3. Terlalu banyak koneksi di media sosial bisa memicu stres
Ketika berbicara tentang media sosial, prinsip “semakin banyak semakin meriah” mungkin bukan pemikiran yang baik. Sebuah laporan dari University of Edinburgh Business School menemukan bahwa teman Facebook yang lebih banyak berisiko meningkatkan stres.
Para peneliti menemukan bahwa memiliki banyak koneksi media sosial membuat orang khawatir akan menyinggung orang lain.
Stres muncul ketika seseorang membandingkan diri dengan orang lain, lalu mencoba menampilkan versi baru dari diri mereka yang dapat diterima oleh semua kontak media sosialnya. Padahal, versi ini bukanlah diri mereka sendiri.
4. Teman dekat bisa menambah kualitas hidup

Orang lanjut usia yang memiliki teman dekat cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih lama. Hal ini menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Flinder Australia.
Setelah melakukan penelitian pada 1.500 orang selama 10 tahun, para peneliti menemukan bahwa orang dengan jaringan pertemanan yang besar hidup 22% lebih lama dari mereka yang tidak banyak memiliki teman.
5. Teman bisa sangat memengaruhi pilihan hidup
Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Consumer Research menemukan bahwa teman sering kali memberikan dukungan moral satu sama lain untuk melawan godaan.
Namun, teman juga biasanya mendorong untuk melakukan “kesenangan.” Para peneliti menemukan bahwa ketika menahan godaan, terkadang teman cenderung menjadi mitra dalam “kejahatan” karena mereka ingin bersenang-senang bersama.
Cara memilih teman yang baik

Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar