Saat mengalami refraksi mata (tidak bisa melihat dengan jelas), seseorang butuh pemeriksaan retinoskopi untuk menentukan perlu tidaknya pemakaian kacamata. Agar lebih jelas, berikut uraian seputar retinoskopi, mulai dari persiapan sampai hal yang perlu Anda perhatikan.
Apa itu retinoskopi?
Mengutip dari American Association for Pediatric Ophthalmology and Strabismus (AAPOS), retinoskopi adalah teknik pemeriksaan pupil untuk menentukan kelainan refraksi mata.
Refraksi mata adalah proses masuknya cahaya dari kornea, pupil, dan retina, kemudian pembiasan terjadi tepat di retina.
Proses tersebut membuat Anda bisa melihat objek dengan jelas.
Sayangnya, bila seseorang mengalami kelainan refraksi mata, proses tersebut dapat membuat Anda kesulitan untuk melihat dengan jelas.
Kondisi yang termasuk refraksi mata yaitu rabun jauh (minus), rabun dekat (plus), dan astigmatisme (silinder).
Selain untuk masalah refraksi mata, prosedur pemeriksaan ini bisa untuk mendeteksi atau mendiagnosis katarak.
Fungsi retinoskipi yakni untuk memudahkan dalam mendapatkan kacamata yang tepat sesuai dengan kondisi dan masalah pada mata.
Orang pertama yang mengenalkan teknik ini adalah Coignet, ahli mata asal Prancis, pada tahun 1873.
Kondisi yang membuat anak perlu prosedur retinoskopi
Prosedur pemeriksaan ini untuk menentukan refraksi pada anak dan orang dewasa yang mengalami keterlambatan perkembangan mata.
Pemeriksaan retinoskopi sangat berguna untuk anak-anak, bahkan bayi, yang mengalami refraksi mata atau tidak bisa melihat sesuatu dengan jelas.
Saat melakukan pemeriksaan ini, dokter dapat menentukan tingkat keparahan dari refraksi mata sehingga pasien mendapatkan kacamata atau lensa kontak sesuai kondisi.
Mengutip dari Medical Eye Center, retinoskopi termasuk prosedur yang tidak memerlukan respons dari pasien.
Maka dari itu, prosedur ini sering dokter mata lakukan untuk mendiagnosis masalah penglihatan pada anak-anak.
Selain anak-anak, prosedur ini juga biasa dokter lakukan untuk mereka yang tidak aktif berkomunikasi secara efektif.
Jika dokter mendeteksi masalah refraksi terdeteksi, pasien akan melakukan pemeriksaan lain untuk menentukan lensa yang tepat.
Bagaimana proses retinoskopi berlangsung?
Saat mengalami gangguan mata dan tidak bisa melihat dengan jelas, dokter akan mulai melakukan pemeriksaan dengan alat bernama retinoskop.
Retinoskop terdiri dari lensa, sumber cahaya, dan cermin. Cara kerja alat retinoskop ini adalah dengan mengarahkan cahaya retinoskop ke pupil mata.
Setelah itu, dokter akan menilai pantulan cahaya dari retina sehingga kondisi refraksi bisa terukur menggunakan lensa yang terletak di depan mata.
Penyinaran sedikit cahaya ke mata ini secara secara vertikal dan horizontal sehingga cahaya bisa fokus tepat pada retina lewat pantulan.
Retinoskopi terdiri dari dua jenis, berikut penjelasannya.
Streak retinoscope
Jenis retinoskop satu ini memiliki sumber cahaya yang menghasilkan garis atau guratan sinar.
Garis tersebut bisa dokter atau petugas medis ubah dengan memutarkan ke tombol yang menonjol.
Setelah itu, tombol diputar ke posisi yang sesuai dengan kebutuhan, misalnya, lebih lebar atau sempit, caranya dengan menggerakkan lengan ke atas atau ke bawah.
Spot retinoscope
Memiliki sumber cahaya yang menghasilkan titik sinar yang bisa dokter atau petugas medis ubah dengan menggerakkan tombol geser.
Pemakaian titik sinar dari retinoscope spot tidak perlu dokter putar seperti streak retinoscope.
Namun, cukup dengan penggunaan lensa percobaan plus dan minus yang terdiri dari 266 lensa.
Hal yang perlu Anda perhatikan saat menjalani retinoskopi
Untuk mendapatkan penilaian yang akurat, seseorang perlu menatap cahaya cukup lama yakni bisa hitungan detik sampai menit.
Sebagian besar anak-anak yang memerlukan pemeriksaan ini, mungkin akan merasa tidak nyaman dan keberhasilannya cukup lama.
Biasanya tidak memerlukan anestesi, tetapi dokter mungkin akan melakukannya jika bayi atau anak-anak sulit untuk berkonsentrasi.
Pemeriksaan retinoskopi adalah metode utama yang dokter mata lakukan untuk memeriksa kelainan pada kondisi indra penglihatan.
Bila Anda, anak, atau keluarga memiliki masalah pada penglihata, segera konsultasi ke dokter mata.
Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan retinoskopi untuk melihat jenis refraksi mata yang terjadi.
Kemudian dokter akan menyesuaikan dengan kondisi mata, apakah rabun jauh, rabun dekat, atau silindris.
[embed-health-tool-bmi]