Mata malas, atau yang disebut dengan amblyopia, terjadi ketika rangsangan yang diterima otak tidak benar dan akhirnya otak tidak menerima rangsangan dari mata yang malas tersebut. Lama-kelamaan, mata malas diketahui bisa menyebabkan kebutaan. Lantas, apakah mata malas bisa sembuh?
Apakah mata malas (amblyopia) bisa sembuh?
Kabar baiknya, mata malas masih bisa sembuh jika dideteksi dan ditangani sedini mungkin.
Mata malas merupakan gangguan penglihatan yang terjadi sejak kanak-kanak dan cukup umum dialami dengan jumlah sekitar 3 dari 100 anak.
Perlu diketahui bahwa kondisi ini disebut mata malas karena salah satu sisi mata bekerja lebih baik dibandingkan sisi lainnya.
Jadi, bukan berarti penderita mata malas adalah orang yang malas. Sebaliknya, mereka tidak mampu mengendalikan fungsi dan pergerakan matanya sendiri.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda sebagai orangtua dan juga dokter untuk bisa mendeteksi mata malas pada anak secepatnya agar bisa segera melakukan pengobatan.
Selain agar bisa sembuh, pengobatan yang tepat juga bisa membantu mencegah gangguan penglihatan lainnya yang mungkin terjadi di kemudian hari akibat mata malas.
Salah satunya, kondisi ini juga diketahui paling sering menyebabkan kebutaan pada anak-anak.
Gejala mata malas yang perlu diwaspadai
- Kesulitan mengetahui apakah jarak suatu benda jauh atau dekat.
- Terlihat kesulitan melihat, yang ditandai dengan menyipitkan mata, menutup salah satu mata, atau memiringkan kepala.
Pada kebanyakan kasus, orangtua tidak menyadari anak memiliki mata malas. Kondisi ini umumnya baru diketahui oleh dokter saat anak sedang melakukan pemeriksaan mata.
Maka dari itu, sangat penting untuk mengajak anak melakukan pemeriksaan mata secara rutin, setidaknya 1 kali saat anak berusia di antara 3—5 tahun.
Bagaimana mata malas menyebabkan kebutaan?
Penglihatan pada mata yang malas dapat terus menurun jika tidak ditangani dan pada akhirnya menyebabkan kebutaan.
Mata juling, atau yang biasa disebut dengan strabismus, merupakan salah satu kondisi yang paling sering menjadi penyebab mata malas.
Dua gambar terpisah yang dikirim ke otak membuat gambar terlihat buram sehingga lebih nyaman bagi otak untuk mengabaikan salah satu mata.
Mata yang tidak normal ini kemudian menjadi lemah karena tidak digunakan dan akhirnya menimbulkan penyakit mata malas.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan kebutaan pada mata malas karena otak selalu mengabaikan rangsangan atau sinyal yang diterima dari bagian mata tersebut.
Oleh karena otak merasa tidak mendapatkan rangsangan, maka lama-kelamaan saraf pada mata yang malas akan rusak sehingga akhirnya menyebabkan kebutaan permanen.
Itu sebabnya, kondisi mata malas sedini mungkin sebaiknya segera ditangani agar bisa sembuh.