Seperti halnya membilas softlens dengan air keran, risiko keratitis juga mengintai bila melakukan kebiasaan ini.
Pasalnya, kontak lensa berisiko terinfeksi bakteri dari air di kolam renang atau shower yang tidak steril.
Jika Anda membutuhkan lensa kontak selama berenang, segeralah melepasnya dengan tangan yang bersih begitu selesai.
Buang lensa tersebut atau sterilkan selama satu malam sebelum menggunakannya kembali.

7. Menggunakan softlens tanpa resep
Kesalahan ini biasa terjadi bila pakai lensa kontak berwarna. Oleh karena hanya dipakai untuk tujuan kecantikan, banyak yang menggunakannya secara sembarangan.
Softlens warna-warni ini bisa dengan mudah Anda dapatkan di gerai aksesoris di mall atau supermarket.
Padahal, produk-produk tersebut belum terjamin keamanannya, apalagi bila dipakai sembarangan dan tanpa resep dokter.
Mengapa perlu resep dokter padahal lensa kontak tersebut tidak untuk mengoreksi penglihatan? Alasannya karena Anda perlu memakai lensa yang ukurannya tepat dengan kornea mata.
Bila ukurannya tidak pas, lensa bisa bergeser dan menggosok kornea. Hal ini dapat menyebabkan luka gores yang menjadi jalan masuk bakteri hingga ke bagian dalam mata.
Melansir Food and Drug Administration (FDA), bila ini terjadi, Anda berisiko mengalami berbagai masalah pada mata seperti abrasi kornea, reaksi alergi karena softlens, penglihatan menurun, infeksi, bahkan kebutaan.
Jika ingin memakai lensa kontak fashion, pastikan Anda membelinya di optik yang berlisensi.
Petugas optik profesional bisa menyarankan jenis lensa kontak yang trendi dan tetap cocok untuk mata Anda.
8. Tidak kontrol ke dokter mata
Kesalahan saat pakai lensa kontak berikutnya adalah tidak mengontrol kondisi mata secara rutin. Menurut laporan CDC, hampir separuh dari pengguna kontak lensa melakukan kesalahan ini.
Padahal Anda harus rutin mengecek kondisi mata setidaknya sekali dalam setahun selama memakai softlens.
Meskipun tidak memiliki keluhan, Anda perlu memantau kondisi mata secara berkala. Jadi, bila ada masalah yang ringan dapat segera ditangani sebelum menjadi parah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar