Bagi Anda yang merawat lansia, nyeri lutut mungkin sudah jadi keluhan yang sering didengar, ya. Nyeri lutut memang merupakan masalah kesehatan pada lansia yang sering terjadi. Sayangnya, nyeri ini dapat menghambat lansia untuk beraktivitas.
Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab serta cara mengatasi nyeri lutut pada lansia untuk memastikan mereka tetap dapat menjalani hidup yang aktif dan sehat.
Apa penyebab nyeri lutut pada lansia?
Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk meregenerasi tulang rawan menurun. Akhirnya, banyak lansia yang mengalami nyeri pada lututnya.
Kondisi ini dapat menyebabkan orang tua mengalami hambatan dalam beraktivitas.
Ada banyak penyebab nyeri lutut pada lansia, tapi salah satu yang utama adalah osteoarthritis atau pengapuran sendi.
Melansir Mayo Clinic, osteoarthritis terjadi ketika tulang rawan mengalami kerusakan, yang akhirnya membuat gesekan antarujung tulang tersebut.
Osteoarthritis pada lansia sering disebut sebagai penyakit keausan.
Namun, selain kerusakan pada tulang rawan, osteoarthritis juga menyerang seluruh sendi. Hal inilah yang menyebabkan peradangan pada lapisan sendi.
Selain disebabkan oleh osteoarthritis, nyeri lutut pada lansia juga bisa terjadi karena penyebab lainnya, seperti berikut ini.
- Cedera sendi. Cedera seperti robekan ligamen atau rusaknya tulang rawan akibat aktivitas fisik yang berlebihan dapat meningkatkan risiko nyeri lutut pada usia lanjut.
- Rheumatoid arthritis. Menyebabkan peradangan kronis pada sendi, yang dapat merusak tulang rawan dan tulang di sekitar sendi lutut.
- Tendonitis. Pada lansia, kondisi ini bisa disebabkan oleh aktivitas fisik yang berlebihan atau gerakan berulang yang memberikan tekanan pada lutut.
- Bursitis. Bursitis lutut terjadi ketika bursae meradang, sering kali akibat tekanan berulang atau cedera.
- Gout. Gout atau penyakit asam urat disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi.
- Pseudogout. Terjadi akibat penumpukan kristal yang mengandung kalsium yang berkembang di cairan sendi.
- Cedera ligamen. Pada lansia, ligamen yang menua lebih rentan terhadap cedera akibat penurunan elastisitas dan kekuatan.
- Meniskus robek. Meniskus yang robek dapat terjadi akibat gerakan memutar atau penekanan berlebihan pada lutut.
- Masalah kesehatan lain. Kondisi kesehatan lain seperti obesitas, diabetes, dan penyakit pembuluh darah perifer dapat memperburuk nyeri lutut.
Bagaimana cara mengatasi nyeri lutut pada lansia?
Mengatasi nyeri lutut pada orang tua perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
Jika nyeri lutut terjadi akibat osteoarthritis yang ringan, cara mengatasinya yaitu dengan melakukan perubahan gaya hidup, seperti menerapkan pola hidup sehat untuk lansia dan berolahraga.
Merangkum Cleveland Clinic, berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri lutut pada lansia.
1. Olahraga teratur
Aktivitas ringan pada lansia, seperti berjalan, berenang, dan latihan kekuatan dapat memperkuat otot di sekitar sendi, meningkatkan fleksibilitas, dan mengurangi nyeri.
2. Menjaga berat badan ideal
Menurunkan berat badan dapat mengurangi tekanan pada sendi lutut, meredakan nyeri, dan meningkatkan mobilitas.
Diet sehat dan seimbang yang diiringi dengan olahraga yang tepat dapat membantu mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.
3. Penggunaan alat bantu
Penggunaan alat bantu seperti penyangga lutut, tongkat, atau walker juga dapat membantu mengatasi nyeri lutut pada lansia.
Hal ini karena penyangga lutut atau tongkat dapat mengurangi tekanan pada lutut dan meningkatkan stabilitas saat berjalan.
4. Pola makan sehat
Mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, termasuk kalsium, vitamin D, dan asam lemak omega-3, dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan sendi.
Suplemen seperti glukosamin dan kondroitin mungkin juga bermanfaat untuk beberapa orang.
5. Fisioterapi
Untuk mengatasi nyeri lutut pada lansia, fisioterapi juga dapat dilakukan. Terapi fisik yang dilakukan oleh profesional dapat membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan fungsi lutut.
Nantinya, terapis dapat merancang program latihan khusus yang memperkuat otot-otot penopang lutut, memperbaiki postur, dan meningkatkan fleksibilitas.
6. Obat-obatan
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen, dapat membantu mengatasi peradangan dan nyeri lutut pada lansia.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat penghilang rasa sakit yang lebih kuat atau injeksi kortikosteroid langsung ke sendi lutut untuk mengurangi peradangan.
7. Kompres
Mengompres lutut dengan es dapat mengurangi peradangan dan nyeri, terutama setelah aktivitas fisik.
Selain itu, terapi panas seperti menggunakan bantalan pemanas atau mandi air hangat dapat membantu merelaksasi otot dan mengurangi kekakuan.
8. Prosedur medis lain
Sementara dalam kasus nyeri lutut yang parah dan tidak responsif terhadap perawatan konservatif, dokter mungkin mempertimbangkan prosedur medis lainnya.
Beberapa prosedur tersebut, yaitu aspirasi sendi untuk mengurangi pembengkakan, viskosuplemen untuk menambahkan pelumas pada sendi, atau operasi seperti artroskopi (penggantian sendi lutut).
Itulah beberapa penyebab dan cara mengatasi nyeri lutut pada lansia. Dengan menerapkan cara-cara di atas, lansia diharapkan dapat hidup lebih sehat dan bahagia tanpa harus merasakan nyeri yang mengganggu.
Namun, bila nyeri lutut tak kunjung membaik, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Kesimpulan
- Nyeri lutut adalah masalah kesehatan pada lansia yang umum, yang sering kali disebabkan oleh osteoarthritis. Namun, kondisi ini juga dapat terjadi karena berbagai masalah lain seperti cedera sendi, rheumatoid arthritis, atau obesitas.
- Untuk mengurangi nyeri lutut, menerapkan pola hidup sehat serta menggunakan alat bantu seperti penyangga lutut atau tongkat dapat sangat membantu.
- Fisioterapi, penggunaan obat-obatan tertentu, dan terapi kompres juga dapat digunakan untuk mengurangi gejala.
- Penting untuk diingat bahwa setiap kasus nyeri lutut bisa berbeda, dan konsultasi kepada dokter diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat serta rencana pengelolaan yang sesuai.
[embed-health-tool-bmi]