Diagnosis anemia sel sabit dapat dilakukan dengan tes darah. Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah Anda menderita penyakit kelainan darah yang menyebabkan sel darah merah berubah bentuk menyerupai huruf C atau bulan sabit. Lalu, bagaimana prosedur pemeriksaannya? Simak di artikel berikut.
Siapakah yang perlu tes dan diagnosis anemia sel sabit?
Pemeriksaan sel sabit perlu dilakukan sedini mungkin agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Di Amerika Serikat, tes sel sabit ini sudah termasuk dalam rangkaian skrining bayi baru lahir yang wajib dilakukan pada setiap anak.
Sementara di Indonesia, pemeriksaan ini biasanya hanya dilakukan pada orang-orang tertentu sesuai arahan dokter.
Berikut ini yang dianggap perlu melakukan tes sel sabit.
- Bayi baru lahir yang memiliki riwayat penyakit sel sabit di keluarganya.
- Janin dalam kandungan yang berasal dari ibu atau ayah yang mengidap penyakit sel sabit atau memiliki riwayat penyakit tersebut di keluarga.
- Imigran dari luar negeri dan anak-anak yang belum melakukan tes ini.
Pemeriksaan pada bayi atau janin dapat membantu untuk memastikan segera diagnosis anemia sel sabit sehingga mereka mendapatkan perawatan yang tepat dan mencegah risiko komplikasi.
Sementara untuk imigran dan anak-anak umumnya melakukan tes ini sebagai tindakan pencegahan.
Kapan tes sel sabit perlu dilakukan?
Selain pada orang-orang yang disebutkan di atas, diagnosis anemia sel sabit juga diperlukan bila Anda mengalami gejala seperti:
- nyeri di sejumlah bagian tubuh dalam waktu lama,
- mengalami gejala anemia seperti lemah dan lesu,
- tubuh mengalami banyak infeksi, terutama paru-paru,
- mengalami hipertensi paru,
- gejala sindrom dada akut seperti batuk, nyeri dada, dan demam, serta
- mengalami gejala komplikasi serius di sejumlah organ penting.
Mengutip Mayo Clinic, pada orang yang mengalami komplikasi, tidak cukup hanya dengan pemeriksaan sel sabit saja, melainkan perlu dilakukan pemeriksaan lain terkait komplikasi yang terjadi.
Bagaimana prosedur tes sel sabit?
Tidak ada persiapan khusus yang diperlukan untuk tes ini. Namun, agar diagnosis anemia sel sabit lebih akurat, beritahu dokter bila Anda pernah menerima transfusi darah dalam 4 bulan terakhir.
Sebab hal tersebut dapat mengganggu hasil pemeriksaan. Adapun pelaksanaan tes ini mirip dengan pemeriksaan darah lengkap.
Caranya dengan mengambil sampel darah dari salah satu pembuluh darah. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
- Sabuk elastis akan diikat di sekitar lengan atas Anda untuk membuat pembuluh darah vena membengkak.
- Kemudian, jarum akan dimasukkan dengan lembut ke dalam pembuluh darah tersebut.
- Darah akan mengalir secara otomatis ke tabung khusus yang melekat pada jarum.
- Ketika sampel darah sudah cukup, perawat akan mengambil jarum dan menutupi bekas tusukan dengan perban.
Bila tes ini dilakukan pada bayi atau anak-anak yang sangat muda, prosedur pengambilan sampel darah akan berbeda.
Perawat akan menggunakan alat tajam yang disebut lancet untuk menusuk kulit pada tumit atau jari anak.
Selanjutnya, darah dikumpulkan dalam jumlah yang lebih sedikit ke strip tes.
Setelah menjalani tes, Anda perlu menunggu hasilnya sebelum dokter melakukan diagnosis anemia sel sabit.
Anda akan diberi tahu jadwal untuk mendapatkan hasil tes tersebut.
Apa arti hasil tes sel sabit?
Bila hasil tes sudah keluar, biasanya akan dijadwalkan kembali waktu untuk berkonsultasi kembali dengan dokter untuk membicarakan hasilnya.
Rentang nilai normal dapat sedikit berbeda antara satu laboratorium dengan yang lain. Ini karena setiap laboratorium bisa saja menggunakan alat uji dan alat ukur yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya tidak menebak-nebak hasilnya dan menunggu diagnosis anemia sel sabit yang lebih tepat dari dokter.
Melansir U.S. National Library of Medicine, kondisi sel darah merah Anda dapat dikatakan normal bila hasil tesnya negatif.
Sementara bila hasil tes Anda menunjukkan sel darah merah yang tidak normal, ada kemungkinan Anda mengalami salah satu dari kondisi:
- sifat sel sabit atau
- penyakit sel sabit.
Darah yang memiliki sifat sel sabit adalah bila terdapat:
- lebih dari setengah hemoglobin normal (hemoglobin A) dan
- kurang dari setengah hemoglobin abnormal (hemoglobin S).
Sementara pada penyakit sel sabit, terdapat:
- hampir semua hemoglobin adalah hemoglobin S, dan
- beberapa hemoglobin fetal (hemoglobin F).
Penting untuk menyampaikan riwayat transfusi darah yang pernah Anda jalani. Bila Anda pernah menerima darah dalam kurun waktu 3 bulan, bisa saja hasil tes sel sabit Anda negatif palsu.
Artinya, Anda sebenarnya memiliki penyakit anemia sel sabit tetapi hasil lab yang diperoleh tidak tepat. Ini karena terpengaruh oleh darah yang Anda terima dari orang lain.
Mengutip Lab Test Online, diagnosis anemia sel sabit mungkin perlu dijalankan dengan beberapa jenis pemeriksaan sel sabit seperti:
- pemeriksaan hemoglobin S,
- evaluasi hemoglobinopathy (Hb), dan
- analisis DNA.
Hal ini tentunya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan usia pasien yang diperiksa.