backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Seberapa Banyak Kebutuhan Cairan Lansia? Ini Jawabannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

Seberapa Banyak Kebutuhan Cairan Lansia? Ini Jawabannya

Selain memengaruhi fungsi organ, penuaan juga membuat kebutuhan gizi lansia berubah. Tak hanya harus lebih berhati-hati saat memilih makanan, kebutuhan cairan lansia juga harus diperhatikan.

Namun, perlu Anda ingat bahwa pemenuhan cairan bukan berarti lansia harus minum terus-terusan. Untuk mengetahui pengaruh penuaan terhadap kebutuhan cairan, simak informasi berikut.

Berapa kebutuhan cairan untuk lansia?

Pada umumnya, kebutuhan cairan harian orang dewasa bisa terpenuhi dengan minum air putih sebanyak 22,3 liter atau 68 gelas per hari.

Jumlah tersebut setara dengan gelas ukuran 250 ml (ukuran standar air mineral dalam gelas). Namun, kebutuhan cairan setiap orang memang bisa berbeda.

Melansir dari peraturan terkait Angka Kecukupan Gizi dari Kementerian Kesehatan RI, berikut adalah kebutuhan cairan harian bagi lansia.

Jenis kelamin Kebutuhan cairan
Wanita
  • 6064 tahun: 2,3 liter
  • 6580 tahun: 1,6 liter
  • Di atas 80 tahun: 1,4 liter
Pria
  • 6064 tahun: 2,5 liter
  • 6580 tahun: 1,8 liter
  • Di atas 80 tahun: 1,6 liter

Meski lansia termasuk kelompok yang lebih rentan terhadap dehidrasi, bukan berarti mereka membutuhkan cairan yang lebih banyak dari orang dewasa.

Pasalnya, perbedaan jumlah kebutuhan air bisa dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti berat badan, massa lemak dalam tubuh, dan fungsi organ.

Pada orang lanjut usia, faktor utama yang menyebabkan penurunan kebutuhan cairan adalah fungsi ginjal yang menurun.

Ketika kinerja ginjal menurun, kemampuan tubuh dalam mengeluarkan cairan juga ikut menurun. Inilah salah satu alasan mengapa lansia tidak lagi membutuhkan cairan sebanyak saat muda.

Akibat jika lansia kekurangan atau kelebihan cairan

malnutrisi pada lansia

Dehidrasi merupakan salah satu dampak pasti bagi lansia yang kekurangan asupan cairan. Beberapa gejala dehidrasi adalah mulut kering, kelelahan, urine berwarna gelap, dan kepala pusing.

Jika dibiarkan, dehidrasi bisa menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti infeksi saluran kemih, penurunan kemampuan berpikir, dan gangguan fungsi organ.

Sementara itu, kelebihan cairan dalam tubuh lansia yang tidak bisa dibuang dapat mengganggu keseimbangan elektrolit.

Salah satu masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan akibat pemberian kebutuhan cairan lansia yang berlebihan adalah hiponatremia atau rendahnya natrium dalam tubuh.

Pada kasus ringan, hiponatremia bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif otak, seperti kebingungan, mudah lupa, linglung, dan mengantuk.

Mual, lesu, dan lemah otot juga bisa menjadi tanda bahwa kadar natrium dalam tubuh lansia sudah merosot jauh dari nilai normal.

Jika lansia terus minum secara berlebihan hingga hiponatremia memasuki tahap lanjutan, cairan bisa menumpuk di dalam jaringan otak. Kondisi ini biasanya ditandai dengan sakit kepala yang parah.

Kadar natrium yang sangat rendah akibat kelebihan asupan cairan pada lansia juga bisa menyebabkan pembengkakan pada otak. Kondisi ini bisa menyebabkan kejang-kejang, gagal napas, hingga jatuh koma.

Selain terkait dengan fungsi otak, kekurangan natrium akibat penumpukan cairan juga bisa menurunkan kepadatan mineral tulang (BMD). Akibatnya, lansia bisa lebih mudah mengalami patah tulang.

Di samping memberikan kebutuhan cairan yang berlebihan, gangguan keseimbangan elektrolit pada lansia juga bisa dipengaruhi oleh obat-obatan, seperti diuretik, antidepresan, dan pereda nyeri.

Tips memenuhi kebutuhan cairan lansia

Supaya kebutuhan cairan lansia bisa terpenuhi dengan baik, ikuti tips dari laman Mayo Clinic berikut ini.

  • Jadikan minum air sebagai rutinitas. Ingatkan lansia untuk minum sesudah menyikat gigi, makan, berolahraga, atau buang air.
  • Selalu bawa air minum dalam botol ke mana pun mereka pergi.
  • Buat persediaan cairan yang bervariasi, seperti teh rempah, infused water, atau jus buah. Namun, hindari soda, kafein, atau minuman manis.

Tidak selalu minuman, Anda juga bisa memberikan makanan berkuah untuk memenuhi kebutuhan cairan mereka, seperti sop, kaldu, atau soto.

Merawat lansia memang membutuhkan usaha ekstra, terlebih setiap orang mungkin membutuhkan perawatan yang berbeda.

Oleh karena itu, jika Anda masih ragu dengan kebutuhan cairan harian lansia yang sedang Anda rawat, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter.

Berani untuk meminta bantuan adalah salah satu hal yang bisa memudahkan Anda dalam merawat lansia.

Kesimpulan

  • Kebutuhan cairan harian seorang lansia wanita adalah 2,3 liter (60–64 tahun), 1,6 liter (65–80 tahun), dan 1,4 liter (di atas 80 tahun).
  • Kebutuhan cairan harian seorang lansia pria adalah 2,5 liter (60–64 tahun), 1,8 liter (65–80 tahun), dan 1,6 liter (di atas 80 tahun).
  • Kelebihan asupan cairan bisa menyebabkan hiponatremia, kondisi ketika kadar natrium dalam tubuh terlalu rendah. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi pada otak hingga tulang.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan