backup og meta

Melahirkan Normal, Seperti Ini Cara dan Tahapannya

Melahirkan Normal, Seperti Ini Cara dan Tahapannya

Bagi beberapa orang, bayangan tentang proses melahirkan normal atau melalui vagina mungkin terdengar menakutkan. Namun, tidak sedikit pula yang memilihnya karena menganggap bahwa proses pemulihannya lebih cepat.

Berencana untuk melahirkan dengan metode ini? Yuk, simak dahulu tanda-tanda, tahapan, hingga pemulihannya dalam penjelasan berikut ini!

Tanda-tanda akan melahirkan normal

Melahirkan normal adalah proses ketika wanita mengeluarkan janin yang telah berkembang di dalam rahimnya melalui vagina.

Proses yang juga dikenal dengan istilah persalinan pervaginam ini biasanya terjadi ketika usia kehamilan telah mencapai 37 hingga 42 minggu.

Karena itulah, dokter biasanya menyarankan ibu hamil untuk lebih peka terhadap tanda-tanda melahirkan sudah dekat pada akhir masa kehamilan.

Meski setiap wanita bisa merasakan tanda persalinan yang berbeda, berikut adalah gambaran umumnya.

  • Keluar lendir bercampur darah dari vagina. Ini berarti bahwa leher rahim (serviks) mulai membuka.
  • Muncul nyeri pada punggung bagian bawah serta tekanan kuat pada panggul.
  • Ibu semakin sering ingin buang air kecil.
  • Napas terasa lebih ringan karena janin sudah turun ke rongga panggul.
  • Kontraksi yang teratur setidaknya setiap 10 menit.
  • Pecah ketuban.

Berbeda dengan kontraksi palsu, kontraksi persalinan yang sesungguhnya tidak akan hilang meski Anda berganti-ganti posisi, bersantai, atau bahkan berjalan-jalan.

[embed-health-tool-due-date]

Cara atau proses melahirkan normal

efek melahirkan normal tanpa jahitan

Berikut adalah garis besar tahapan proses melahirkan melalui pervaginaan.

1. Tahap pertama: pembukaan leher rahim (serviks)

Tahap persalinan dimulai ketika ibu hamil merasakan kontraksi teratur yang membuat serviks terbuka.

Proses ini cenderung memakan waktu lebih lama dibandingkan tahapan lainnya. Karena itulah, tahap pertama melahirkan normal dibagi lagi ke dalam dua fase, yaitu laten dan aktif.

Pada fase laten, kontraksi cenderung masih ringan dan belum konsisten. Meski begitu, kontraksi ini sudah bisa melebarkan leher rahim sekitar 3–4 sentimeter (cm).

Fase laten bisa dimulai sejak beberapa jam atau bahkan hari sebelum Anda melahirkan. Durasinya biasanya lebih singkat pada ibu yang sebelumnya sudah pernah melahirkan.

Memasuki fase aktif, kontraksi akan bertambah kuat dan sering sehingga pembukaan jalan lahir menjadi lebih lebar. Pada fase ini, serviks bisa terbuka hingga 610 cm atau disebut juga pembukaan lahiran lengkap.

Selain itu, Anda mungkin merasakan gejala lain, seperti sakit punggung, kram, dan perdarahan. Ketuban yang pecah juga terasa seperti air yang menetes dari jalur lahir.

Menurut Mayo Clinic, fase aktif biasanya berlangsung selama 4–8 jam sebelum akhirnya Anda melahirkan secara normal.

Durasinya mungkin lebih lama bagi wanita yang baru melahirkan pertama kali. Pada fase ini, Anda sebaiknya sudah berada di rumah sakit.

2. Tahap kedua: mengejan dan melahirkan bayi

Tekanan dari janin selama kontraksi sering kali membuat Anda tidak bisa menahan keinginan untuk mengejan. Meski sulit, Anda harus menahannya sampai akhirnya diperbolehkan oleh petugas kesehatan.

Dokter atau petugas kesehatan akan berada di samping Anda untuk memberi tahu Anda bagaimana cara mengejan yang benar saat melahirkan normal.

Biasanya, ibu baru diperbolehkan ketika bukaan sudah sempurna atau ketika kepala janin sudah dekat jalan lahir.

Ketika kepala bayi menyentuh vagina, dokter mungkin meminta Anda berhenti mengejan untuk memberi waktu bagi otot perineum meregang sehingga jalan lahir terbuka lebar.

Pada situasi tertentu, dokter mungkin melakukan episiotomi (gunting vagina) untuk mempercepat persalinan.

Proses bayi keluar dari rahim bisa memakan waktu selama beberapa menit saja sampai hitungan jam. Durasinya cenderung lebih lama pada ibu yang baru melahirkan untuk pertama kalinya.

Setelah bayi dikeluarkan, dokter mungkin menunggu beberapa detik sebelum akhirnya memotong tali pusat dan menjepitnya. Tali pusat yang terhubung dengan bayi akan lepas dengan sendirinya setelah beberapa hari.

3. Tahap ketiga: mengeluarkan plasenta

inisiasi menyusui dini

Persalinan belum selesai karena plasenta masih ada di dalam rahim. Plasenta sering kali bisa langsung keluar setelah beberapa saat si Kecil dilahirkan.

Dalam kondisi ini, Anda mungkin akan merasakan kontraksi lagi, tetapi tidak terlalu intens. Dokter pun akan meminta Anda mengejan sekali lagi untuk mengeluarkan plasenta.

Namun, ada pula ibu yang membutuhkan suntikan untuk merangsang kontraksi sehingga plasenta keluar dari rahim. Inisiasi menyusui dini (IMD) juga dapat mempercepat pengeluaran plasenta.

Setelah plasenta keluar dari rahim, dokter akan memastikan bahwa plasenta masih utuh. Pasalnya, plasenta yang tertinggal di dalam rahim bisa menyebabkan perdarahan dan infeksi.

Normalkah buang air besar (BAB) saat melahirkan?

Jangan malu jika Anda merasa ingin buang air besar (BAB) selama berada di ruang persalinan karena ini merupakan hal yang wajar.

Proses persalinan dan buang air besar sama-sama melibatkan otot panggul dan perut bawah. Saat bayi bergerak menuju vagina, ia akan menekan bagian usus dan rektum yang mungkin berisi sisa makanan.

Karena itulah, buang air besar saat melahirkan adalah hal yang normal dan Anda tidak perlu menahannya.

Apa yang terjadi setelah melahirkan normal?

Umumnya, ibu dan bayi baru diizinkan pulang setelah 24 jam pascapersalinan. Pasalnya, dokter perlu memantau kondisi ibu dan bayi untuk memastikan tidak ada permasalahan setelah melahirkan.

Setelah di rumah, Anda juga tidak diizinkan langsung beraktivitas seperti biasanya. Anda setidaknya membutuhkan waktu pemulihan setelah melahirkan selama 6–8 minggu. Waktu pemulihan mungkin lebih lama untuk ibu yang menerima episiotomi.

Di rumah, Anda juga perlu menerima beberapa perawatan pascamelahrikan, terutama memperhatikan kondisi organ intim dan perdarahan selama masa nifas.

Selama masa pemulihan, Anda mungkin merasakan berbagai kondisi berikut.

  • Perdarahan yang biasanya berlangsung selama 4–6 minggu. Anda tidak disarankan untuk berhubungan intim sebelum perdarahan berhenti.
  • Wasir yang akan membaik setelah beberapa hari.
  • Keluar cairan kuning (kolostrum) dari payudara sebelum ASI.
  • Perut menggelambir karena peregangan selama masa kehamilan.
  • Nyeri di area Miss V.

Dukungan dari orang di sekitar akan sangat membantu Anda selama masa pemulihan. Belum lagi, beberapa ibu mungkin merasakan gejolak emosi pascapersalinan.

Berapa lama proses persalinan normal?

Sama seperti kehamilan, persalinan adalah fase penuh keajaiban dan dipengaruhi banyak hal. Karena itulah, setiap wanita bisa memiliki durasi persalinan yang berbeda.

Jika ini merupakan pengalaman pertama Anda, proses persalinan mungkin memakan total waktu selama 12–14 jam. Sementara itu, durasi persalinan pada kehamilan berikutnya cenderung lebih singkat.

Tak hanya soal durasi, rasa sakit saat melahirkan normal tidak selalu sama. Jika rasa sakitnya memang tidak tertahankan, dokter bisa memberikan anestesi untuk meringankannya.

Kesimpulan

  • Proses melahirkan normal terdiri dari tiga tahap utama, yaitu pembukaan leher rahim (serviks), mengejan dan melahirkan bayi, serta mengeluarkan plasenta.
  • Persalinan normal umumnya ditandai dengan kontraksi teratur, keluarnya lendir atau darah dari Miss V, dan pembukaan serviks.
  • Untuk mengurangi rasa sakit, Anda bisa melakukan variasi persalinan normal, misalnya water birth, gentle birth, dan hypnobirthing.
  • Durasi pembukaan maupun persalinan normal pada setiap orang bisa berbeda. Durasi persalinan biasanya lebih singkat pada ibu yang sudah pernah melahirkan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Going into labour and the labour process. (2023, August 2). nidirect. Retrieved 14 February 2025, from https://www.nidirect.gov.uk/articles/going-labour-and-labour-process

Signs of Labor. (n.d.). American Pregnancy Association. Retrieved 14 February 2025, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/labor-and-birth/signs-of-labor/

First Stage of Labor. (n.d.). American Pregnancy Association. Retrieved 14 February 2025, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/labor-and-birth/first-stage-of-labor/

The stages of labour and birth. (2020, December 1). nhs.uk. Retrieved 14 February 2025, from https://www.nhs.uk/pregnancy/labour-and-birth/what-happens/the-stages-of-labour-and-birth/

Stages of labor and birth: Baby, it’s time! (2022, January 13). Mayo Clinic. Retrieved 14 February 2025, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/labor-and-delivery/in-depth/stages-of-labor/art-20046545

Myomectomy – Mayo Clinic. (2022, June 28). Top-ranked Hospital in the Nation – Mayo Clinic. Retrieved 14 February 2025, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/myomectomy/about/pac-20384710

Women should rest for a month after childbirth—Myth or fact? (2023, August 15). University of Utah Health | University of Utah Health. Retrieved 14 February 2025, from https://healthcare.utah.edu/the-scope/health-library/all/2018/05/women-should-rest-month-after-childbirth-myth-or-fact

 

Versi Terbaru

24/02/2025

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

VBAC, Prosedur Persalinan Normal Setelah Operasi Caesar

Baru Melahirkan Sudah Hamil Lagi, Ini 4 Kiat Menjaga Kehamilan yang Jaraknya Terlalu Dekat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Amanda Rumondang Sp.OG

Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan