Katarak adalah kondisi ketika lensa mata Anda yang seharusnya transparan menjadi berkabut. Penyebab katarak biasanya adalah penuaan. Jika tidak diobati, katarak bisa mengakibatkan kebutaan. Pengobatan katarak yang paling efektif adalah operasi pengangkatan katarak. Namun, ada anggapan yang menyebut bahwa katarak dapat sembuh tanpa operasi. Sejumlah kandungan obat tetes pun digadang-gadang bisa mengurangi efek yang disebabkan katarak. Apakah benar obat tersebut efektif untuk menyembuhkan kondisi ini? Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa saja jenis obat yang disebut bisa mengatasi katarak?
Umumnya, untuk menyembuhkan katarak Anda akan disarankan untuk melakukan operasi. Namun, dokter mungkin saja tidak langsung menganjurkan untuk menjalankan operasi apabila katarak tidak terlalu mengganggu aktivitas.
Terdapat beberapa obat tetes mata yang disebut-sebut mampu mengatasi atau mengurangi efek katarak pada penglihatan Anda. Berikut di antaranya:
1. Lanosterol
Banyak studi yang meneliti tentang pengobatan katarak dengan lanosterol. Obat ini termasuk ke dalam senyawa kimia yang disebut sterol. Sterol disebut dapat mengendalikan proses terbentuknya katarak.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan BMC Medical Genetics meneliti kemampuan lanosterol tambahan dalam mengurangi katarak pada dua anak dengan katarak bawaan pada usia dini. Penelitian itu menemukan bahwa anak dengan katarak bawaan memblokir lanosterol, yang diproduksi secara alami oleh mata, akibat mutasi genetik dalam tubuh mereka. Pemberian lanosterol tambahan diketahui dapat membantu mengurangi keparahan katarak dan meningkatkan kejernihan lensa mata.
American Optometric Association menyebutkan bahwa ilmuwan menduga lanosterol memiliki kemampuan untuk menjaga lensa mata tetap bersih dengan menghentikan pemecahan dan penggumpalan protein.
Penelitian tersebut dilakukan pada tikus dan lensa mata manusia terkena katarak yang telah diangkat melalui operasi. Peneliti kemudian dapat mengonfirmasi bahwa lanosterol dapat menghentikan perkembangan jenis katarak yang berkaitan dengan keturunan dan katarak terkait usia pada tikus.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa lanosterol dapat menghentikan penggumpalan pada protein lensa manusia. Ini membuat lensa mata menjadi kembali transparan.
Meskipun begitu, penelitian yang dipublikasikan oleh Scientific Reports pada tahun 2019 justru menyatakan sebaliknya. Penelitian tersebut tidak memberikan bukti bahwa senyawa lanosterol memiliki aktivitas anti-katarak atau dapat mengikat protein untuk melarutkan katarak.
Kesimpulannya, senyawa kimia yang diklaim sebagai obat katarak ini belum secara jelas terbukti dapat menyembuhkan kondisi tersebut. Dibutuhkan penelitian lanjutan untuk menguji sejauh mana lanosterol efektif sebagai obat katarak.
2. N-acetylcarnosine (NAC)
N-acetylcarnosine (NAC) juga diklaim dapat menjadi obat katarak tanpa operasi. Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk menemukan seberapa efektif senyawa kimia ini dalam mengatasi katarak.
Penelitian yang dipublikasikan oleh Drugs In R & D pada tahun 2002 bertujuan untuk meneliti efek 1% N-acetylcarnosine (NAC) pada kejernihan lensa selama 6 dan 24 bulan pada pasien dengan katarak.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa manfaat terlihat pada pengobatan selama 24 bulan. Pasien katarak tidak menunjukkan perburukan penglihatan. Senyawa yang digadang-gadang sebagai obat katarak ini pun tidak menunjukkan efek samping.
Penelitian itu kemudian menyimpulkan bahwa N-acetylcarnosine (NAC) berpotensi menjadi bagian dari perawatan dan pencegahan katarak.
Meskipun begitu, penelitian yang dipublikasikan oleh Cochrane Database of Systematic Reviews menyimpulkan tidak ada bukti bahwa N-acetylcarnosine (NAC) dapat menyembuhkan katarak. Senyawa kimia tersebut juga tidak terbukti dapat mencegah perkembangan katarak, dalam hal ini perubahan fisik menjadi lebih baik atau lebih buruk.
Kesimpulannya, sama seperti lanosterol, N-acetylcarnosine (NAC) juga tidak terbukti efektif sebagai obat alternatif katarak selain operasi. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mencari bukti yang lebih nyata.
3. Obat herbal
Lensa yang tidak lagi transparan dapat dipicu oleh radikal bebas yang menyebabkan perubahan protein dan mengakibatkan katarak. Beberapa produk tumbuhan disebut-sebut dapat mencegah proses tersebut, sehingga menunda terbentuknya kabut pada lensa yang transparan.
Senyawa alami yang mengandung antioksidan dan anti-inflamasi disebut-sebut boleh dipandang sebagai agen antikatarak. Namun, tidak semua tanaman yang memiliki kandungan antioksidan berpotensi memiliki sifat antikatarak.
Studi yang dipublikasikan oleh Frontiers in Pharmacology memaparkan tentang berapa banyak tanaman obat yang dianggap sebagai obat alami katarak. Penelitian itu menganalisis lebih dari 120 makalah dan menemukan bahwa terdapat sekitar 44 tahaman obat digunakan dalam pengobatan tradisional katarak sebagai obat alami.
Meskipun terdapat banyak tanaman yang “katanya” bisa menjadi obat alami untuk katarak, kemanjurannya belum pernah diperiksa. Oleh karena itu, perlu penelitian lebih lanjut guna mencari tahu seberapa ampuh obat-obatan tersebut dapat menyembuhkan katarak tanpa operasi beserta efek samping yang mungkin muncul.
Operasi merupakan obat katarak paling efektif
Penjelasan di atas menyimpulkan bahwa operasi pengangkatan katarak merupakan obat yang paling manjur dalam mengatasi katarak. Operasi ini dilakukan untuk memperbaiki penglihatan Anda yang terganggu akibat katarak.
Dikutip dari Mayo Clinic, operasi katarak juga direkomendasikan jika katarak membuat dokter mata Anda kesulitan memeriksa kondisi mata Anda yang lain.
Meskipun begitu, menunda prosedur ini biasanya tidak membahayakan, sehingga Anda dapat memiliki waktu untuk menimbang-nimbang apakah ingin mengangkat katarak atau tidak. Jika katarak sudah mengganggu kegiatan Anda sehari-hari, operasi adalah obat yang paling efektif.
Setelah melakukan prosedur operasi katarak, Anda biasanya diberikan obat untuk mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan pada mata. Obat-obatan tersebut meliputi:
- Fenilefrin, yang bekerja pada otot pada iris
- Tropicamide, untuk relaksasi sfingter pupil (otot yang melingkari tepi pupil)
- Cyclopentolate, untuk memblokir kontraksi otot sfingter pupil
- Atropine, untuk memblokir kontraksi otot sfingter pupil
Biasanya, Anda diperbolehkan untuk pulang pada hari yang sama dengan operasi katarak Anda. Namun, dokter mungkin akan membatasi aktivitas Anda, sekitar seminggu setelah operasi, untuk pemulihan.
Untuk melakukan kontrol setelah operasi katarak, Anda bisa booking dokter mata di klinik atau rumah sakit yang terdekat dari lokasi Anda melalui platform Hello Sehat.
[embed-health-tool-bmi]