Pasta gigi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari yang tak lepas demi menjaga kesehatan mulut. Ada berbagai produsen menciptakan banyak varian pasta gigi. Dengan banyaknya manfaat yang ditawarkannya, sebenarnya apa saja kandungan utama yang terdapat dalam pasta gigi?
Kandungan dalam pasta gigi
Pasta gigi mempunyai banyak rasa dan dijual dalam berbagai fungsi tertentu. Ada produk pasta gigi yang mengutamakan gigi putih, ada yang dibuat khusus untuk gigi sensitif, ada pula yang menjanjikan efek mulut segar sepanjang hari.
Terlepas dari keunggulannya, fungsi utama pasta gigi tetaplah untuk membersihkan gigi, melindungi gigi dari bakteri, dan mencegah gigi berlubang.
Berikut adalah komposisi bahan yang terkandung dalam pasta gigi.
1. Fluorida
Fluorida adalah salah satu bahan terpenting dalam kandungan pasta gigi, sebab bahan ini dapat mengurangi risiko karies gigi. Penurunan prevalensi karies gigi yang tercatat di negara-negara maju selama 30 tahun terakhir diketahui erat kaitannya dengan penggunaan pasta gigi berfluoride.
Bakteri di mulut hidup dari gula dan pati yang menempel pada gigi setelah makan. Fluoride membantu melindungi gigi dari asam yang dilepaskan bakteri saat memakan gula dan pati tersebut.
Fluorida bekerja dalam dua cara. Pertama, fluoride membuat enamel gigi lebih kuat sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dari asam yang dilepaskan oleh bakteri. Kedua, fluoride dapat memineralisasi kembali daerah gigi yang mulai membusuk sehingga kerusakan tidak cepat terjadi.
2. Agen abrasif
Kandungan selanjutnya yang tak kalah penting dalam pasta gigi adalah agen abrasif ringan. Agen abrasif merupakan bahan kasar yang telah dimondifikasi untuk membantu menghilangkan kotoran dan noda di permukaan gigi.
Dengan bantuan dari sikat gigi Anda, abrasif akan membersihkan gigi dari sisa makanan yang masih menempel.
Beberapa contoh agen abrasif yang sering digunakan untuk membuat pasta gigi adalah kalsium karbonat, gel silika terdehidrasi, aluminium oksida terhidrasi, magnesium karbonat, garam fosfat dan silikat.
3. Perasa
Ini termasuk pemanis buatan seperti sakarin yang sering ditambahkan pada pasta gigi untuk membuat rasanya lebih baik.
Rasa pasta gigi biasanya merupakan campuran dari beberapa komponen. Pasta gigi tersedia dalam banyak rasa, seperti rasa mint, lemon-lime, dan bahkan rasa permen karet serta buah-buahan untuk anak-anak.
Mayoritas orang lebih memilih pasta gigi yang memiliki rasa mint yang membuat mulut terasa segar dan bersih, meskipun hanya beberapa menit. Sensasi ini biasanya timbul karena kandungan perasa dan detergen dalam pasta gigi yang menyebabkan iritasi ringan pada mukosa mulut.
4. Humektan
Bahan ini digunakan dalam pasta gigi untuk mencegah hilangnya air dalam pasta gigi, sehingga produk ini tidak menjadi keras ketika terkena udara saat dibuka.
Humektan yang paling sering digunakan adalah gliserol dan sorbitol. Sayangnya, sorbitol dengan dosis besar dapat menyebabkan diare karena bertindak sebagai pencahar osmotik. FAO dan WHO merekomendasikan penggunaan sorbitol dibatasi sebesar 150 mg/kg per hari.
Oleh karena itu, penggunaan 60-70% pasta gigi yang mengandung sorbitol oleh anak kecil harus diawasi oleh orang tua.
5. Zat pengikat
Zat pengikat merupakan koloid hidrofilik yang mengikat air dan digunakan untuk menstabilkan formulasi pasta gigi dengan mencegah pemisahan fase padat dan fase cair.
Contoh zat pengikat yang biasanya termasuk dalam kandungan pasta gigi adalah karet alami (karaya dan tragakan), koloid rumput laut (alginat dan karet karagenan), dan selulosa sintetis (karboksimetil selulosa dan selulosa hidroksietil).
6. Pewarna
Pewarna juga ditambahkan ke pasta gigi, seperti titanium dioksida untuk pasta putih dan berbagai pewarna makanan untuk pasta atau gel berwarna.
7. Deterjen
Pasta gigi Anda bisa berbusa karena kandungan deterjennya. Deterjen dalam pasta gigi bersifat ringan, sehingga tidak mengiritasi jaringan mulut yang sensitif. Fungsinya kurang lebih serupa dengan bahan lainnya, yaitu untuk membantu membersihkan penumpukan plak pada gigi.
Deterjen yang paling umum ditemukan dalam pasta gigi adalah natrium lauril sulfat. Bahan ini berasal dari minyak kelapa atau minyak inti sawit. Meski ada rumor yang beredar bahwa natrium lauril sulfat berbahaya, bahan ini telah digunakan dengan aman selama lebih dari 50 tahun.
Bagaimana cara memilih pasta gigi yang tepat?
Terkadang, Anda mungkin bingung saat memilih pasta gigi yang akan dibeli. Banyaknya varian yang berbeda-beda juga menarik perhatian Anda untuk mencobanya.
Namun, apapun produk yang Anda pilih, pastikan untuk membeli pasta gigi yang mengandung fluorida setidaknya sebanyak 0,1 persen. Pasta gigi yang baik juga mengandung bahan aktif seperti hidrogen peroksida untuk bantu melawan plak dan mencegah gingivitis.
Bila Anda memiliki kondisi tertentu seperti gigi berlubang, gigi sensitif, atau penyakit gusi, konsultasikan kepada dokter guna mendapatkan rekomendasi mengenai pasta gigi yang cocok untuk Anda.