backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Operasi Ptosis untuk Meninggikan Kelopak Mata, Seperti Apa Prosedur dan Risikonya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 29/07/2021

    Operasi Ptosis untuk Meninggikan Kelopak Mata, Seperti Apa Prosedur dan Risikonya?

    Operasi ptosis adalah prosedur medis untuk mengangkat kelopak mata dengan mengencangkan otot-otot di sekitar bagian atas mata. Semakin bertambahnya usia, otot mata manusia akan semakin mengendur sehingga membuat kelopak mata menjadi turun. Penurunan kelopak mata ini dapat memengaruhi kemampuan penglihatan. Oleh karena itu, operasi ptosis dapat menjadi cara yang efektif untuk memperbaiki penglihatan seseorang.  

    Operasi sebagai cara memperbaiki mata ptosis

    Ptosis

    Ptosis adalah kondisi menurunnya kelopak mata hingga menghalangi sebagian pandangan.

    Penurunan kelopak mata yang dialami bisa menutupi sedikit, setengah, atau bahkan hampir seluruh penglihatan.

    Selain karena bertambahnya usia, berbagai hal dapat menjadi penyebab dari ptosis pada mata seperti gangguan otot mata, pelemahan otot di sekitar kelopak mata, atau kelainan bentuk mata sejak lahir. 

    Pada anak-anak, ptosis bahkan bisa disertai dengan penyakit mata tertentu seperti gangguan pergerakan bola mata, mata malas (amblyopia), dan mata silinder. 

    Operasi plastik dapat menjadi cara memperbaiki ptosis, terutama ketika kondisi ini sudah sangat mengurangi kemampuan penglihatan. 

    Selama operasi berlangsung, dokter akan mengencangkan otot-otot di sekitar kelopak mata untuk meninggikan posisi kelopak mata. Dengan begitu, kelopak mata tidak lagi menutupi pandangan.

    Berdasarkan informasi dalam NYU Langone Health, terdapat tiga metoda perbaikan posisi kelopak mata untuk pstosis yaitu:

    • pengencangan otot levator, 
    • pemendekan otot levator atau otot Mueller, dan
    • penambahan sling.

    Ahli yang bertanggung jawab melakukan operasi ptosis adalah dokter mata (optamologis) yang memiliki spesialiasi dalam pembedahan mata.

    Siapa yang perlu melakukan operasi ptosis?

    Dokter akan menganjurkan pasien yang mengalami kondisi berikut untuk melakukan operasi ptosis.

    • Kelopak mata terlalu turun sehingga membatasi pandangan.
    • Tinggi kelopak mata terlalu rendah sehingga menyulitkan pasien lanjut usia melihat dengan jelas.
    • Salah satu kelopak mata tingginya lebih rendah dibandingkan kelopak mata yang lain sehingga menganggu penglihatan atau timbul kelainan refraksi.

    Selain untuk kepentingan kesehatan, operasi ptosis sering dimanfaatkan sebagai prosedur kecantikan untuk merubah bentuk kelopak mata.

    Operasi ptosis dapat memberikan efek antipenuaan dan menghilangkan kerutan di sekitar mata.

    Beberapa orang dengan tinggi kelopak yang berbeda di salah satu mata bisa melakukan operasi untuk mengoreksi bentuk kelopak sehingga lebih simetris. 

    Seperti apa prosedur operasi ptosis?

    Operasi kelopak mata

    Operasi perbaikan kelopak mata umumnya dilakukan dalam pengaruh bius lokal di sekitar mata.

    Prosedur ini bisa berlangsung selama 45-90 menit, tergantung dengan kondisi kelopak mata yang perlu diperbaiki.

    Pada kasus yang parah, dokter tidak hanya melakukan sedikir penyesuai sehingga memakan waktu lebih lama, begitu pun saat operasi dilakukan pada kedua mata. 

    Persiapan

    Sebelum melakukan operasi, Anda perlu menjalani pemeriksaan mata lengkap.

    Pada anak-anak, dokter perlu melakukan pemeriksaan mata dalam jangka panjang sebelum benar-benar memutuskan bahwa operasi perlu dilaksanakan.

    Penting bagi Anda untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai manfaat dan risiko komplikasi dari operasi ptosis.

    Sampaikan juga pada dokter mengenai jenis obat-obatan yang tengah Anda konsumsi, termasuk suplemen dan obat-obatan herbal.

    Dokter biasanya akan meminta Anda menghentikan konsumsi obat pengencer darah, seperti aspirin, guna mencegah risiko gangguan perdarahan.

    Proses

    Pada kasus yang ringan, dokter bedah mata akan menyesuaikan tinggi kelopak mata sesuai posisi yang diinginkan dengan mengencangkan otot levator.

    Ototo levator adalah jenis otot yang bekerja untuk menggerakan kelopak mata. 

    Namun, beberapa kondisi bisa membutuhkan metode operasi yang berbeda. Berikut ini adalah tiga metode yang bisa dilakukan dalam operasi ptosis.

    1. Pengencangan otot levator

    Metode ini bisa diterapkan pada pasien dengan fungsi otot levator yang cukup kuat.

    Dokter bedah akan mengubah posisi otot levator dengan cara meletakkannya ke tarsus, yaitu jaringan ikat di kelopak mata.

    Operasi ptosis dengan metode ini biasanya menghasilkan kelopak mata yang lebih tinggi sehingga Anda melihat lebih baik. Hasil operasi juga memberikan bentuk kelopak mata yang lebih menarik.

    2. Pemendekan otot kelopak mata

    Pada prosedur ini, dokter akan membalikkan kelopak mata ke dalam.

    Dokter juga akan memendekkan otot levator atau Mueller, yakni otot yang juga berperan dalam mengangkat kelopak mata, dari bagian dalam kelopak.

    Jika hanya sedikit bagian kelopak yang perlu dinaikkan, dokter biasanya akan memotong otot Mueller.

    Sebaliknya, dokter akan memendekan otot levator ketika kelopak mata perlu dinaikkan lebih tinggi.

    3. Pemasangan sling

    Jika fungsi otot kelopak mata lemah, dokter harus mengatur posisi kelopak dengan menempatkan alat berupa sling

    Pada metode operasi ptosis ini, dokter akan menempelkan kelopak mata atas ke otot frontalis, yaitu otot yang berada tepat di atas alis.

    Untuk melakukannya, dokter akan memasangkan sling berbentuk batang silikon kecil yang melewati bagian bawah kelopak mata.

    Alat ini akan menghubungkan kelopak mata ke otot frontalis sehingga memungkinkan otot dahi cukup kuat mengangkat kelopak mata lebih tinggi.

    Pemulihan 

    Setelah operasi selesai, dokter biasanya memperbolehkan Anda pulang dalam beberapa jam. 

    Anda mungkin akan kesulitan untuk menutup mata atau menurunkan kelopak sehingga mata rentan kering.

    Kondisi tersebut merupakan efek samping pascaoperasi ptosis yang umum dialami baik anak-anak maupun orang dewasa. 

    Selain itu, Anda bisa mengalami efek samping lain seperti:

    Beberapa gejala mungkin baru bisa hilang sepenuhnya dua sampai tiga bulan kemudian. 

    Namun tak perlu khawatir, dokter akan memberikan obat tetes mata dan salep yang dapat menjaga mata tetap lembab selama masa pemulihan.

    Obat-obatan ini juga mengurangi risiko infeksi mata yang mungkin terjadi akibat kelopak mata yang sulit menutup.

    Adakah risiko komplikasi dari operasi ptosis?

    Sama halnya dengan operasi mata lainnya, perbaikan posisi kelopak mata untuk ptosis juga memiliki sejumlah risiko jangka panjang, meskipun jarang terjadi.

    Menurut American Academy of Ophthalmology, berikut ini adalah komplikasi dari operasi ptosis:

    • perdarahan di dalam kantung mata,
    • kelopak mata terkoreksi terlalu rendah,
    • abrasi kornea, dan
    • kelopak mata terkoreksi terlalu tinggi.

    Komplikasi tersebut kemungkinan besar dapat dihindari jika menerapkan metode operasi ptosis yang tepat dan Anda pun mengikuti pelaksanaan prosedur sesuai yang dianjurkan.

    Oleh karena itu, pastikan Anda menanyakan setiap informasi perihal persiapan, proses operasi, sampai tahap pemulihan.

    Dokter akan menentukan jenis metode operasi kelopak mata yang paling sesuai dengan kondisi mata Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 29/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan