backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Cara dan Manfaat Menghabiskan Waktu Bersama Keluarga

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 29/03/2022

    5 Cara dan Manfaat Menghabiskan Waktu Bersama Keluarga

    Keluarga seringkali disebut menjadi prioritas utama, namun tak sedikit orang yang kesulitan untuk meluangkan waktu bersama keluarga. Banyak orang tua yang sulit membagi porsi waktu antara pekerjaan dan anak-anaknya. Bagaimana cara sederhana meluangkan waktu untuk keluarga tanpa harus menelantarkan pekerjaan?

    Cara dan manfaat menghabiskan waktu bersama keluarga

    Baik ayah maupun ibu punya peran yang sama untuk mendidik, merawat, dan menjaga putra-putrinya. Orang tua bukan hanya bertugas mendukung anak dari segi finansial.

    Namun, jadwal kerja yang padat kerap menyita waktu sehingga sulit sekali bagi orang tua yang bekerja untuk bisa meluangkan waktunya demi keluarga. Sejumlah orang tua yang bekerja harus pergi sedari pagi dan pulang larut malam, atau bahkan berulang kali tugas ke luar kota. 

    Kondisi tersebut menyita waktu sehari-hari sehingga amat sedikit waktu yang tersisa untuk bercengkerama dengan anak atau pasangan. Bagaimana cara sederhana agar bisa tetap meluangkan waktu bersama keluarga?

    1. Makan bersama

    Cobalah untuk meluangkan waktu agar bisa sarapan atau makan malam bersama keluarga. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Developmental & Behavioral Pediatrics, makan bersama keluarga menjaga dan mengembangkan kesehatan mental anak hingga ia dewasa.

    Linda Pagani, profesor psikoedukasi dalam penelitian tersebut berkata bahwa anak yang terbiasa makan bersama keluarga memiliki kemampuan bersosialisasi lebih baik. Hal ini karena saat makan malam, para orang tua melatih kemampuan anak berinteraksi, membicarakan masalah bersama, dan kondisi keseharian mereka.

    2. Bicarakan masalah bersama keluarga

    helicopter parenting

    Luangkan sedikit waktu baik saat makan bersama ataupun sebelum tidur untuk mengobrol bersama keluarga. Kebiasaan ini akan membantu anak tumbuh dengan memiliki mekanisme koping yang lebih sehat saat dia memiliki masalah.

    Membentuk kebiasaan membicarakan masalah bersama di keluarga juga dapat membantu menghilangkan stres dan menemukan solusi yang efektif. Stres secara signifikan memengaruhi kesehatan fisik, seperti kelelahan, tekanan darah, dan kesehatan jantung.

    Menurut penelitian dalam The Annals of Behavioral Medicine, ketika seseorang mendiskusikan kesulitan dalam hidup mereka dengan seseorang, maka menjaga denyut nadi dan tekanan darah akibat stres agar tidak meningkat.

    3. Mengerjakan PR bersama anak

    gaya pengasuhan orangtua

    Menurut penelitian, anak-anak sekolah dasar yang menghabiskan waktu bersama orang tua cenderung berprestasi lebih baik. Karena bersama orang tua, mereka belajar keterampilan komunikasi dan pentingnya pendidikan.

    Anda bisa meluangkan waktu sepulang kerja untuk membantu anak belajar atau mengerjakan PR mereka. Bahkan jika Anda hanya bertanya seperti apa hari yang mereka lalui atau apa yang mereka pelajari hari itu, hal tersebut akan bermanfaat bagi perkembangan mental anak.

    Pertanyaan sederhana tentang keseharian mereka menunjukkan kepada anak-anak betapa Anda peduli pada mereka.

    4. Aktivitas fisik bersama

    kemampuan motorik kasar anak

    Berkegiatan di luar ruangan seperti olahraga, mendaki, atau berkebun bersama keluarga membantu meningkatkan kebugaran. Anda bisa meluangkan waktu ketika akhir pekan untuk melakukan banyak aktivitas fisik bersama.

    Dr. Thatcher, DO, CMRO, Direktur Keperawatan Valley Behavioral Health menjelaskan bahwa melakukan aktivitas fisik bersama keluarga dapat meningkatkan kebiasaan olahraga dan gaya hidup sehat lainnya.

    Dalam jangka panjang, aktivitas ini bermanfaat untuk kesehatan jantung, otak, hormonal, dan kekebalan tubuh. Berkumpul bersama keluarga juga bisa saling menyemangati untuk menjaga pola hidup sehat.

    Anda bisa merancang agenda akhir pekan dengan berkemah, berkebun, memasak, atau bahkan sekadar membersihkan rumah bersama.

    5. Perkuat aturan dalam keluarga

    waktu untuk keluarga

    Mengutip dari VOI, aturan keluarga penting untuk memastikan rumah tangga berjalan dengan baik. Oleh karena itu, perlu meluangkan waktu bersama untuk memperkuatnya.

    Orang tua dan anak-anak dapat membicarakan acara kumpul bersama tanpa harus menunggu libur. Misalnya, Anda bisa membuat aturan tidak ada ponsel selama makan bersama sehingga semuanya hanya fokus di acara makan bersama keluarga.

    Membiasakan sarapan, makan malam bersama, belanja bulanan, hingga berkebun setiap minggunya bisa menjadi cara efektif untuk menjadi momen berdiskusi orang tua dan anak-anaknya.

    Anda juga bisa membiasakan anak untuk selalu merapikan mainan dan buku pelajaran setelah digunakan. Ajak juga anak untuk selalu menjaga kerapihan serta kebersihan kamar tidurnya.

    Jika anak sudah berusia 13 tahun ke atas, Anda mulai bisa mengajaknya memasak bersama, menyiapkan peralatan makan, mencuci kendaraan, dan lain sebagainya.

    5. Menjadi panutan bagi anak bisa meningkatkan percaya diri

    waktu untuk keluarga

    Orang tua adalah guru  paling berpengaruh bagi anak. Menghabiskan waktu dengan keluarga, memberi orang tua kesempatan untuk menjadi panutan perilaku yang mereka harapkan dari anak-anak mereka.

    Penting bagi anak-anak untuk melihat bagaimana orang tua mereka mengatasi risiko, masalah, dan interaksi sosial. Sehingga usahakan untuk berhenti membandingkan diri Anda dengan orang lain di luar sana.

    Menghabiskan waktu bersama akan membangun kepercayaan diri bagi semua anggota keluarga. Anak-anak juga dapat belajar mencintai diri sendiri tanpa merendahkan orang lain dengan melihat bagaimana orang tua menyayanginya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 29/03/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan