backup og meta

Chronophobia, Ketakutan Berlebih pada Waktu yang Berlalu

Chronophobia, Ketakutan Berlebih pada Waktu yang Berlalu

Pernahkah Anda merasa waktu berjalan lebih cepat saat menghadapi ujian sehingga Anda merasa takut karenanya? Jika ya, tak perlu khawatir karena ini adalah hal yang wajar. Namun, rasa takut ini berbeda dengan yang dialami orang-orang dengan chronophobia (fobia waktu). Apa itu?

Apa itu chronophobia?

Chronophobia (kronofobia) adalah ketakutan yang berlebihan pada berlalunya waktu. Ini merupakan salah satu bentuk fobia spesifik.

Orang dengan gangguan kondisi ini merasakan ketidaknyamanan dan ketakutan yang intens saat memikirkan waktu yang berlalu begitu saja.

Fobia sendiri merupakan ketakutan yang berlebihan pada situasi atau objek yang sebenarnya tidak berbahaya, tidak realistis, dan kadang tidak masuk akal.

Seperti halnya “waktu” yang seharusnya dianggap sebagai bagian dari kehidupan, ini bisa menjadi hal yang ditakutkan oleh beberapa orang. 

Perlu Anda pahami bahwa fobia beda dengan rasa takut biasa. Rasa takut akibat fobia sering kali mengganggu aktivitas dan hubungan.

Lambat laun, ketakutan ini akan bertambah parah dan dapat menurunkan kualitas hidup pengidapnya.

Berdasarkan studi pada Asian Journal of Psychiatry (2020), ketakutan berlebihan terhadap berlalunya waktu mengalami peningkatan selama pandemi COVID-19.

Tanda dan gejala chronophobia

automatonophobia
Sumber: Good Therapy

Menurut situs Cleveland Clinic, orang yang mengalami ketakutan pada waktu terkadang merasa seolah-olah jiwa mereka terpisah dengan raganya.

Saat fobianya kambuh, pengidapnya merasa bukan dirinya sendiri dan lingkungan di sekitarnya terasa asing, aneh, dan tidak nyata. Kondisi ini dikenal juga dengan sebutan depersonalisasi-derealisasi.

Saat Anda mengalami ketakutan, otak masuk dalam mode fight-or-flight. Namun karena ketakutannya terlalu besar, otak menjadi kewalahan.

Akibatnya, otak memutus hubungan dengan realita sementara waktu sebagai bentuk pertahanan diri.

Selain gejala di atas, orang dengan chronophobia juga bisa mengalami tanda-tanda seperti berikut.

  • Tubuh menggigil atau anggota tubuh tremor.
  • Pusing dan sakit kepala.
  • Keringat berlebihan (hiperhidrosis).
  • Jantung berdebar-debar.
  • Mual.
  • Sesak napas (dispnea).
  • Maag atau gangguan pencernaan lainnya (dispepsia).

Gejala fobia yang muncul dapat berbeda-beda pada setiap orang. Bahkan, beberapa pengidapnya  mungkin mengalami gejala yang tidak disebutkan di atas. 

Jika Anda mengalami gejala yang disebutkan di atas secara intens, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter, psikolog, maupun psikiater.

Terlebih lagi jika gejalanya membuat Anda kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari, seperti merasa depresi, sesak, dan terisolasi.

Penyebab chronophobia

Penyebab utama kecemasan pada berjalannya waktu menurut beberapa peneliti adalah campuran dari faktor lingkungan dan genetika. 

Sebagai contoh, orang yang memiliki penyakit parah dan didiagnosis masa hidupnya hanya beberapa tahun sangat mungkin mengalami gangguan kecemasan ini. 

Ketakutan ekstrem yang muncul diyakini berasal dari ketidakmampuan untuk mengendalikan waktu yang terus berjalan, kematian yang semakin mendekat (terkait diagnosis dan prognosis), dan waktu yang berjalan terasa sangat cepat. 

Faktor risiko chronophobia

Semua orang dapat mengalami fobia pada waktu yang terus berjalan. Namun, orang-orang dengan kondisi berikut berpeluang besar mengalaminya.

  • Lansia dan orang dengan penyakit parah yang diliputi kekhawatiran tentang ajalnya. Mereka bisa terobsesi dengan jumlah hari yang tersisa untuk hidup, dan hal inilah yang menyebabkan kecemasan ekstrem.
  • Punya penyakit mental, seperti PTSD, gangguan kecemasan, atau serangan panik. 
  • Berada di penjara, terutama yang menjalani hukuman jangka panjang. Mereka mungkin merasa waktu berjalan terlalu lambat atau terlalu cepat dan sering menghitung hari hingga pembebasan.
  • Pernah menjadi korban bencana alam, kecelakaan, perang, atau memiliki trauma psikologis yang mengancam jiwa. 

Diagnosis chronophobia

Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis fobia pada waktu yang terus berlalu. Meski begitu, dokter biasanya menggunakan evaluasi kesehatan mental melalui wawancara.

Pertanyaan dalam wawancara tersebut biasanya mencakup:

  • gejala yang dialami,
  • riwayat gangguan kesehatan mental, seperti fobia atau gangguan kecemasan, serta
  • riwayat trauma psikologis.

Pengobatan chronophobia

Perawatan fobia pada waktu dapat berbeda pada tiap pasien. Pilihan pengobatannya akan disesuaikan dengan respons pasien terhadap pengobatan dan keparahan kondisi.

Berikut berbagai pengobatan yang biasanya direkomendasikan dokter untuk orang yang takut berlebihan dengan waktu.

1. Terapi perilaku kognitif (CBT) 

Terapi perilaku kognitif merupakan jenis konseling yangbertujuan untuk mengubah cara berpikir dan berperilaku seseorang.

Perawatannya dapat melibatkan pemaparan bertahap terhadap rasa takut sehingga perasaan takut akan berkurang seiring waktu.

2. Hipnoterapi

Hipnoterapi adalah terapi dengan cara memberikan sugesti melalui alam bawah sadar. Pengobatan chronophobia ini membantu pasien membingkai kembali rasa takut menjadi lebih positif sehingga rasa takut menjadi berkurang. 

3. Meditasi dan yoga

Kedua latihan ini dapat membantu mengendalikan kecemasan berlebihan. Meditasi dapat meningkatkan mindfulness dan mengurangi respons stres.

Dengan meditasi visualisasi, pasien dapat belajar perlahan-lahan menghadapi ketakutan dalam pikiran sebelum menghadapinya di dunia nyata.

Sementara itu, yoga menggabungkan gerakan tubuh, pernapasan, dan meditasi yang menenangkan sistem saraf dan mengurangi kecemasan.

4. Minum obat

Pada beberapa kasus chronophobia, dokter mungkin meresepkan obat-obatan. Memang tidak ada obat yang dapat mengobati fobia ini.

Akan tetapi, beberapa obat dapat membantu mengendalikan serangan panik yang muncul, misalnya obat antidepresan.

Pencegahan chronophobia

Fobia sering kali disebabkan oleh hal-hal yang tidak dapat Anda kontrol sepenuhnya. Meski tidak dapat dicegah, Anda tetap dapat menerapkan berbagai cara untuk mengelola stres dan kecemasan. 

Anda bisa bepergian, menghabiskan waktu bersama orang terkasih, menulis jurnal, berkebun, olahraga, atau melakukan hal apa pun yang Anda sukai. Jangan ragu untuk melakukan konsultasi ke psikolog jika dibutuhkan. 

Perasaan cemas dan takut merupakan bagian dari emosi dalam diri. Meskipun normal terjadi dan tubuh membutuhkannya pada situasi tertentu, rasa cemas dan takut yang berlebihan tetap perlu menjadi perhatian.

Sesekali Anda mungkin pernah merasakan cemas dengan bergulirnya waktu, bertambahnya usia, dan kematian yang belum pasti kapan terjadi. Namun, jangan sampai hal ini membuat Anda terjebak di dalamnya. 

Ketimbang sibuk memikirkan ketakutan ini, alangkah baiknya mengalihkan pikiran dengan berbagai kegiatan untuk membuat waktu Anda jadi lebih berharga.

Kesimpulan

  • Chronophobia (kronofobia) adalah ketakutan yang berlebihan pada waktu yang berlalu.
  • Kondisi ini lebih mungkin dialami oleh lansia, orang dengan penyakit parah, orang dengan gangguan mental, orang yang berada di penjara, dan penyintas bencana alam.
  • Penanganan untuk kondisi ini biasanya berupa terapi perilaku kognitif, hipnoterapi, meditasi, dan pemberian obat jika perlu.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cleveland Clinic. (n.d.). Chronophobia: Fear of time. Cleveland Clinic. Retrieved February 24, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22579-chronophobia-fear-of-time

UW Medicine. (n.d.). Chronophobia: The fear of time passing and how to manage it. Right as Rain by UW Medicine. Retrieved February 24, 2025, from https://rightasrain.uwmedicine.org/mind/well-being/chronophobia-fear-of-time-passing

National Health Service (NHS). (n.d.). Phobias – Treatment. NHS. Retrieved February 24, 2025, from https://www.nhs.uk/mental-health/conditions/phobias/treatment/

Naguy, A., Moodliar-Rensburg, S., & Alamiri, B. (2020). Coronaphobia and chronophobia – A psychiatric perspective. Asian journal of psychiatry, 51, 102050. https://doi.org/10.1016/j.ajp.2020.102050

Mayo Clinic. (2022, December 13). Depersonalization-derealization disorder. Mayo Clinic. Retrieved February 24, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/depersonalization-derealization-disorder/symptoms-causes/syc-20352911

Versi Terbaru

04/03/2025

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Mengenal Xenophobia, Ketakutan Berlebih pada Orang Asing

Ranidaphobia, Rasa Takut Berlebihan pada Kodok dan Katak


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan