Jadi, menghindari kontak mata dengan seseorang tak selalu berarti Anda enggan bicara dengan orang lain atau tidak memerhatikan kata-katanya. Bisa saja sebenarnya Anda merasa tidak nyaman bertatapan mata lama-lama dengan lawan bicara karena otak Anda yang memang bereaksi berlebihan.
Apa yang harus dilakukan supaya lebih nyaman saat harus bertatapan?
Menurut seorang pakar psikologi sosial sekaligus peneliti dari University of Tampere di Finlandia, Jari K. Hietanen, kebanyakan berpikir soal interaksi Anda dengan orang lain justru akan membuat Anda lebih gugup dan tidak nyaman saat bertatapan mata dengan lawan bicara. Kalau Anda memang merasa tak nyaman harus bertatapan dengan orang lain, tidak perlu dipaksakan.
Anda bisa memilih posisi bicara yang lebih nyaman. Misalnya duduk bersebelahan dengan lawan bicara. Dengan begitu, Anda tidak perlu menatap langsung ke arah lawan bicara Anda.
Namun, kadang kontak mata benar-benar tidak bisa dihindari. Contohnya kalau Anda sedang diwawancara untuk sebuah pekerjaan. Karena itu, penting juga untuk melatih kemampuan berkomunikasi lewat tatapan mata. Anda bisa melatihnya dengan orang-orang terdekat, misalnya dengan membiasakan diri menatap mata lawan bicara selama beberapa detik. Lama-lama, otak Anda akan menyesuaikan diri saat harus bertatapan dengan orang lain.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar