Donor apheresis adalah salah satu jenis dari kegiatan medis donor darah. Namun, dalam prosedurnya, donor apheresis ternyata berbeda dengan pengambilan darah biasa.
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Donor apheresis adalah salah satu jenis dari kegiatan medis donor darah. Namun, dalam prosedurnya, donor apheresis ternyata berbeda dengan pengambilan darah biasa.
Donor darah apheresis dilakukan dengan mengumpulkan sejumlah komponen yang diperlukan dalam kantong khusus, kemudian sel darah merah dan komponen lainnya dikembalikan ke dalam tubuh.
Jika Anda berencana ingin melakukannya dalam waktu dekat, simak dulu ulasan mengenai donor apheresis berikut ini.
Donor darah apheresis adalah sebuah proses otomatis yang memungkinkan pendonor menyumbangkan darah dan kemudian memisahkan keseluruhan darah tersebut ke dalam beberapa komponen.
Seperti Anda ketahui, terdapat empat komponen darah manusia, yakni sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma.
Terkadang, untuk mengobati suatu penyakit, salah satu komponen tersebut mungkin perlu dihilangkan atau dipisahkan.
Nah, donor apheresis ini memiliki proses yang beda dan unik. Adapun gambaran prosesnya seperti di bawah ini.
Umumnya, pengambilan darah biasa berlangsung selama 30 menit. Sementara donor darah apheresis bisa membutuhkan waktu 1-2 jam.
Meski memakan waktu lebih lama, tapi prosedur pengambilan darah apheresis terbilang mudah, tidak menyakitkan, dan memiliki banyak manfaat.
Donor apheresis kebanyakan digunakan kepada mereka yang membutuhkan trombosit dalam jumlah banyak untuk mempercepat proses pembekuan darah saat terjadi perdarahan.
Biasanya, hasil dari pengambilan darah ini diperlukan bagi pasien dengan kondisi kesehatan seperti di bawah ini:
Hampir sama dengan pengambilan darah pada umumnya, bagi Anda yang berencana melakukan donor darah apheresis harus memenuhi beberapa syarat yang diberikan oleh pihak medis, di antaranya sebagai berikut.
Sebelum melakukan donor, Anda diwajibkan untuk melakukan serangkaian prosedur.
Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan dan keamanan tubuh. Berikut ini prosedur yang harus Anda perhatikan dan lakukan.
Calon pendonor akan melakukan skrining infeksi menular lewat transfusi darah (IMLTD) dan dinyatakan layak untuk diambil darahnya. Jangka waktu berlakunya skrining ini adalah satu bulan.
Sebelum memulai proses donor, pihak medis akan mengambil sampel darah untuk pemeriksaan hematologi sebanyak 3-5 ml. Setelah hasil pemeriksaan keluar, calon pendonor mengisi formulir penjelasan dan persetujuan.
Pendonor kemudian akan menjalani pemeriksaan medis dan mendapatkan penjelasan interpretasi hasil dari dokter untuk persiapan proses donor apheresis.
Pendonor kemudian menuju ruangan khusus untuk dilakukan pengambilan darah yang berlangsung kurang lebih selama 1,5–2 jam.
Setelah selesai, pendonor akan beristirahat di tempat tidur selama 10 menit kemudian dipersilahkan untuk mengonsumsi beberapa menu makanan yang bergizi, seperti susu, agar tubuh tetap fit.
Darah hasil donor ini kemudian dikirim ke rumah sakit untuk ditransfusikan kepada pasien yang membutuhkan.
Semua prosedur apheresis melibatkan darah yang ada di pembuluh darah pasien. Darah tersebut masuk ke dalam tabung mesin dan selanjutnya dipisahkan berdasarkan komponen darah.
Pemisahan dilakukan dengan proses centrifuge atau penyaringan darah di dalam mesin.
Setelah pemisahan, komponen darah yang diinginkan dihilangkan, sedangkan sisa komponen darah diserap kembali ke tubuh pasien.
Seluruh prosedur tidak menimbulkan rasa sakit dan tentunya aman. Pasalnya, hanya sebagian kecil dari trombosit Anda yang dikumpulkan, sehingga tidak akan terjadi risiko perdarahan.
Dilansir dari North Estonia Medical Centre, ada beberapa kemungkinan efek samping yang akan dialami setelah melakukan pengambilan darah dengan metode apheresis, seperti berikut ini.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena reaksi tersebut bersifat sementara dan dapat hilang dengan sendirinya.
Kendati tidak membahayakan, dalam beberapa kasus, prosedur ini dapat menyebabkan komplikasi atau masalah kesehatan yang seius.
Terlebih lagi, jika Anda tengah mengalami beberapa kondisi di bawah ini seperti:
Oleh karena itu, selalu konsultasikan dengan dokter terkait kondisi kesehatan Anda saat ini. Beri tahu dokter atau tenaga medis sebelum melakukan prosedur pengambilan darah.
Di samping efek samping tersebut, dengan melakukan donor apheresis, maka secara tidak langsung Anda dapat mengetahui kondis kesehatan secara berkala, meliputi tekanan darah, nadi, tinggi badan, berat badan, hasil labolatorium (hemoglobin, trombosit, leukosit, dll).
Selain itu, Anda juga dapat mengetahui hasil labolatorium mengenai kemungkinan adanya infeksi menular lewat transfusi darah (IMLTD), seperti HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, Siphilis.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar