar toksisitas alkohol dalam tubuh, dan bisa memicu untuk semakin banyak minum.
Tingkat keparahan hangover akan bergantung pada tingkat alkohol dalam darah, seberapa cepat dan banyak Anda minum. Jadi, semakin banyak Anda minum, kadar asetaldehida dalam tubuh juga akan semakin menumpuk. Hati akan membutuhkan tenaga dan waktu ekstra untuk bisa memetabolismenya. Artinya, semakin buruk pula efek teler yang akan Anda rasakan seharian.
Saat hangover, Anda kemungkinan besar akan mengalami dehidrasi dan kekurangan mineral penting, seperti magnesium dan kalium. Gejala dehidrasi termasuk sakit kepala, mulut terasa kering, kepala terasa berputar, dan kehausan. Anda juga lebih mungkin untuk merasa mual. Alkohol adalah iritan yang dapat menyebabkan radang selaput perut dan gangguan pencernaan.
Sejumlah gejala ini akan menjadi lebih parah jika Anda mengonsumsi alkohol berat di pagi hari, seperti wiski, dibanding minuman yang lebih encer, misalnya bir.
2. Minum jus atau kopi
Alasan di balik kedua mitos ini tampaknya bermula dari gejala dehidrasi yang umum dialami pasca-hangover. Menurut banyak cerita, minum jus detoks di pagi hari akan mempercepat proses metabolisme pembuangan racun sisa alkohol dalam tubuh.
Masalahnya, akan diperlukan bergalon-galon just buah dan sayur untuk bisa memenuhi kadar gula yang dibutuhkan sistem Anda untuk benar-benar mengubah kecepatan metabolismenya. Selain itu, sudah banyak studi yang mengungkapkan bahwa jus sebenarnya justru memperlambat metabolisme alkohol.
Walaupun trik minum jus detoks cukup ampuh bagi Anda, Anda masih harus berurusan dengan lonjakan insulin dan gula darah dalam tubuh. Keduanya bahkan sama buruknya dengan hangover.
Sama halnya dengan kopi. Walaupun efek samping dari terlalu banyak menenggak kopi akan mengalahkan rasa sakit dari hangover Anda, tentu insomnia, kecemasan, kegelisahan, sakit perut, mual dan muntah, jantung berdebar, dan napas cepat bukanlah jalan keluar yang juga Anda inginkan.
Minum air atau cairan elektrolit sebagai pengganti dua minuman di atas. Minum segelas besar air putih untuk setiap gelas alkohol yang Anda minum sepanjang malam. Sebagai panduan: 1 shot = 1 gelas wine = 1 botol bir = 1 gelas besar air putih. Minum air putih di malam hari di sela alkohol Anda, sebelum tidur, dan setelah bangun pagi. Air putih adalah sumber cairan terbaik. Selain itu, teknik ini juga membantu Anda untuk mengatur konsumsi alkohol Anda.
3. Minum obat penghilang nyeri sebelum tidur
Jangan meminum acetaminophen sebelum tidur, tidak peduli apa yang mitos katakan. Ketika tubuh dalam keadaan normal, acetaminophen memang ampuh untuk meredakan sakit. Tapi, sehabis menenggak bergelas-gelas alkohol, acetaminophen bisa menjadi racun bagi tubuh Anda.
Selama semalaman, hati bekerja keras untuk mengolah alkohol dalam tubuh sehingga acetaminophen yang Anda konsumsi sebelum tidur akan diproses dalam jalur terpisah dan mengubahnya menjadi senyawa beracun. Efek sampingnya, Anda akan mengalami peradangan hati dan kerusakan hati permanen.
Antasida bisa mengurangi mual dan gangguan pencernaan akibat teler alkohol. Aspirin dan obat anti-peradangan lainnya bisa membantu meredakan nyeri otot dan sakit kepala. Namun, obat anti-peradangan adalah agen iritan yang bisa menyebabkan sakit perut semakin parah.
Alternatif terbaik adalah ibuprofen. Asal jangan dikonsumsi sebelum tidur. Alasannya, keefektivitasan ibuprofen hanya bertahan selama kurang lebih empat jam, sehingga tidak akan Anda rasakan di pagi hari. Coba untuk bangun di waktu menjelang Anda bangun pagi dan minum ibuprofen. Mungkin akan butuh perjuangan besar untuk Anda bisa bangun dan meraih obat tersebut, namun Anda akan jauh merasa lebih baik di pagi harinya.
Sebagai tambahan, pastikan perut Anda dalam keadaan kenyang sebelum mulai minum-minum. Klep dalam perut akan menutup begitu proses pencernaan dimulai dan akan membutuhkan waktu yang lama bagi alkohol untuk masuk ke dalam sistem Anda. Makanan mengenyangkan akan membuat perut Anda fokus untuk melambatkan pergerakan makanan dan cairan melalui tubuh Anda agar proses pencernaan bisa terjadi. Namun, pilih makanan yang mengandung lemak dan protein tinggi (bukan junkfood) untuk membantu mengatur penyerapan alkohol dalam tubuh.
BACA JUGA: