backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Tips Mengatasi Rasa Insecure yang Sering Muncul

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 08/11/2022

    Tips Mengatasi Rasa Insecure yang Sering Muncul

    Anda pasti pernah merasa insecure dan meragukan kemampuan diri sendiri. Rasa insecure dapat terjadi kapan saja, baik ketika Anda merasa pencapaian dalam pekerjaan tidak sebaik yang lainnya, ketika Anda merasa tidak cukup rupawan, atau ketika Anda merasa tidak cukup dicintai oleh orang-orang.

    Apa yang membuat rasa insecure?

    pola pikir tidak bahagia sedih depresi stres pusing

    Sebuah studi menyatakan bahwa 40% dari penyebab yang membuat seseorang merasa bahagia adalah hal-hal menyenangkan yang baru terjadi pada hidup. Penelitian tersebut semakin menguatkan fakta bahwa kejadian yang dialami sangat berpengaruh terhadap suasana hati dan cara seseorang menilai dirinya sendiri.

    Maka, hal ini juga berlaku pada kejadian yang tidak menyenangkan, salah satunya adalah mengalami penolakan dari orang lain. Lamaran pekerjaan yang tidak diterima, gagal masuk ke sekolah atau universitas yang diinginkan, dan pernyataan cinta yang ditolak akan mempengaruhi tingkat kepercayaan diri.

    Semakin sering Anda menghadapi kegagalan, semakin Anda merasa tidak diinginkan. Lalu, Anda akan jatuh pada pikiran-pikiran negatif seperti, “Ah, sudahlah. Aku memang nggak berguna.”

    Rasa insecure juga bisa muncul karena ketakutan untuk bergabung dengan lingkungan pergaulan. Mungkin Anda kerap merasakan cemas memikirkan bagaimana orang-orang akan menilai Anda, atau membayangkan skenario terburuk seperti dikucilkan dari pertemanan karena dianggap tidak cukup menyenangkan.

    Bisikan dari dalam diri seperti “apalah aku dibanding mereka” membuat Anda ragu. Akibatnya, Anda akan cenderung menghindari kegiatan sosial dengan orang lain.

    Dilansir dari PsychAlive, tekanan dari orangtua juga dapat menumbuhkan perasaan insecure sejak dini pada anak. Cara mendidik yang terlalu keras seperti membentak saat anak melakukan kesalahan akan memberikan dampak pada perkembangannya. Anak cenderung menjadi pribadi yang sering menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak berharga.

    Tips mengatasi rasa insecure yang sering muncul

    bahagia senang senyum wanita sehat

    Rasa insecure memang manusiawi dan bisa dirasakan siapa saja. Namun, terlalu sering juga akan memberi dampak yang tidak baik untuk hidup Anda. Selain dapat berujung stress, perasaan insecure yang tidak diatasi akan membuat Anda ragu untuk mulai berbuat sesuatu.

    Mungkin insecure akan tetap datang di kemudian hari dan tidak menghilang sepenuhnya, tapi ada berbagai cara yang bisa dilakukan agar perasaan ini tidak terus muncul dan mengganggu pikiran.

    Berhenti menyalahkan diri sendiri

    Melawan pikiran-pikiran negatif yang muncul memang bukan hal yang mudah dilakukan, terutama setelah Anda melakukan kesalahan. Rasa cemas akan kemungkinan buruk yang bisa terjadi membuat Anda tak henti menyalahkan diri sendiri.

    Namun, hal itu tidak akan memberi perubahan pada peristiwa yang sudah terjadi. Sadari bahwa Anda bukanlah satu-satunya yang melakukan kesalahan, semua orang juga pernah mengalami hal yang sama.

    Tulis pikiran-pikiran negatif dan ketakutan Anda, lalu amati dan fokuskan pada solusi apa yang akan dilakukan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

    Lakukan hal-hal yang Anda senangi

    Bermain keluar, mengajak jalan-jalan hewan peliharaan Anda, mencoba sesuatu yang belum pernah Anda lakukan, atau liburan ke tempat impian, masih banyak hal menyenangkan lain yang sayang untuk dilewatkan.

    Coba untuk lebih fokus pada sesuatu yang dapat membuat Anda bahagia dan melupakan rasa insecure. Selain menjadi rekreasi untuk diri sendiri, siapa tahu Anda juga akan menemukan potensi lain saat mengeksplor hal-hal baru.

    Bicaralah dengan orang-orang terdekat

    Berbicara dengan orangtua, saudara, atau teman mungkin bisa meringankan beban yang ada di pikiran Anda. Utarakan hal-hal yang membuat Anda cemas dan ragu. Anda juga bisa menghabiskan waktu dengan orang-orang tersayang.

    Susun agenda bepergian, misalnya duduk di coffee shop terdekat atau sekadar jalan-jalan di pusat perbelanjaan. Kegiatan ini dapat mengalihkan Anda dari pikiran-pikiran yang negatif.

    Berilah penghargaan untuk diri sendiri

    Anda baru saja mendapatkan penghargaan di kantor, atau Anda baru saja mendapatkan nilai terbaik, tidak ada salahnya untuk melakukan perayaan kecil saat hal yang dilakukan membuahkan hasil manis. Walau mungkin pencapaian Anda tidak seberapa besar, tetap berbanggalah karena ini bisa meningkatkan rasa percaya diri.

    Termasuk ketika Anda mendapat pujian dari orang di sekitar, jadikan hal tersebut sebagai pengingat di saat rasa insecure Anda datang.

    Beranikan diri untuk bersosialisasi dengan orang baru

    Mungkin Anda merasa cemas saat berhadapan dengan lingkungan sosial yang baru. Cobalah secara perlahan, pasang target seberapa intens Anda melakukan percakapan dengan orang lain. Misalnya, di satu pertemuan Anda akan berkenalan dengan dua teman baru.

    Anda juga bisa mengobrol dengan kolega Anda untuk mengenalnya lebih dekat, termasuk mengetahui hal-hal yang dia senangi dan hobinya. Tak perlu memaksakan diri untuk langsung berbicara dengan banyak orang, mulailah dengan sedikit kemajuan. Perlahan, ketakutan Anda untuk mengenal lingkungan baru mungkin akan berkurang.

    Mengatasi insecure yang sering muncul memang tidak semudah hanya dalam satu malam. Jangan khawatir jika perubahan kecil yang Anda lakukan belum membuahkan hasil. Semua membutuhkan proses, selagi Anda terus berusaha keadaan juga akan menjadi lebih baik.

    Bila rasa insecure yang Anda rasakan tak kunjung menghilang, konsultasikanlah hal ini dengan psikolog atau psikiater untuk mengetahui faktor-faktor lainnya yang dapat menjadi penyebab.

    Cari psikolog atau psikiater terdekat dari lokasi Anda serta booking layanannya melalui Hello Sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 08/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan