Seperti yang telah disebutkan di atas, darah pada pengidap thalasemia juga diproduksi secara berlebihan di dalam limpa. Limpa adalah organ yang berada di perut sebelah kiri, tepat di bawah tulang rusuk bagian bawah.
Dua peran utama limpa adalah menyaring darah dan mendeteksi infeksi tertentu dalam darah. Bila Anda memiliki thalasemia, ukuran limpa akan membesar karena bekerja begitu keras untuk membuat sel darah.
Komplikasi ini mengakibatkan limpa tidak dapat bekerja untuk menyaring darah atau mendeteksi infeksi tertentu pada tubuh penderita thalasemia.
Akibatnya, pasien thalasemia sering kali mengalami kondisi yang disebut dengan immunocompromised. Artinya, pertahanan tubuh terhadap infeksi tidak lagi bekerja dengan baik.
Pada tahap ini, Anda akan lebih mudah terserang infeksi virus dan bakteri, mulai dari yang ringan seperti influenza, hingga yang berat seperti pneumonia dan hepatitis C.
Maka dari itu, pasien thalasemia memerlukan perlindungan ekstra, seperti suntikan flu dan vaksinasi lainnya.
7. Gangguan produksi hormon dan masa pubertas
Komplikasi lain yang juga umum ditemukan pada pasien thalasemia parah adalah terganggunya tumbuh kembang. Hal ini disebabkan karena penumpukan zat besi yang juga terdapat di kelenjar endokrin.
Endokrin adalah kelenjar-kelenjar yang berfungsi menghasilkan hormon pada tubuh. Hormon tersebut berperan dalam proses pertumbuhan, pubertas, serta metabolisme tubuh.
Ketika zat besi menumpuk terlalu banyak di kelenjar endokrin, produksi hormon tubuh pun dapat terganggu.
Akibatnya, masa pubertas pada pengidap thalasemia biasanya akan tertunda beberapa tahun, yaitu pada kisaran usia 13 tahun pada anak perempuan dan 14 tahun pada laki-laki.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar