Beberapa orang dapat mengalami ketakutan berlebihan saat melihat atau memikirkan tentang cacing. Kondisi ini umum dikenal sebagai fobia cacing atau scoleciphobia. Kenali lebih lanjut mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya berikut ini.
Apa itu scoleciphobia?
Scoleciphobia atau fobia cacing adalah ketakutan berlebihan dan tidak masuk akal pada cacing.
Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari “scoleci” yang berarti cacing dan “phobos” yang berarti ketakutan.
Ketika seseorang dengan fobia cacing melihat atau memikirkan mengenai cacing, mereka akan merasakan kecemasan hebat yang tidak terkendali.
Meski demikian, mereka menyadari bahwa ketakutan yang dialaminya tersebut tidak beralasan.
Jenis fobia ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat pengidapnya harus sering berada di lingkungan yang terdapat cacing, misalnya kebun atau sawah.
Di samping itu, kondisi yang juga disebut vermiphobia atau helminthophobia ini sering dikaitkan dengan rasa takut berlebihan terhadap kuman alias mysophobia.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 3–15% populasi umum di seluruh dunia memiliki fobia spesifik pada satu waktu dalam hidupnya. Dari angka tersebut, ketakutan terhadap ketinggian dan hewan merupakan jenis fobia yang paling umum.
Tanda dan gejala scoleciphobia
Scoleciphobia termasuk fobia spesifik. Menurut National Institute of Mental Health, kondisi ini merujuk pada rasa takut berlebih pada sesuatu yang tidak atau hanya menimbulkan sedikit bahaya.
Orang yang mengalami fobia cacing akan menunjukkan perilaku menghindar, seperti menolak berjalan di area berumput atau enggan keluar saat hujan karena takut melihat cacing.
Bahkan, pengidap scoleciphobia mungkin tidak dapat mengendalikan pikiran dan perilakunya ketika membayangkan cacing atau hal-hal yang berhubungan dengannya.
Terdapat pula beberapa tanda dan gejala fobia cacing secara fisik, antara lain:
- detak jantung meningkat,
- keringat berlebihan,
- napas cepat dan terengah-engah,
- pusing hingga merasa ingin pingsan,
- mual dan muntah,
- sakit perut,
- otot tegang, serta
- tubuh gemetar atau tremor.
Penyebab scoleciphobia
Penyebab fobia cacing belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa kondisi berikut ini dapat meningkatkan risiko seseorang untuk memiliki scoleciphobia.
1. Pengalaman traumatis
Pengalaman buruk pada masa kanak-kanak, seperti pernah terkena cacingan atau melihat cacing dalam jumlah banyak, bisa menjadi penyebab scoleciphobia.
2. Faktor lingkungan
Pengaruh masyarakat di lingkungan sekitar yang menganggap bahwa cacing adalah binatang yang berbahaya dan menjijikan bisa memperkuat ketakutan seseorang terhadap cacing.
3. Riwayat keluarga
Seseorang dengan riwayat keluarga yang memiliki gangguan kecemasan atau fobia, termasuk fobia cacing, lebih berisiko untuk mengalami kondisi serupa.
4. Sensitivitas sensorik
Seseorang dengan sensitivitas sensorik atau kepekaan indera yang tinggi dapat merasa tidak nyaman dengan tekstur dan bentuk cacing sehingga lebih rentan memiliki scoleciphobia.
Diagnosis scoleciphobia
Jika Anda mengalami ketakutan yang berlebihan dan tidak masuk akal terhadap cacing, dokter akan merujuk Anda untuk bertemu dengan psikolog atau psikiater.
Diagnosis fobia spesifik mencakup wawancara serta evaluasi gejala, salah satunya didasarkan pada kriteria dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).
Anda kemungkinan memiliki scoleciphobia bila memiliki beberapa kriteria seperti berikut ini.
- Mengalami ketakutan yang berlebihan dan tidak rasional terhadap cacing.
- Ketakutan muncul secara konsisten setiap kali melihat atau memikirkan cacing.
- Menyadari bahwa ketakutan ini berlebihan atau tidak masuk akal, tetapi sulit untuk mengendalikan perasaan tersebut.
- Dengan sengaja menghindari situasi dan tempat yang terdapat cacing. Perilaku ini sering muncul hingga berpotensi mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Gejala berlangsung selama lebih dari enam bulan serta menimbulkan gangguan signifikan terhadap kehidupan sosial dan profesional.
Cara menangani scoleciphobia
Orang yang memiliki ketakutan berlebihan pada cacing tidak selalu memerlukan bantuan medis.
Umumnya, penanganan fobia secara medis baru disarankan bila Anda mengalami kondisi yang parah sehingga bisa mengganggu pekerjaan dan aktivitas sehari-hari lainnya.
Apabila Anda atau orang terdekat Anda mengalami scoleciphobia, berikut ini adalah sejumlah metode pengobatan yang dapat dilakukan.
1. Terapi paparan
Terapi paparan atau exposure therapy berfokus untuk mengurangi ketakutan dengan menghadapkan pasien secara bertahap kepada cacing.
Terapis pada mulanya akan menunjukkan gambar atau video cacing. Jika pasien telah mampu menghadapi ketakutannya, ia mungkin akan dipertemukan langsung dengan cacing.
Dengan dukungan terapis dan paparan terhadap pemicu rasa takut secara bertahap ini, pasien diharapkan lebih mampu mengendalikan ketakutannya.
2. Terapi perilaku kognitif
Terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT) adalah pendekatan terapi yang melibatkan identifikasi dan perubahan pola pikir negatif terhadap cacing.
Dengan CBT, pasien akan diajarkan cara mengenali dan mengubah pikiran atau perasaan tidak rasional yang memicu ketakutan mereka.
Terapis juga akan mengajarkan teknik untuk mengelola kecemasan sehingga pasien bisa memberikan respons yang lebih positif saat harus menghadapi cacing.
3. Obat-obatan
Apabila ketakutan yang dirasakan sangat ekstrem sampai mengganggu aktivitas harian, dokter spesialis kesehatan jiwa atau psikiater mungkin akan meresepkan obat-obatan.
Obat antikecemasan dan antidepresan bisa membantu mengurangi gejala terkait fobia. Namun, umumnya penggunaan obat-obatan hanya bersifat sementara.
Terapi psikologi atau psikoterapi tetap diperlukan untuk mengatasi akar masalah dan membangun kemampuan untuk mengendalikan rasa takut.
Scoleciphobia bisa mengganggu berbagai aspek kehidupan. Namun, dengan penanganan yang tepat, ketakutan berlebihan terhadap cacing ini dapat dikelola dengan baik.
Kesimpulan
- Scoleciphobia adalah ketakutan berlebihan dan tidak masuk akal terhadap cacing.
- Gejala fobia cacing meliputi peningkatan detak jantung, berkeringat secara berlebihan, kecemasan yang hebat, dan perilaku menghindari tempat-tempat yang terdapat cacing.
- Penanganan fobia spesifik ini harus dilakukan bersama dengan psikolog atau psikiater.
- Penanganan bisa berupa terapi paparan, terapi perilaku kognitif, serta pemberian obat-obatan agar pasien mampu mengendalikan rasa takut pada pemicunya.