backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Beragam Penyebab Pengapuran yang Sering Menyerang Lansia

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 22/03/2021

    Beragam Penyebab Pengapuran yang Sering Menyerang Lansia

    Anda mungkin sering menemui orang lanjut usia (lansia) yang mempunyai kesulitan dalam berjalan dan beranjak dari tempat duduk atau tempat tidur, sehingga lansia tersebut membutuhkan bantuan untuk melakukan aktivitasnya. Orang lanjut usia merupakan kelompok yang berisiko mengalami pengapura,n di mana sendi-sendinya terasa kaku sehingga pergerakannya terbatas. Namun, apa sebenarnya yang menjadi penyebab pengapuran pada lansia?

    Apa yang menyebabkan pengapuran?

    Banyak orang keliru antara pengapuran dengan pengeroposan tulang. Banyak dari Anda yang mengira bahwa pengapuran terjadi karena hilangnya mineral dalam tulang, padahal sebenarnya bukan karena itu.

    Penyakit yang disebabkan karena hilangnya mineral tulang disebut sebagai pengeroposan tulang atau osteoporosis. Sedangkan, pengapuran atau dalam bahasa medis disebut osteoarthritis disebabkan karena proses penuaan yang menyerang persendian, terutama pada jenis sendi yang menyangga berat badan, seperti pada lutut, pinggul, punggung, leher, dan sendi pada jari-jari.

    Pada lansia, biasanya sendi tulang menjadi kaku dan kurang fleksibel, cairan pada sendi juga menurun. Pada sendi yang normal, tulang rawan atau kartilago menutupi setiap bagian akhir dari tulang yang berfungsi sebagai bantalan tulang. Selain itu, membran sinovium menghasilkan cairan sinovial yang cukup sebagai pelumas, cairan ini berguna untuk menjaga fungsi tulang rawan sehingga gesekan antar tulang berkurang dan sendi bekerja dengan lancar. Namun, berbeda pada orang yang menderita pengapuran.

    Pada pengapuran, tulang rawan rusak sehingga menyebabkan nyeri, bengkak, dan masalah pergerakan pada sendi. Cairan sinovial pada sendi berkurang sehingga tulang yang berdekatan tidak lagi memiliki pelumas yang cukup dan menyebabkan peradangan.

    Proses peradangan yang terjadi dapat menyebabkan tulang rawan saling bergesekan. Pada akhirnya, tulang rawan menipis sehingga tidak ada bantalan antar tulang, menyebabkan kerusakan pada sendi dan menimbulkan rasa sakit. Ini alasan penderita pengapuran sering merasakan sakit pada tulang dan pergerakan menjadi terbatas.

    Mengapa banyak lansia mengalami pengapuran?

    Faktor risiko yang paling besar penyebab pengapuran adalah usia. Berdasarkan National Library of Medicine (NLM), banyak orang yang menunjukkan gejala osteoartritis pada usia 70 tahun. Walaupun Anda yang berusia lebih muda bisa terkena osteoartritis, tetapi pada umumnya penyakit ini baru muncul ketika Anda menginjak masa lansia.

    Orang yang lebih muda biasanya dapat menderita penyakit osteoartritis disebabkan karena trauma, seperti karena cedera olahraga atau kecelakaan, atau bisa saja karena keturunan keluarga. Ya, penyakit ini dapat diturunkan, bisa dari orangtua, kakek-nenek, atau saudara kandung.

    Semakin lama Anda hidup, tentu semakin banyak aktivitas yang Anda jalankan dan semakin banyak pula fungsi yang telah dilakukan oleh anggota tubuh Anda. Maka tidak heran, semakin tua Anda, semakin lemah juga anggota tubuh Anda. Pergerakan yang dihasilkan oleh orang yang lebih tua juga tidak secepat orang yang lebih muda.

    Selain itu, jaringan halus pada bantalan sendi yang membantu pergerakan tulang lama-kelamaan akan menghilang mengikuti usia. Kekuatan otot dan tulang juga sudah lemah sehingga kerja yang dilakukannya lebih sulit dan berat. Usia mengubah sistem tulang dan otot sehingga terjadi penuaan pada sel-sel, termasuk sel pada jaringan sendi.

    Apakah ada faktor lain yang dapat menjadi penyebab pengapuran?

    Selain usia, terdapat faktor lain yang dapat menyebabkan pengapuran sendi, yaitu:

    • Riwayat keluarga. Pengapuran dapat terjadi karena faktor keturunan. Jika Anda mempunyai keturunan keluarga yang mempunyai penyakit osteoartritis atau pengapuran, risiko Anda untuk mengalami penyakit yang sama menjadi lebih besar.
    • Kelebihan berat badan atau obesitas. Kelebihan berat badan atau obesitas membuat Anda memberi tekanan yang lebih besar pada persendian, tulang rawan, dan tulang, terutama pada lutut. Hal ini membuat lutut Anda rentan terkena pengapuran dan membatasi kemampuan Anda bergerak.
    • Jenis kelamin. Secara keseluruhan, lebih banyak wanita dibandingkan pria yang mengalami pengapuran pada usia tua. Setelah usia 55, wanita lebih mungkin untuk menderita pengapuran dibandingkan pria pada usia yang sama. Hal ini dikaitkan dengan berkurangnya hormon estrogen pada perempuan setelah menopause.
    • Pekerjaan. Jenis pekerjaan, seperti konstruksi dan agrikultur, juga meningkatkan risiko Anda terkena pengapuran. Pekerja semacam ini lebih banyak menggunakan fisik menempatkan sendi mereka bekerja lebih banyak sehingga memungkinkan sendi mengalami pengapuran lebih cepat dibandingkan dengan orang yang bekerja di meja.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 22/03/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan