Perselingkuhan adalah masalah besar yang dalam banyak kasus dapat menimbulkan dampak yang krusial. Hal itu bukan hanya terjadi pada orangtua, tetapi anak-anak yang mengetahui salah satu dari kedua orangtua selingkuh juga merasakan dampak tersendiri.
Ketahui dampak psikologis anak yang mengetahui orangtua selingkuh di bawah ini!
Apa dampak pada anak saat mengetahui orangtua selingkuh?
Sulit untuk mengetahui berapa banyak anak yang berada di tengah perselingkuhan orangtuanya. Terkadang, para orangtua juga pandai menyembunyikan perselingkuhan dan konflik mereka di depan anak-anak.
Banyak orangtua yang masih belum betul-betul menyadari dampak selingkuh pada perkembangan psikologi anak yang berperan besar terhadap tumbuh kembangnya hingga ia dewasa nanti.
Berikut adalah beberapa dampak psikologi apa yang mungkin akan dialami oleh anak ketika mengetahui orangtua selingkuh.
1. Kehilangan kepercayaan
Dampak psikologi anak yang ayahnya atau ibunya selingkuh biasanya menjadi sulit percaya pada orang lain. Mereka beranggapan bahwa orang yang ia cintai akan berbohong atau menyakitinya.
Dikhawatirkan juga, anak Anda nantinya dapat meyakini bahwa tidak ada pernikahan yang langgeng.
Hal itu akan membuat anak cenderung mudah bermain dengan komitmen dan menyepelekan apa yang seharusnya penting untuk dipertahankan.
2. Mengalami depresi
Jika orangtua selingkuh dan menyuruh anaknya ikut merahasiakan perbuatan tersebut, anak berisiko mengalami beban mental yang luar biasa.
Banyak perasaan dan emosi yang berkecamuk dalam diri anak-anak yang tentunya memiliki dampak psikologis ketika ibunya atau ayahnya selingkuh.
Rasa bersalah, tekanan dari orangtua yang selingkuh, dan merasa mengkhianati keluarga bisa membuat depresi serta gangguan kecemasan pada diri anak.
3. Mengembangkan perilaku menyimpang
Dari sekian banyak kasus, kerap ditemukan anak yang orangtuanya selingkuh akhirnya mengalami gangguan perilaku.
Alih-alih menghadapi perasaan sedih, marah, atau bingung dengan keadaan keluarga, anak-anak bisa saja melampiaskan perasaannya tersebut ke aktivitas yang salah.
Hal ini bisa ada kaitannya dengan penyalahgunaan narkoba atau kecanduan alkohol.
Maka tak heran, jika banyak anak remaja yang terjerumus dalam perilaku menyimpang atau berisiko untuk berusaha mengalihkan rasa sedih mereka ke arah yang salah karena orangtua yang selingkuh.
4. Perubahan pandangan soal pernikahan
Dampak psikologis lain yang mungkin dialami anak saat orangtua selingkuh yang sering kali luput dari perhatian, yakni mengalami perubahan presepsi soal pernikahan.
Mungkin tak sedikit remaja yang akhirnya jadi melihat bahwa pernikahan itu bukanlah sebuah janji yang sakral.
Jadi, mereka bisa saja beranggapan bahwa kesetiaan itu tidak penting. Bahkan mungkin, anak akan bingung memahami apa arti dari belajar mencintai seseorang, kesetiaan, dan pernikahan itu sendiri.
5. Menjadi marah
Siapa yang tidak marah bila dicurangi? Ya, inilah salah satu dampak psikologis pada anak ketika mengetahui orangtua selingkuh.
Emosi anak pun akan terbelah antara benci dan merindukan kepergian orangtuanya yang selingkuh. Meski begitu, Anda tidak boleh menyepelakan dampak yang satu ini.
Pasalnya, perasaan marah yang terus dibiarkan dapat berujung pada dendam hingga ia beranjak dewasa.
6. Anak memiliki kecenderungan untuk selingkuh
Perilaku anak cerminan orangtua. Istilah ini sangat tepat untuk menjelaskan dampak yang akan terjadi pada anak saat menyadari orangtua selingkuh.
Anak bisa dibilang akan meniru perilaku atau kebiasaan orangtuanya sebagai panutan.
Mengutip Infedility Recovery Institue, studi yang dilakukan oleh para ilmuwan asal Ceko mengungkapkan fakta terkait orangtua selingkuh.
Menurut studi tersebut, seorang ayah yang ketahuan selingkuh akan membentuk anak laki-laki yang cenderung melakukan perselingkuhan saat usianya dewasa.
Menariknya, pola berkelanjutan dari perselingkuhan orangtuanya ini lebih sering dikembangkan oleh anak laki-laki daripada anak perempuan.
Sementara itu, masih dalam situs yang sama, penelitian yang dipresentasikan oleh Jan Havlicek dan rekan-rekannya pada European Human Behaviour and Evolution Association, menemukan jika anak perempuan tidak terpengaruh oleh perselingkuhan yang dilakukan ibunya.
Perlu Anda ketahui
Para peneliti menyarankan orangtua untuk peduli dengan dampak psikologis anak terhadap perselingkuhan. Coba tetap memberi perhatian yang cukup pada anak agar mereka tidak merasa ditolak, terbuang, atau parahnya lagi anak mengira kalau ia adalah penyebab perselingkuhan terjadi.
Apa yang harus dilakukan anak ketika memergoki orangtua selingkuh?
Hal yang wajar jika anak akan merasa marah, kesal, sedih, atau kecewa ketika mengetahui orangtuanya selingkuh.
Namun, jangan sampai perasaan campur aduk yang dialami tersebut membuat Anda sulit berpikir jernih.
Supaya tidak salah bertindak, berikut beberapa hal yang perlu anak lakukan ketika menghadapi orangtua yang kepergok selingkuh.
1. Cari tahu kebenarannya terlebih dahulu
Alih-alih langsung menuduh dan marah kepada orangtua, alangkah baiknya sebagai anak mencari tahu dulu alasan dibalik perselingkuhan yang dilakukan orangtua.
Sebab, bisa saja orangtua telah memiliki masalah yang serius sejak lama, tapi sengaja disembunyikan agar semua terlihat baik-baik saja.
2. Ajak orangtua diskusi
Carilah waktu yang tepat untuk berdiskusi empat mata dengan orangtua setelah memergokinya selingkuh.
Awali perbincangan dengan hal-hal yang santai terlebih dahulu, kemudian anak bisa melanjutkan ke topik utama tentang perselingkuhan.
Pastikan anak dapat mengendalikan emosi dengan baik agar tidak memperkeruh keadaan.
Namun, jika orangtua menolak untuk diajak diskusi, jangan langsung emosi dan cobalah cari waktu yang lain karena kemungkinan orangtua masih belum siap.
3. Jangan memihak
Siapa pun pihak yang selingkuh dan diselingkuhi, anak harus harus bersikap netral. Berpihak di salah satu kubu justru akan semakin memperkeruh masalah.
Meski sulit menahan emosi yang kian membara, beri waktu bagi kedua orangtua untuk menyelesaikan masalahnya sendiri secara dewasa.
Biarkan permasalahan ini menjadi tanggung jawab kedua orangtua. Jadi, anak tak perlu jadi agen mata-mata untuk mengumpulkan bukti salah satu orangtua yang kepergok selingkuh.
4. Dapatkan dukungan dari orang-orang terdekat
Jangan pernah merasa ragu atau malu ketika Anda, sebagai anak, harus mencurahkan perasaan kepada orang lain.
Pasalnya, dalam situasi seperti ini, dukungan dari pasangan atau orang-orang terdekat dapat memberikan ketenangan dan energi positif untuk menghadapi kenyataan orangtua yang selingkuh.
Jika tidak, anak dapat menemui psikolog untuk menemukan jawaban dari sudut pandang yang berbeda.
Dalam kondisi ini, beri anak waktu dan ruang yang cukup untuk bisa memaafkan orangtua saat itu juga.
Proses berdamai dengan perselingkuhan orangtua bisa memakan waktu yang sangat lama, bahkan bertahun-tahun.
Akan tetapi, bagi orangtua kuncinya adalah tetap memberikan kasih sayang, perhatian, dan pendampingan bagi anak.