Beberapa orang bahkan merasa gelisah sampai-sampai membayangkan bagaimana bila hal tersebut terjadi pada mereka. Karena itu, mereka jadi merasa seakan-akan berada dalam situasi yang berbahaya. Mereka takut ingatan tentang foto tersebut akan terbawa sampai mimpi.
Belum lagi, ketika mengunggah foto tersebut ke media sosial, Anda tidak bisa memastikan bahwa semua orang yang akan melihatnya tidak memiliki pengalaman traumatis di masa lalu.
Bayangkan bila foto itu sampai pada orang-orang yang pernah mengalami kecelakaan. Tentu efek traumanya bisa lebih parah. Memori yang berusaha mereka kubur dalam-dalam seakan muncul kembali dengan jelas layaknya putaran video.
Apalagi bila mereka juga kehilangan orang terdekat dalam peristiwa itu. Mereka jadi harus teringat kembali atas kehilangan yang telah dialami.
Mengalihkan ketakutan dengan cara yang sehat

Walau sudah berusaha untuk menghindari topik-topik sensitif yang berkaitan dengan berita kecelakaan yang baru saja terjadi, adakalanya Anda tak bisa menghindar dan telanjur melihat foto atau rekaman video kecelakaan tersebut.
Agar tidak terus terbayang-bayang, segera isi pikiran dengan hal-hal yang lebih positif. Perlu Anda tahu, otak manusia sebenarnya memiliki fokus yang terbatas. Anda hanya bisa menyimpan sekian banyak pikiran ketika benar-benar dalam kesadaran penuh.
Oleh karena itu, coba alihkan pikiran negatif dengan memaparkan otak Anda pada sesuatu yang lebih cerah. Tontonlah video atau seri drama yang Anda senangi dan tenggelamkan fokus Anda di sana. Anda juga bisa membuka galeri berisi gambar yang dapat membuat Anda tertawa.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar