Kedua, ungkapkan masalah dengan cara yang tidak menghakimi dengan menyatakan, “Aku mau ngomong serius sama kamu. Ada satu hal yang akhir-akhir ini sungguh mengganggu pikiranku.”
Terakhir, begitu pasangan Anda mulai membuka diri, jangan membombardirnya dengan pertanyaan. Studi menunjukkan bahwa orang-orang akan menutup diri, bersikap defensif, hingga berbohong saat diajukan terlalu banyak pertanyaan yang memojokkan.
Ingat, Anda bukanlah polisi yang sedang menginterogasi maling. Dengarkan baik-baik tanggapan pasangan Anda sehingga Anda dapat menilai situasi secara akurat dan teruskan percakapannya.
Jika Anda sulit untuk mengendalikan emosi serta pikiran, ada baiknya Anda pergi meminta bantuan pada pihak ketiga untuk menenangkan diri. Menemui konselor pernikahan, terapis, ahli agama, atau psikolog dapat menjadi pilihan karena mereka akan menempatkan diri lebih netral, dibandingkan jika Anda menceritakan masalah ini pada keluarga atau sahabat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar