Memiliki prasangka pada seseorang yang belum dikenal tentu merupakan hal yang wajar. Namun, jika pemikiran Anda terhadap orang tersebut sampai menimbulkan ketakutan bahkan kebencian, Anda mungkin mengalami xenophobia.
Seseorang dengan xenofobia sering kali menjauhi kelompok tertentu yang dianggap berbeda dengan dirinya sehingga menimbulkan diskriminasi.
Apa itu xenophobia?
Xenophobia adalah kondisi ketika seseorang merasa tidak suka, benci, atau takut pada orang asing atau seseorang yang dianggapnya berbeda.
Selama ini, kebanyakan orang asing yang dimaksud adalah imigran atau seseorang dengan kebudayaan yang berbeda.
Berbeda dengan rasisme, ketakutan karena orang asing tidak selalu disebabkan oleh perasaan lebih unggul.
Selain itu, kebencian karena kondisi ini tidak hanya terbatas pada perbedaan ras atau kelompok etnis.
Selama seseorang terlihat asing atau berbeda dari kelompoknya, seseorang dengan xenofobia akan membencinya.
Dengan begitu, rasa benci atau takut karena xenophobia juga berbeda dengan orang yang mengalami homophobia karena tidak bersifat spesifik.
United Nation of Human Rights menyebutkan bahwa seseorang yang memiliki xenofobia cenderung melakukan diskriminasi, permusuhan, kekerasan, dan respons kebencian lainnya.
Tindakan ini dilakukan untuk merendahkan kelompok lain yang dianggap tidak serupa.
Apakah xenophobia termasuk fobia?
Meski memiliki kata phobia di dalamnya, sampai saat ini xenophobia belum ditetapkan sebagai salah satu jenis fobia.
Beberapa ahli menilai bahwa ketakutan terhadap orang asing ini tidak memiliki gejala fobia pada umumnya.
ebaliknya, kondisi ini justru bisa menimbulkan perilaku dan tindakan merugikan bagi orang lain yang dinilai berbeda.
Namun, tidak sedikit pula ahli yang berpendapat bahwa kebencian seseorang dengan xenophobia sebenarnya merupakan mekanisme perlindungan terhadap orang asing yang dianggapnya mengancam.
Jenis xenophobia
Laman Results Education Fund mengategorikan xenophobia menjadi dua jenis, yaitu cultural xenophoia (xenofobia budaya) dan immigrant xenophobia (xenofobia) imigran.
Cultural xenophobia merupakan ketakutan terhadap budaya yang berbeda, termasuk makanan, bahasa, film, dan lain sebagainya.
Sementara itu, immigrant xenophobia merupakan ketakutan terhadap orang atau kelompok yang dianggap asing atau berbeda dengan kelompoknya.
Contoh atau gejala sikap xenophobia
Berikut ini adalah beberapa contoh sikap yang kerap ditunjukkan oleh seseorang yang mengalami xenophobia.
- Berkomentar kasar terhadap pakaian tradisional budaya lain.
- Menolak film atau musik asing masuk ke wilayahnya.
- Tidak mau mencoba makanan dari wilayah lain.
- Sulit atau bahkan tidak mau berhubungan dengan rekan tim yang berbeda ras, budaya, atau agama.
- Menolak berteman dengan orang asing.
- Menghindari bisnis dengan orang asing.
- Berupaya mengusir orang asing yang masuk ke wilayahnya.
- Menganggap bahwa orang-orang dalam kelompoknya lebih unggul dari orang lain.
Penyebab xenophobia
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab dari ketakutan berlebihan pada orang asing. Beberapa ahli berpendapat bahwa kondisi ini merupakan warisan dari perilaku atau genetik manusia.
Xenophobia mungkin muncul karena keinginan untuk melindungi nenek moyang dari kelompok asing yang berusaha merusak kelompoknya kala itu.
Pendapat lain menilai bahwa kondisi ini dipicu oleh keadaan masyarakat saat ini. Contohnya, pada pandemi COVID-19 lalu, ada penolakan secara keras terhadap orang-orang yang datang dari Tiongkok.
Berikut ini adalah beberapa faktor lain yang bisa membuat seseorang lebih berisiko mengalami xenophobia.
- Kondisi sosial dan ekonomi yang tidak stabil.
- Kurangnya kontak sosial.
- Terlalu banyak menerima informasi yang belum tentu benar.
Meski belum dikategorikan sebagai gangguan mental atau gangguan kepribadian, seseorang dinilai lebih berisiko mengalami ketakutan berlebihan terhadap orang asing jika memiliki masalah mental.
Cara mengatasi xenophobia
Jika Anda merasakan ketakutan berlebihan pada orang asing dan tidak tahu bagaimana cara mengatasinya, jangan ragu untuk menemui ahli psikolog atau psikiater.
Nantinya, mereka dapat membantu Anda mengenali dan memahami perasaan takut, cemas, atau masalah pola pikir yang Anda alami.
Psikolog atau psikiater juga akan memastikan apakah ketakutan Anda berasal dari gangguan kesehatan lainnya atau bukan.
Apabila Anda mengalami ketakutan terhadap budaya asing, seorang ahli kesehatan bisa membantu Anda secara berhati-hati mengusir rasa takut tersebut.
Anda akan diajak untuk mengenali budaya lain dan memahami bahwa budaya tersebut tidak membahayakan keberadaan Anda.
Sementara itu, jika Anda mengalami immigrant xenophobia, mereka bisa membantu Anda memahami bahwa kehadiran orang asing belum tentu membahayakan.
Beberapa imigran mungkin justru membutuhkan atau memberikan bantuan kepada Anda.
Cara mencegah xenophobia
Salah satu cara mencegah ketakutan berlebihan terhadap orang asing adalah dengan memberi pemahaman pada diri sendiri dan orang-orang di sekitar bahwa perbedaan merupakan hal yang wajar.
Jika Anda bertindak sebagai orang tua, jangan lupa untuk mengajari anak Anda tentang perbedaan sedini mungkin. Contohnya, Anda bisa membacakan buku mengenai budaya luar atau belajar bahasa asing.
Xenofobia dapat membuat seseorang melakukan initimidasi, isolasi, atau bahkan kekerasan pada individu maupun kelompok yang dianggapnya berbeda.
Pada kasus yang lebih ekstrem, ketakutan terhadap orang atau budaya bahkan dapat menimbulkan diskriminasi, dan kejahatan kebencian.
Dengan mengenalkan keberagaman individu dan kebudayaan sejak dini, Anda pun ikut berperan aktif dalam mencegah xenofobia dan berbagai dampaknya.
Semua tentang xenophobia
- Xenophobia adalah ketakutan terhadap seseorang yang dianggap asing atau berbeda dengan kelompoknya.
- Dibedakan menjadi xenofobia terhadap budaya dan imigran.
- Xenofobia belum dikategorikan sebagai salah satu jenis phobia atau gangguan kesehatan mental.
- Kasusnya meningkat saat masa pandemi COVID-19.