Sangat wajar jika wanita merasa takut hamil dan melahirkan. Namun, jika ketakutannya berlebihan dan sangat parah bisa jadi Anda mengalami kondisi yang dinamai tokophobia. Untuk lebih jelasnya, berikut ulasannya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Sangat wajar jika wanita merasa takut hamil dan melahirkan. Namun, jika ketakutannya berlebihan dan sangat parah bisa jadi Anda mengalami kondisi yang dinamai tokophobia. Untuk lebih jelasnya, berikut ulasannya.
Tokophobia adalah kondisi saat seseorang memiliki ketakutan berlebih untuk hamil dan melahirkan. Rasa takut yang dirasakan hingga membuat ibu tidak mau hamil dan melahirkan.
Data dari sebuah penelitian menyatakan bahwa ada 20-78 persen wanita hamil yang merasa ketakukan pada masa kehamilannya maupun proses persalinan. Namun, hanya sebanyak 13 persen yang mengalami ketakutan berlebihan hingga memutuskan untuk menunda atau menghindari kehamilan. Ada dua jenis tokophobia yang biasanya dialami, yaitu primer dan sekunder.
Tokophobia primer adalah kondisi saat rasa takut muncul pada wanita yang belum pernah hamil sama sekali. Rasa takut ini biasanya muncul setelah menikah atau bahkan di awal-awal masa remaja. Oleh sebab itu, banyak wanita yang justru melakukan aborsi hingga adopsi.
Sementara tokophobia sekunder adalah kondisi yang justru terjadi pada wanita yang sudah pernah hamil dan melahirkan. Biasanya, kondisi ini disebabkan karena kehamilan dan kelahiran anak pertama yang cukup traumatis hingga membuatnya punya ketakutan berlebih. Kelahiran normal, keguguran, atau lahir mati menjadi penyebab paling umum seseorang terkena tokophobia sekunder.
Saat Anda mengalami kondisi ini, biasanya berbagai gejala yang mungkin muncul seperti:
Biasanya, berbagai gejala ini akan muncul dan terpicu saat melihat orang hamil atau membaca, mendengar, dan menonton hal-hal yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan. Jika dibiarkan kondisi ini tentu akan sangat memengaruhi kesehatan fisik dan mental sang ibu maupun janin.
Bahkan, ada kemungkinan Anda justru akan mengalami persalinan yang lama dan menyulitkan. Pasalnya, hormon adrenalin akan dilepaskan saat Anda merasa stres. Hormon adrenalin ini disebut-sebut bisa memperlambat kontraksi rahim.
Semua wanita bisa mengalami rasa takut hamil dan melahirkan yang begitu besar tetapi ada beberapa orang yang lebih berisiko, seperti:
Jika Anda mengalami tokophobia, konsultasikan hal ini pada dokter kandungan Anda. Nantinya, dokter akan membantu merujuk Anda pada pihak yang tepat untuk mendapatkan perawatan tambahan. Wenzel, seorang ahli terapi perilaku kognitif menyatakan bahwa mengatasi fobia hanya bisa dengan cara dihadapi, bukan dihindari.
Menonton video persalinan, mendengar cerita wanita lain tentang perjalanan kehamilan mereka, dan menuliskan harapan akan kelahiran yang diinginkan menjadi alternatif strategi yang mungkin dianjurkan. Cara ini dilakukan agar wanita yang mengalami tokophobia bisa menolerir kecemasannya. Dengan begitu, lama-lama mereka menyadari bahwa kenyaataan yang akan dihadapi tak seburuk apa yang ada dalam pikirannya.
Jika Anda masih sangat takut melahirkan bahkan saat mendekati tanggal persalinan, konsultasikan dengan dokter mengenai kemungkinan operasi caesar. Dokter akan membantu Anda memberi tahu risiko dan manfaat operasi caesar dibandingkan dengan melahirkan normal.
Selain itu, dokter dan terapis biasanya akan memberikan Anda perawatan tambahan lainnya termasuk psikoterapi dan obat untuk membantu mengatasi kecemasan. Hypnobirthing juga bisa menjadi cara yang direkomendasikan untuk membanu mengatasi ketakutan Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar