Jika Anda sudah menikah dan memiliki anak, maka anak Anda mungkin akan mengalami masalah emosional, kognitif, perilaku, hingga fisik ketika menjadi saksi dalam tindakan kekerasan. Anak Anda mungkin merasa takut, marah, gelisah, cemas berlebihan, hingga kurang tidur dan tidak dapat berkonsentrasi di sekolah.
Kondisi ini bisa menimbulkan perilaku negatif pada Anak, seperti menjadi pelaku kekerasan atau bullying pada anak lain, bolos sekolah, mencuri atau melanggar hukum, atau bahkan menyalahgunakan alkohol dan narkoba.
Apa yang harus dilakukan jika Anda mengalami abusive relationship?

Langkah awal untuk terlepas dari abusive relationship adalah menyadari bahwa hubungan Anda penuh dengan kekerasan. Jika Anda sudah menyadarinya dan merasa aman untuk menghadapinya sendiri, beri tahu pasangan Anda bahwa perilakunya tidak dapat diterima. Anda juga bisa melakukan konseling, baik sendiri atau bersama pasangan Anda, kepada ahli kesehatan mental.
Namun, jika hal ini sulit dilakukan dan pasangan Anda terus menerus melakukan kekerasan, inilah saatnya untuk keluar dari hubungan tersebut. Memang terkadang, mengakhiri hubungan sulit dilakukan meski sudah tidak sehat, terlebih jika Anda masih menyayangi pasangan Anda. Namun, Anda harus selalu ingat bahwa Anda berharga dan layak untuk mendapatkan kasih sayang.
Jangan ragu untuk menceritakan dan meminta bantuan pada orang yang Anda percaya. Biarkan orang tersebut mendukung dan membantu Anda mengakhiri hubungan dengan tetap aman. Anda pun tidak perlu merasa sendirian, sebab tidak hanya Anda yang mengalami kejadian seperti ini. Kalau orang lain bisa keluar dan sembuh dari trauma, maka Anda pun bisa melakukannya.
Adapun jika Anda terluka secara fisik akibat abusive relationship, sebaiknya Anda pergi ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis dan segera hubungi polisi untuk memperoleh bantuan. Bagi Anda yang sudah berumah tangga, Anda pun perlu mencari tempat tinggal yang aman bersama dengan anak Anda.
Hal yang sama juga berlaku ketika Anda melihat teman Anda berada dalam hubungan yang tidak sehat. Sebaiknya Anda berusaha mengajaknya bicara tanpa terkesan mengorek informasi, banyak bertanya, atau menghakimi. Beri dukungan bahwa dia berharga akan mengembalikan sedikit demi sedikit kepercayaan dirinya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar