backup og meta

Mengenal FoPO, Ketakutan terhadap Pendapat Orang Lain

Mengenal FoPO, Ketakutan terhadap Pendapat Orang Lain

Dalam percakapan di dunia nyata atau maya, mungkin Anda pernah mendengar istilah FoPO. Apa sebenarnya arti dari FoPO? Bagaimana hal ini memengaruhi hubungan sosial Anda dalam kehidupan sehari-hari? Cari tahu selengkapnya dalam pembahasan berikut ini.

Apa itu FoPO?

FoPO adalah singkatan dari Fear of Other People’s Opinions. Secara harfiah, istilah ini dapat diartikan sebagai ketakutan terhadap pendapat orang lain. 

Biasanya, FoPO terjadi saat seseorang terlalu khawatir tentang apa yang dipikirkan atau diucapkan oleh orang lain terhadap dirinya.

Rasa takut ini bisa memengaruhi keputusan, tindakan, dan bahkan perasaan orang tersebut di dalam kehidupan sehari-hari.

Michael Gervais, seorang psikolog dan penulis dalam buku berjudul The First Rule of Mastery, menyebutkan bahwa FOPO merupakan penghambat terbesar potensi manusia.

Ia menjelaskan bahwa kekhawatiran terhadap pendapat orang lain telah menimbulkan obsesi yang tidak sehat dan irasional. Hal ini berdampak negatif pada semua aspek kehidupan.

Perbedaan FoMO dan JoMO

Selain FoPO, ada pula istilah populer FoMO dan JoMO. Berikut ini perbedaannya.
  • FoMO: singkatan dari Fear of Missing Out, yakni perasaan rasa takut dan khawatir akan ketinggalan kabar atau tren yang sedang berlangsung.
  • JoMO: singkatan dari Joy of Missing Out, yaitu perasaan senang dan puas saat memilih tidak terlibat dalam suatu kegiatan atau perbincangan tertentu.

Ciri-ciri orang mengalami FoPO

Sejumlah tanda umum yang menunjukkan seseorang mengalami FoPO adalah sebagai berikut.

  • Merasa cemas terhadap pikiran dan pendapat orang lain.
  • Mudah kehilangan kepercayaan diri meski dengan kritik atau komentar sepele.
  • Melakukan isolasi sosial karena takut merasa dihakimi dan menerima komentar negatif.
  • Cenderung sulit dalam mengambil keputusan karena khawatir akan pendapat orang lain.
  • Punya dorongan yang kuat untuk diterima oleh semua orang, bahkan dalam situasi yang mungkin tidak penting.

Penyebab FoPO

fear of other people's opinions

Ketakutan akan pendapat orang lain ini dapat menghambat kebebasan bertindak, mengurangi rasa percaya diri, dan memengaruhi kesehatan mental Anda.

Adapun, sejumlah penyebab dari fenomena FoPO yang umum ditemui adalah sebagai berikut.

  • Pengalaman masa lalu. Pengalaman buruk di masa lalu, seperti bullying atau dihakimi orang lain, bisa membentuk rasa takut yang mendalam terhadap opini orang lain.
  • Tekanan sosial. Adanya tekanan untuk tampil sempurna agar diterima dan diakui oleh orang lain bisa menyebabkan FoPO.
  • Perfeksionisme. Orang yang perfeksionis takut melakukan kesalahan yang akan dinilai negatif oleh orang lain.
  • Kurang percaya diri. Kurangnya kepercayaan pada kemampuan sendiri bisa membuat seseorang berusaha mencari validasi dari orang lain.
  • Lingkungan dan pola asuh. Lingkungan yang menuntut kesempurnaan atau orang tua yang terlalu mengontrol dapat membuat seseorang tumbuh dengan rasa takut terhadap pendapat orang lain.

Cara mengatasi FoPO

Mengatasi fenomena ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Berikut ini adalah beberapa cara yang efektif untuk mengatasi FoPO dalam diri Anda.

1. Bangun rasa percaya diri

Membangun kepercayaan diri yang baik adalah langkah awal untuk melepaskan diri dari FoPO.

Mulailah dengan fokus pada kelebihan diri dan berlatih untuk berpikir positif. Secara perlahan, rasa percaya diri ini akan menjadi “tameng” terhadap rasa takut akan pendapat orang lain.

2. Latih mindfulness

Dengan mempraktikkan mindfulness, Anda akan lebih sadar terhadap perasaan dan pikiran dari dalam diri sendiri sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh pendapat orang lain.

Anda bisa mempraktikkan meditasi mindfulness dengan banyak cara, misalnya melakukan teknik pernapasan dalam untuk membantu mengurangi kecemasan.

3. Batasi penggunaan media sosial

media sosial

Media sosial sering kali memicu dan memperparah FoPO. Jika Anda terjebak dalam kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain, batasilah waktu untuk bermain media sosial.

Anda juga dapat membisukan (mute) konten yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Di samping itu, fokuslah pada aktivitas lain yang lebih produktif, misalnya membaca buku atau olahraga.

4. Tetapkan batasan yang sehat

Salah satu kunci penting dalam mengatasi FoPO ialah belajar untuk mengatakan “tidak”. Perlu dipahami bahwa Anda tidak perlu selamanya menyenangkan orang lain.

Terlalu sering memprioritaskan pendapat orang lain melebihi kebutuhan sendiri bisa merugikan diri Anda.

Saat Anda terus-menerus berupaya memenuhi ekspektasi orang lain, hal ini bisa memicu stres dan kecemasan. Pada akhirnya, hal ini bisa menghambat kebahagiaan dan perkembangan diri Anda. 

5. Fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan

Alih-alih memikirkan opini atau pendapat dari orang lain, lebih baik pusatkan perhatian terhadap tindakan dan keputusan yang mampu Anda kendalikan.

Dengan memperkuat pengaruh atas diri sendiri dan melepaskan hal-hal di luar kendali, Anda dapat merasa lebih tenang dan percaya diri dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

FoPO yang tidak bisa Anda kendalikan bisa menjadi tanda gangguan kecemasan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konselor atau psikolog jika Anda mengalaminya.

Mereka bisa membantu Anda memahami akar masalah yang mendasari hal ini serta menemukan strategi yang tepat untuk mengatasinya.

Kesimpulan

  • FoPO atau Fear of Other People’s Opinions adalah rasa takut terhadap pendapat orang lain yang dapat memengaruhi keputusan dan tindakan sehari-hari.
  • Fenomena ini dapat disebabkan oleh pengalaman masa lalu, tekanan sosial, kurangnya rasa percaya diri, perfeksionisme, dan pola asuh yang ketat.
  • Untuk mengatasi hal ini, Anda harus membangun rasa percaya diri, melatih mindfulness, membatasi media sosial, dan fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Gervais, M. (2023). What is FOPO? This harmful mental cycle could be holding you back. Katie Couric Media. Retrieved October 5, 2024, from https://katiecouric.com/entertainment/book-guide/what-is-fopo-michael-gervais-book/

Wilson, J. (2024). Do you have ‘FOPO’? Here’s how to spot the damaging habit. HuffPost. Retrieved October 5, 2024, from https://www.huffpost.com/entry/fopo-fear-of-peoples-opinions_l_663104cce4b0849b2edd0bce

Chugh, S. (2024). How does FOPO hinder professional growth? Learn 5 ways to overcome it. Emeritus. Retrieved October 5, 2024, from https://emeritus.org/blog/what-is-fopo/

Limiting social media boosts mental health, the negatives of body positivity, and more research. (2023). American Psychological Association. Retrieved October 5, 2024, from https://www.apa.org/monitor/2023/11/benefits-limiting-social-media

Mindfulness. (n.d.). American Psychological Association. Retrieved October 5, 2024, from https://www.apa.org/topics/mindfulness

Versi Terbaru

14/10/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Contoh Perbedaan Pendapat Keluarga dan Cara Mengatasinya

Sebenarnya, Apa Beda Cemas dan Gangguan Kecemasan?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan