Atychiphobia atau juga disebut fobia kegagalan dapat menyebabkan dampak serius terhadap kesehatan mental. Untuk mengenal lebih dalam tentang penyebab dan cara mengatasi rasa takut gagal yang berlebihan, simak pembahasannya di bawah ini.
Apa itu atychiphobia?
Atychiphobia adalah ketakutan yang berlebihan pada kegagalan. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yakni “atyches” yang berarti kesialan dan “phobos” yang artinya rasa takut.
Orang yang mengalami atychiphobia mungkin merasa cemas dan takut untuk mengambil risiko atau mencoba hal-hal baru karena takut gagal.
Sebagai contoh, mereka yang takut mendapatkan nilai buruk mungkin menolak untuk ikut ujian.
Tidak hanya untuk urusan profesional, pengidap fobia spesifik ini juga mungkin merasakan takut akan hubungan yang gagal atau mengecewakan orang lain.
Pada kasus yang cukup parah, atychiphobia dapat menghambat potensi pengembangan pribadi dan profesional seseorang.
Selain itu, Anda yang mengalami ketakutan tidak wajar ini juga bisa mengalami masalah emosi dan gangguan mental, seperti rasa malu, rendah diri, depresi, hingga kecemasan.
Ciri-ciri orang dengan atychiphobia
Sebagian besar orang mungkin takut mengalami kegagalan. Akan tetapi, ketakutan yang dirasakan oleh orang-orang dengan atychiphobia sangatlah berlebihan dan tidak masuk akal.
Anda yang mengalami fobia ini mungkin menyadari bahwa rasa takut tersebut tidak wajar, tetapi tidak mampu mengendalikan emosi tersebut.
Orang yang memiliki fobia terhadap kegagalan mungkin menunjukkan beberapa ciri berikut.
- Takut untuk melakukan tugas sederhana di rumah, sekolah, atau tempat kerja.
- Cenderung menunda-nunda untuk melakukan tugas atau aktivitas.
- Merasa cemas akan dihakimi oleh orang lain.
- Memiliki pandangan hidup yang negatif alias pesimistis.
- Tidak mampu menjaga hubungan baik dengan orang lain.
- Mudah marah atau tersinggung.
- Menolak menerima kritik atau saran yang membangun.
Pengidap fobia juga kerap mengalami serangan panik yang ditandai gejala fisik, meliputi:
- berkeringat,
- tubuh gemetar,
- napas terengah-engah,
- jantung berdebar tidak beraturan,
- rasa tidak nyaman atau nyeri pada dada,
- pusing dan merasa ingin pingsan,
- mual, dan
- perut tidak nyaman.
Penyebab atychiphobia
Fobia pada kegagalan dapat memiliki penyebab yang sama dengan munculnya perfeksionisme, yakni keinginan untuk menyelesaikan sesuatu dengan baik dan sempurna.
Adapun, beberapa hal yang berpotensi menyebabkan atychiphobia adalah sebagai berikut.
1. Pengalaman masa lalu
Beberapa kasus fobia kegagalan berkaitan dengan pengalaman traumatis pada masa lalu.
Perasaan takut berlebihan mungkin timbul bila Anda mengalami kegagalan yang menimbulkan dampak buruk, misalnya kesalahan dalam pekerjaan yang berujung pemecatan.
2. Pola pengajaran
Studi pada 340 atlet yang diterbitkan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health (2019) menemukan bahwa gaya pelatihan berpengaruh pada perasaan takut gagal.
Diketahui bahwa atlet yang menerima pola pengajaran yang ketat dan mengekang mempunyai tingkat ketakutan akan kegagalan yang sedang hingga tinggi.
3. Rasa percaya diri rendah
Orang dengan atychiphobia sering kali memiliki tingkat percaya diri yang rendah. Mereka mungkin merasa tidak mampu mengatasi kesulitan dan menghadapi perubahan dalam hidup.
4. Tekanan lingkungan
Berbagai tekanan dari lingkungan, baik itu yang berasal dari keluarga, teman, atau pekerjaan, berpotensi besar menjadi penyebab atychiphobia.
Standar yang sangat tinggi dan ekspektasi yang tidak realistis dapat menciptakan rasa takut terhadap kegagalan pada diri seseorang.
5. Riwayat keluarga
Fobia mungkin timbul akibat anak-anak yang meniru perilaku orangtua. Apabila orangtua takut akan kegagalan, si anak dapat saja membentuk ketakutan yang sama.
Atychiphobia dan fobia lainnya
Seseorang dapat mengidap banyak fobia dalam satu waktu. Dikutip dari Cleveland Clinic, fobia kegagalan bisa terjadi bersamaan dengan ketakutan berlebihan akan sekolah (scolionophobia) pada anak-anak dan remaja. Penanganan atychiphobia
Rasa takut akan kegagalan bisa mengganggu kehidupan orang-orang yang memilikinya. Itu sebabnya, mereka membutuhkan bantuan dari ahli kesehatan mental untuk mengatasi kondisi ini.
Secara umum, cara mengatasi fobia ini bisa melibatkan terapi psikologi (psikoterapi), penggunaan obat-obatan, atau kombinasi keduanya seperti berikut.
1. Terapi kognitif perilaku
Terapi perilaku kognitif adalah psikoterapi yang paling umum digunakan untuk mengatasi fobia. Psikoterapi ini akan membantu Anda mengubah pola pikir negatif terkait kegagalan.
Dengan bimbingan psikolog, Anda bisa melihat bahwa beberapa situasi yang dianggap sebagai kegagalan sebenarnya memberikan peluang positif untuk belajar dan berkembang.
Psikolog juga akan mengajarkan strategi untuk mengatasi atychiphobia, seperti dengan melatih diri untuk mengucapkan permintaan maaf dan berusaha memperbaiki kesalahan.
2. Terapi desensitisasi
Terapi desensitisasi dilakukan dengan menghadapkan Anda pada sumber ketakutan. Namun, tenang saja, terapi ini dilakukan pada lingkungan yang aman bersama dengan psikolog Anda.
Sebagai contoh, pada beberapa pertemuan pertama, psikolog akan meminta Anda untuk mengingat kembali situasi pemicu rasa takut terhadap kegagalan pada masa lalu.
Psikolog akan melihat respons Anda saat menghadapi ketakutan tersebut. Mereka juga dapat mengajarkan teknik meditasi atau pernapasan untuk mengatasi rasa takut yang muncul.
3. Obat-obatan
Tidak selamanya Anda perlu minum obat untuk mengatasi atychiphobia. Namun, dalam kondisi tertentu, kombinasi psikoterapi dan obat-obatan mungkin dibutuhkan.
Dokter spesialis kejiwaan atau psikiater umumnya akan meresepkan obat bila Anda mengidap gangguan mental, seperti depresi atau gangguan kecemasan.
Pemahaman terhadap fobia kegagalan bisa membantu Anda menentukan langkah yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut.
Selain bantuan profesional, penting juga bagi Anda untuk meminta dukungan orang terdekat, termasuk keluarga, pasangan, dan teman, agar pengobatan jadi lebih efektif.
Kesimpulan
- Atychiphobia atau fobia kegagalan bisa berdampak serius terhadap kehidupan pengidapnya.
- Beberapa ciri orang yang mengidap kondisi ini yaitu takut melakukan tugas sederhana, pandangan hidup pesimistis, dan serangan panik yang memicu gejala fisik.
- Penanganan fobia dapat melibatkan psikoterapi, obat-obatan, atau kombinasi keduanya.
- Jika Anda merasakan takut gagal yang intens dan memengaruhi kehidupan sehari-hari, sebaiknya mintalah bantuan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.